Asal Usul Bangsa Nusantara (Asli keturunan Nabi Nuh AS)

Posted on Updated on

Pada kesempatan ini, kembali saya mengajak para pembaca sekalian untuk mengulik sejarah Nusantara. Dan untuk kali ini saya pun mengajak Anda sekalian untuk menelusuri asal usul bangsa kita. Karena yakinlah bahwa Anda akan semakin bangga menjadi orang Indonesia, sehingga tidak perlulah terlalu mengagungkan bangsa-bangsa lain. Karena sejatinya kita ini adalah bangsa yang paling unggul di dunia.

Untuk lebih jelasnya, mari ikuti penelurusan berikut:

Jika mencermati Evolutionary tree of Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, diperkirakan keluarga Nabi Nuh AS berasal dari Haplogroup IJK, yang merupakan pangkal percabangan keturunan Sem bin Nuh (Haplogroup IJ) dan Yafet bin Nuh (Haplogroup K). Dengan demikian keturunan Nabi Adam AS yang selamat dari banjir Nuh, berasal dari 8 komunitas, yakni Haplogroup A, B, C, D, E, G, H dan IJK.

Setelah terjadinya bencana Nuh, pada sekitar 13.000 tahun yang silam (Sumber : Patung Sphinx, Bukti Arkeologis Bencana Nuh 13.000 tahun yang silam), setidaknya muncul 3 kelompok pengikut Nabi Nuh AS, yaitu:

  1. Kelompok Timur, dipimpin Yafet bin Nuh, diperkirakan mendiami Sundaland (Paparan Sunda). Mereka kebanyakan berasal dari Haplogroup IJK, dan dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup K, kemudian berkembang menjadi Haplogroup L, M, NO, P, S dan T.
  2. Kelompok Tengah, dipimpin Sem bin Nuh, diperkirakan mendiami Asia Tengah. Mereka berasal dari Haplogroup IJK, G dan H, dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup IJ, kemudian berkembang menjadi Haplogroup I dan Haplogroup J.
  3. Kelompok Barat, dipimpin Ham bin Nuh, diperkirakan mendiami daratan Afrika. Mereka berasal dari Haplogroup IJK, A, B, C, D, dan E.

A. Yafet dan Leluhur Nusantara
Untuk dipahami, selepas banjir Nabi Nuh AS, di Nusantara atau lebih tepatnya di Sundaland, muncul satu komunitas Bani Adam (Kelompok Timur), yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup K atau dalam istilah Plato dikenal dengan “Peradaban Atlantis”. Komunitas ini, pernah mencapai peradaban yang tinggi selama ratusan tahun, akan tetapi kemudian hancur diterjang banjir, gempa bumi dan gunung meletus pada sekitar tahun 9.600 SM. Komunitas ini akhirnya berpencar ke segala penjuru bumi. Mereka kemudian menjadi leluhur bangsa-bangsa di Asia Timur, seperti ras Mongoloid dan Altai (Sumber : Menyoal Asal-usul Identitas Bangsa Melayu). Bahkan turut menyumbangkan teknologi peradaban di dunia secara luas.

Setelah situasi di Nusantara dirasakan cukup tenang, sekelompok kecil dari bangsa Sundaland mulai “pulang kampung”. Dan pada puncaknya, mereka datang dalam jumlah besar, pada sekitar tahun 2.500 SM – 1.500 SM. Mereka ini kemudian dikenal sebagai bangsa Proto Melayu (Sumber: Sejarah Melayu, Teori Sundaland dan Naskah Wangsakerta).

Pada sekitar tahun 300 SM, datang dalam jumlah yang besar kelompok bangsa dari Asia Selatan (India) dan Asia Tengah, yang dikenali sebagai Deutero Melayu dan membawa pengaruh budaya Hindustan di Nusantara.

Bangsa-Bangsa di Nusantara, sebagian besar merupakan hasil pembauran dari 2 komunitas ini, yaitu Proto Melayu dan Deutero Melayu. Mereka merupakan zuriat (keturunan) dari Yafet bin Nuh (Haplogroup IJK), yang berkembang menjadi Haplogroup K, kemudian memunculkan ras baru Haplogroup NO. Dari Haplogroup NO inilah, kemudian muncul bangsa Nusantara (bangsa Austronesia), yang di dalam Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, dikenali sebagai Haplogroup O1a-M119 (Sumber: Haplogroup O (Y-DNA)).

B. Bukti pendukung di kemudian hari
1. Proto Melayu dan Sundaland
Sebagaimana kita pahami bersama, setelah terjadi Peristiwa Bencana Nabi Nuh AS, semua peradaban di bumi hancur dan yang tinggal hanya keluarga Nabi Nuh AS beserta pengikutnya. Sekelompok pengikut Nabi Nuh AS yang selamat, kemudian membangun peradaban di kawasan Sundaland. Di kemudian hari, di sekitar Sundaland akhirnya menjadi sebuah Pusat Peradaban dunia, yang dikenal sebagai Peradaban Atlantis.

Pada sekitar tahun 9.600 SM, menurut catatan Plato, Peradaban Atlantis ini hancur dilanda banjir. Penduduk Atlantis berpencar ke seluruh penjuru bumi. Mereka kemudian menjadi leluhur bangsa-bangsa di Asia Timur, seperti ras Mongoloid dan Altai (Sumber: Menyoal Asal-usul Identitas Bangsa Melayu dan Patung Sphinx, Bukti Arkeologis Bencana Nuh 13.000 tahun yang silam).

Setelah situasi di Nusantara dirasakan cukup tenang, ada sekelompok kecil dari bangsa Atlantis yang mulai “pulang kampung”. Dan pada puncaknya, mereka datang dalam jumlah besar, pada sekitar tahun 2.500 SM – 1.500 SM. Mereka ini kemudian dikenal sebagai bangsa Proto Melayu.

2. Teori Out of Sundaland
Keberadaan peradaban di Sundaland, dikemukakan Profesor Arysio Santos dari Brasil, melalui bukunya Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Di dalam bukunya itu, Profesor Santos menyatakan, Sundaland adalah benua Atlantis, yang disebut-sebut Plato di dalam tulisannya Timeus dan Critias.

Sebelumnya pada tahun 1998, Oppenheimer menerbitkan buku berjudul,”Eden in the East : The Drowned Continent of Southeast Asia”. Secara singkat, buku ini mengajukan tesis bahwa Sundaland pernah menjadi suatu kawasan berbudaya tinggi, tetapi kemudian tenggelam, dan para penghuninya mengungsi ke mana-mana (out of Sundaland), yang pada akhirnya menurunkan ras-ras baru di bumi.

Hipotesis ini ia bangun berdasarkan penelitian atas geologi, arkeologi, genetika, linguistk, dan folklore atau mitologi. Berdasarkan geologi, Oppenheimer mencatat bahwa telah terjadi kenaikan permukaan laut dengan menyurutnya Zaman Es terakhir. Laut naik setinggi 500 kaki pada periode 14.000 – 7.000 tahun yang lalu dan telah menenggelamkan Sundaland. Arkeologi membuktikan bahwa Sundaland mempunyai kebudayaan yang tinggi sebelum banjir terjadi. Kenaikan permukaan laut ini telah menyebabkan manusia penghuni Sundaland menyebar ke mana-mana mencari daerah yang tinggi.

Dukungan bagi hipotesis Oppenheimer (1998), datang dari sekelompok peneliti arkeogenetika yang sebagian merupakan rekan sejawat Oppenheimer. Kelompok peneliti dari University of Oxford dan University of Leeds ini mengumumkan hasil peneltiannya, melalui jurnal berjudul “Molecular Biology and Evolution” edisi Maret dan Mei 2008, yakni pada makalah berjudul “Climate Change and Postglacial Human Dispersals in Southeast Asia” (Soares et al., 2008) dan “New DNA Evidence Overturns Population Migration Theory in Island Southeast Asia” (Richards et al., 2008).

Richards et al. (2008) berdasarkan penelitian DNA menantang teori konvensional saat ini bahwa penduduk Asia Tenggara (Filipina, Indonesia, dan Malaysia) datang dari Taiwan 4000 (Neolithikum) tahun yang lalu. Tim peneliti menunjukkan justru yang terjadi adalah sebaliknya, bahwa penduduk Taiwan berasal dari penduduk Sundaland, yang bermigrasi akibat Banjir Besar di Sundaland.

Ciri garis-garis DNA menunjukkan penyebaran populasi pada saat yang bersamaan dengan naiknya permukaan laut di wilayah ini, dan juga menunjukkan migrasi ke Taiwan, ke timur (New Guinea dan Pasifik), dan ke barat (daratan utama Asia Tenggara), terjadi dalam masa sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Sementara itu Soares et al. (2008) menunjukkan bahwa haplogroup E (Note: mungkin yang dimaksud haplogroup O), yang merupakan komponen penting dalam keanekaragaman mtDNA (DNA mitokondria), secara dramatik tiba-tiba menyebar ke seluruh pulau-pulau Asia Tenggara pada periode sekitar awal Holosen, pada saat yang bersamaan dengan tenggelamnya Sundaland menjadi laut-laut Jawa, Malaka, dan sekitarnya.

Lalu komponen ini mencapai Taiwan dan Oseania, pada sekitar 8.000 tahun yang lalu. Ini membuktikan bahwa global warming dan sea-level rises pada ujung Zaman Es 14.000–7.000 tahun yang lalu, sebagai penggerak utama human diversity di wilayah ini (Sumber: mail-archive).

Gambar 1. Peta sebaran Gen di Asia Tenggara, diambil dari L. Jin et. al

3. Migrasi Deutero Melayu menurut Naskah Wangsakerta
Setelah selama ribuan tahun Bangsa Proto Melayu mendiami Nusantara. Pada sekitar tahun 300 SM, datang bangsa pendatang, yang dikemudian hari dikenal dengan nama Deutero Melayu. Teori Migrasi Deutero Melayu, ternyata bukan berasal dari Sejarawan Barat (Belanda), seperti NJ. Krom, Eugene Dubois, JG. de Casparis dan sebagainya, melainkan berasal dari seorang sejarawan Nusantara, yang bernama Pangeran Wangsakerta, beliau diperkirakan hidup pada pertengahan abad ke-17M.

Melalui Naskah Wangsakerta, beliau menuturkan Silsilah Aki Tirem (Sesepuh masyarakat Salakanagara, pada abad 1 Masehi), sebagai berikut:

“Aki Tirem putera Ki Srengga putera Nyai Sariti Warawiri puteri Sang Aki Bajulpakel putera Aki Dungkul putera Ki Pawang Sawer putera Datuk Pawang Marga putera Ki Bagang putera Datuk Waling putera Datuk Banda putera Nesan”

Selanjutnya ia menulis, leluhur Aki Tirem bernama Aki Bajulpakel berdiam di Swarnabumi (Sumatera) bagian Selatan, kemudian Datuk Pawang Marga berdiam di Swarnabumi bagian Utara dan Datuk Banda berdiam di Langkasungka (di sekitar kawasan Thailand selatan dan Kedah-Malaysia).

Dari penelusuran Genealogy di atas, nampak jelas bahwa jalur migrasi bangsa Deutero Melayu, adalah bermula dari tanah India, lalu memasuki Nusantara melalui Swarnabumi (Sumatera) dan kemudian menuju ke pulau Jawa (Sumber : Teori Antropologi “Migrasi Deutero Melayu”, ditemukan Panembahan Tohpati, Sejarawan Nusantara abad ke-17M).

Keragaman leluhur penduduk Nusantara, semakin diperkaya dengan kehadiran keturunan Nabi Ibrahim AS, dari Dinasti Pallawa yang dikenal sebagai Dewawarman I (Sumber: genealogy-dinasti-majapahit). Di kemudian hari Dewawarman I menjadi penguasa di Salakanagara, dan menikah dengan anak Aki Tirem yang bernama Pohaci Larasati.

Berikut silsilah dari Raden Wijaya (Pendiri Majapahit):
01. Raden Wijaya bin
02. Rakeyan Jayadarma bin
03. Prabu Guru Darmasiksa bin
04. Darma Kusuma bin
05. Rakeyan Jayagiri bin
06. Lalang Bumi bin
07. Darmaraja bin
08. (puteri Kahuripan) binti
09. Dharmawangsa Teguh bin
10. Sri Makuta Wangsa Wardhana bin
11. Sri Isyana Tunggawijaya bin
12. Mpu Sindok bin
13. (putera Mpu Daksa) bin
14. Mpu Daksa bin
15. Rakai Watuhumalang bin
16. Pramodawardani binti
17. Samaratungga bin
18. Samaragwira bin
19. Rakai Panangkaran bin
20. Sanjaya bin
21. Brata Senawa bin
22. (Prabu Galuh II) bin
23. Wretikandayun bin
24. (cicit Suryawarman) bin
25. (cucu Suryawarman) bin
26. (puteri Suryawarman) binti
27. Suryawarman bin
28. Candrawarman bin
29. Indrawarman bin
30. Wisnuwarman bin
31. Purnawarman bin
32. Dharmayawarman bin
33. Dewi Minawati (suaminya Dewi Minawati, bernama Jayasingawarman, pendiri kerajaan Tarumanagara) binti
34. Sphatikarnawa Warmandewi binti
35. Dewawarman VII bin
36. Dewawarman VI bin
37. Mahisasura Mardini Warmandewi binti
38. Dewi Tirta Lengkara binti
39. Dewawarman III bin
40. Dewawarman II bin
41. Dewawarman I (menikah dengan puteri Pohaci Larasati binti Aki Tirem bin Ki Srengga bin Nyai Sariti Warawiri binti Sang Aki Bajulpakel bin Aki Dungkul bin Ki Pawang Sawer bin Datuk Pawang Marga bin Ki Bagang bin Datuk Waling bin Datuk Banda bin Nesan).

Berdasarkan penelitian sejarah, pendiri kerajaan Salakanagara (Dewawarman I) yang merupakan leluhur raja Majapahit berasal dari Dinasti Pallawa (Pallava) di India. Beliau datang ke Jawa Dwipa (pulau Jawa) pada sekitar abad pertama Masehi dan memerintah kerajaan Salakanagara bersama isterinya yaitu Pohaci Larasati pada tahun 130M-168M (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Salakanagara).

4. Queen Amuhia (Istri Nabuchadnezzar II) adalah putri Nusantara
Kita sering menemukan hasil penelitian dari ahli sejarah, yang bercerita tentang leluhur nusantara. Ada yang memperkirakan mereka berasal dari India, Cina, Asia Tengah dan sebagainya. Tahukah anda, jika bangsa-bangsa di dunia ini ternyata berkemungkinan mengalir darah Jawa (Melayu)? Melalui Penelusuran Genealogy, fakta sejarah ini bisa dibuktikan.

Kisah ini bermula pada peristiwa sekitar tahun 600 SM, ketika Nebuchadnezzar II (King of Babylon), mengirimkan beberapa ekspedisi ke wilayah Timur, yang tujuannya untuk mengambil pohon-pohon besar serta benih-benih bunga pilihan, untuk kemudian di tanam di Taman Tergantung Babylon.

Gambar 2. Ilustrasi taman gantung Babylonia

Inisiatif pembuatan Taman Bergantung ini, dilakukan dalam upaya untuk mengobati kerinduan Permaisuri Amuhia, kepada suasana kampung halamannya (Sumber: Alter Terahsia Bangsa Melayu V).

Para pakar sejarah mencatat, Queen Amuhia (630-565 SM) merupakan keluarga King Cyaxares of The Medes (690-585 SM). Memperhatikan jarak usia keduanya, sekitar 60 tahun, kuat dugaan Queen Amunia, adalah cucu dari King Cyaxares. Ayah dari Queen Amunia, adalah seorang Pangeran dari bangsa Medes, yang juga merupakan saudara King Astyages of The Medes (660-550 SM).

Untuk dipahami, wilayah Medes berada di daerah sekitar Persia (Iran), yang keadaan alamnya, kurang lebih mirip dengan Babylon (Irak). Jadi sangat mengherankan pendapat yang menyatakan, Queen Amuhia merindukan suasana di Medes, terlebih lagi lokasinya tidak seberapa jauh dari Babylon.

Lokasi kampung halaman Queen Amuhia masih penuh misteri. Beberapa sejarawan menduga, kampung halaman yang dimaksud tidak lain adalah Tanah Jawa (Nusantara), yang berada nun jauh disana serta penuh dengan pepohonan dan beraneka ragam bunga. Sehingga mengapa ada seorang Princess dari Medes, bisa bertempat tinggal di Jawa (Nusantara)? Mungkinkah ibunda Queen Amuhia, adalah puteri dari negeri Melayu? Jawabannya yaitu; karena Queen Amuhia (Amytis of Media), sedari kecil telah akrab dengan suasana tropis di negeri yang subur, di kampung halaman ibunya.

* Porselen Kuno dan Pelaut Nusantara
Prof. Giorgio Buccellati, seorang arkeolog senior dari University of California-Los Angeles (UCLA), yang saat itu terkagum-kagum dengan sebuah temuannya. Ia menemukan sebuah porselen cekung, yang di atasnya terdapat fosil sisa-sisa tumbuhan cengkeh. Buccellati saat itu tengah melakukan penggalian di atas tanah bekas rumah seorang pedagang yang berasal dari masa 1.700 SM di Terqa, Eufrat Tengah. Sebagai pakar, Buccelatti mengetahui jika cengkeh hanya bisa hidup di satu tempat di muka bumi, yakni di Nusantara (Kepulauan Maluku). Temuan inilah yang kemudian muncul termin Clove Route atau jalur perniagaan rempah-rempah cengkeh bangsa Nusantara hingga sampai ke Fir’aun Mesir.

Temuan tersebut membuktikan kepada kita jika di masa sebelum masehi, di zaman para nabi-nabi, pelaut-pelaut Nusantara telah melanglang buana menyeberangi samudera dan menjalin hubungan dengan warga dunia lainnya. Bahkan Dick-Read meyakini jika sistem pelayaran, termasuk perahu-perahu, dari para pelaut Nusantaralah yang menjadi acuan bagi sistem dan bentuk perahu banyak negeri-negeri lain di dunia. Keyakinan ini diamini oleh sejumlah arkeolog dan sejarawan senior seperti Dr. Roland Oliver (Sumber: Moyang Indonesia Ekspor Cengkeh, Kayu Manis dan Kapur Barus ke Fir’aun)

Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman AS (sekitar tahun 950 SM), diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Pulau Sumatera, yang dikenal sebagai “Pulau Emas” atau dalam bahasa sanskrit bernama “Swarna Dwipa” (Suvarnadvipa). Bahkan menurut informasi Pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir (Sumber: PULAU-PULAU PALING BERSEJARAH DI INDONESIA)

Berdasarkan data arkeologis di atas, kepulauan Nusantara pada sekitar 600 SM, telah terdapat pusat-pusat perdagangan, baik itu di pulau Sumatera sampai ke Maluku. Diduga Queen Amuhia, bertempat tinggal di salah satu Pusat Perdagangan ini, untuk menemani kedua orang tuanya, yang menjadi konsul perdagangan bangsa Medes di Nusantara.

* Amuhia, Leluhur Seribu Raja
Perkawinan antara King Nebuchadnezzar II dan Queen Amuhia, melahirkan seorang putera dan tiga orang puteri. Berdasarkan penyelusuran Genealogy, melalui zuriat salah seorang cucunya, yang bernama Nidintu-Bel (Prince) of Babylon (Nebuchadnezzar III of Babyon), kelak akan lahir para penguasa baik di negeri timur maupun barat. Berikut keturunannya (anak laki-laki) yang menjadi raja-raja di Nusantara:

Maharaja Nusirwan ‘Adil, Leluhur Raja-Raja Melayu (Anushirvan/King Khosrow I “The Just” of Persia) bin Maharaja Kibad Syahriar (Kavadh I of Persia) bin Firuz II of Persia bin Yazdagird II of Persia bin Bahram V of Persia bin Yazdagird I of Persia bin Shapur III of Persia bin Shapur II “The Great” of Persia bin Ifra Hormuz binti Vasudeva of Kabul bin Vasudeva IV of Kandahar bin Vasudeva III of Kushans bin Vasudeva II of Kushans bin Kaniska III of Kushans bin Vasudeva I of Kushans bin Huvishka I of Kushans bin Kaniska of Kushanastan bin Wema Kadphises II of Kunhanas bin Princess of Bactria binti Calliope of Bactria binti Hippostratus of Bactria bin Strato I of Bactria bin Agathokleia of Bactriai binti Agathokles I of Bactriai bin Pantaleon of Bactria bin Sundari Maurya of Magadha binti Princess of Avanti binti Abhisara IV of Avanti bin Abhisara III of Pancanada bin Abhisara II of Taxila bin Abhisara I of Taxila bin Rodogune Achaemenid of Persia binti Artaxerxes II of Persia bin Darius II of Persia bin Andia (Andria) of Babylon (menikah dengan Artaxerxes I of Persia) binti Nebuchadnezzar IV of Babylon bin Nidintu-Bel (Prince) of Babylon (Nebuchadnezzar III of Babyon) bin Princess of Babylon binti Queen Amuhia.

***

Demikianlah uraian singkat mengenai asal usul bangsa Nusantara. Masih perlu dikaji lebih mendalam agar semakin jelas dan mengukuhkan kebenaran bahwa kita – bangsa Indonesia – sebagai keturunan yang unggul. Sehingga, mulai dari sekarang dan seterusnya akan selalu percaya diri dan terus berinovasi untuk mewujudkan peradaban yang gemilang. Kembali kepada jati diri kita sendiri yang sesungguhnya, dan tidak lagi terlalu mengagungkan bangsa lain. Karena kita sendiri sejatinya adalah bangsa yang paling unggul di dunia.

Semoga tidak lama lagi ruh kejayaan manusia yang keempat – yang akan muncul dari Nusantara (meski harus diawali dulu dengan bencana besar) – akan bangkit. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan peradaban dunia akan kembali gemilang dengan nilai yang lebih mulia. Dan semoga kita bisa menyaksikan dan merasakan semua keindahan itu. Amiin.

Yogyakarta, 08 Oktober 2011
Mashudi Antoro (Oedi`)

Referensi: http://kanzunqalam.wordpress.com/

108 respons untuk ‘Asal Usul Bangsa Nusantara (Asli keturunan Nabi Nuh AS)

    Andika said:
    Oktober 8, 2011 pukul 10:50 pm

    wah tulisan yang menarik dan bagus mas… menambah pengetahuan tentang nusantara

    lanjutkan mas… ditunggu link link berikutnya 🙂

      oedi responded:
      Oktober 11, 2011 pukul 4:43 am

      Makasih Dik untuk kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat…:)
      Okey.. silahkan di tunggu link berikutnya…

    ahfai21 said:
    Oktober 17, 2011 pukul 12:14 pm

    dpt ilmu baru nih, ternyata kita ini campuran dari proto & deutero (daratan india), pantes aja muka sy ada fitur2 (emangx hape..) antara india dng melayu…hehe..

    tapi, Mas Oedi, yg jadi kekhawatiran kita adlh jangan sampai Indonesia kembali mengalami pengalaman serupa dengan bangsa atlantis. Insya Allah, semoga tidak terjadi.

    “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (AL A’RAAF 96)

    saudara2 kita sudah ada yg mengalaminya, kenapa kita tdk segera sadar?

      oedi responded:
      Oktober 20, 2011 pukul 8:01 am

      Ya untuk itu, marilah kita terus bersikap mawas diri, sering menginstropeksi diri dan berusaha memperbaiki kesalahan yang terlanjur dilakukan dalam kehidupan, karena jika tidak maka azab Allah seperti yang pernah di timpakan pada bangsa Atlantis akan benar2 terjadi dalam waktu singkat bagi negeri ini. Bahkan menurut saya itu akan benar2 terjadi, tinggal masalah waktu…sedangkan sekarang ini oleh sebab Kasih-Nya kita masih diberi kesempatan untuk segera memperbaiki diri dan bertobat kehadirat-Nya… agar nanti tidak terlalu banyak yang menjadi korban dan mati sia-sia…
      Okey… terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    ruddy purnama said:
    November 10, 2011 pukul 8:06 am

    Kita Bangsa Hebat, dalam sejarah peradaban manusia pun bangsa indonesia merupakan bangsa dengan peradapan tertinggi di dunia, banyak bukti-bukti sejarah yg di sembunyikan oleh bangsa yang menjadikan Bangsa ini menjadi bangsa “Jongos”. jangan pernah lupakan sejarah pesan Bung Karno… bangsa kita sebenarnya memiliki potensi yang besar, untuk menjadi bangsa besar, berdaulat, dan disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Jutaan Tahun Sebelum Masehi pun, bangsa kita sudah memiliki peradapan…tp kenapa sekarang kita menjadi bangsa pecundang.

      oedi responded:
      November 15, 2011 pukul 2:23 am

      Yup, saya setuju dengan Anda, dan memanglah demikian adanya… dan semoga kita dapat segera kembali pada kejayaan seperti dulu kala, kalau tidak malah hancur sekalian dan hilang dari sejarah dunia…
      Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat… 🙂

    Bukti Nusantara Pusat Peradaban Dunia « Perjalanan Oedi_ku said:
    November 15, 2011 pukul 6:28 am

    […] Pertanyaannya adalah: “Apakah leluhur kita sudah punya peradaban di 6500 tahun yang lalu?”. Menurut saya, tentu ada dan bahkan lebih tua dari itu. Baca: https://oediku.wordpress.com/2011/11/10/nusantara-pusat-peradaban-dunia/, atau https://oediku.wordpress.com/2011/10/08/asal-usul-bangsa-nusantara-asli-keturunan-nabi-nuh-as/#more-4…. […]

    Java Original said:
    Januari 22, 2012 pukul 5:16 pm

    Kami sangat berterima kasih dengan kajian ini sehingga benang merah peradaban terurai dengan jelas, kami sangat mengharabkan kajian selanjutnya…salam sejahtera nusantara jaya…

      oedi responded:
      Januari 22, 2012 pukul 7:26 pm

      Syukurlah jika demikian, senang rasanya mendapat tanggapan positif dari Anda, karena itu akan menjadi tambahan amunisi semangat saya dalam menggali sejarah kejayaan dan keunggulan bangsa ini, semoga tetap diberikan kemampuan dan kekuatan untuk menelusurinya… silahkan tunggu saja kajian selanjutnya…
      Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

      revero said:
      November 22, 2013 pukul 9:03 pm

      Bangsa kita(indonesia) lg diuji bro,sambil nunggu bencana terbesar,galilah iman kita yg ter dalam(ruh suci kita yg dibalut hawa nafsu)

        oedi responded:
        November 23, 2013 pukul 12:41 pm

        Yup, saat ini kita sedang menunggu azab yg akan menimpa negeri dan dunia sekarang.. karena ancaman Tuhan bagi makhluk-Nya yang ingkar dari aturan-Nya akan tetap terlaksana.. dan begitulah hukum alam pun akan terus patuh pada kehendak-Nya, dengan mengadakan bencana yang dahsyat di seluruh penjuru Bumi ini…
        Okey.. terimakasih atas kunjungan dan peringatannya bro, semoga kita tetap ingat bahwa ada kehidupan setelah mati.. 🙂

    […] Pertanyaannya adalah: “Apakah leluhur kita sudah punya peradaban di 6500 tahun yang lalu?”. Menurut saya, tentu ada dan bahkan lebih tua dari itu. Baca: Nusantara, pusat peradaban dunia atau Asal usul bangsa Nusantara, asli keturunan Nabi Nuh AS. […]

    felifeliz said:
    Februari 25, 2012 pukul 1:47 pm

    maaf teman,,, kayaknya ada kesalahan… pada saat banjir besar itu.. bangsa mesir kuno masih berdiri kokoh dia tidak terikut banjir… berarti banjir itu tidak melanda seluruh dunia tetapi cuma bangsa sumeria yakni meluapnya sungai eufrat dan tigris akibat hujan yang terus menerus.

    …..

      oedi responded:
      Februari 25, 2012 pukul 8:16 pm

      Hmmm.. kok bisa?? itu siapa yang bilang?? emang bangsa Mesir yg Anda maksudkan itu yang mana dan mereka hidup berapa ribu tahun sebelum Masehi?? apakah mereka hidup melebihi angkat 5000 tahun sebelum Masehi? sepertinya tidak!? Sedangkan yg di tulis di artikel ini menunjukkan bahwa banjir Nuh terjadi sekitar 13.000 tahun yg lalu… jadi tentu lain ceritanya dunk…

      Sebagai tambahan, tolong Anda baca juga ayat Al-Qur`an berikut ini untuk penjelasan bahwa banjir Nuh itu tidak hanya dalam lingkup bangsa Sumeria saja melainkan seluruh dunia:

      “Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur[28] telah memancarkan air, Kami berfirman: “Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadap-nya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.” dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit” Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.” Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Huud [11] ayat 40-41 🙂
      [28]Yang dimaksud dengan dapur ialah permukaan bumi yang memancarkan air hingga menyebabkan timbulnya taufan.

      “Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan[31] dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi[32], dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim” (QS. Huud [11] ayat 44)
      [31]Yakni: Allah telah melaksanakan janjinya dengan membinasakan orang-orang yang kafir dan tidak percaya ajakan Nabi Nuh AS dan menyelamatkan orang-orang yang beriman.
      [32]Bukit Judi terletak di Turki. Sekarang di sebut pegunungan Ararat.

      Sehingga saat itu tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi, air yang deras dan dahsyat yang dalam sekejap mata telah menjadi banjir besar yang melanda seluruh kota dan desa, menggenangi daratan yang rendah maupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit dan gunung sehingga tiada tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh AS yang telah terisi penuh dengan orang-orang Mukmin dan tiap pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh AS atas perintah Allah SWT.
      Dengan iringan “Bismillahi majraha wa mursaha“, belayarlah kapal Nabi Nuh AS dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang kala lemah lembut dan kadang kala ganas dan ribut. Di kanan kiri kapal terlihatlah orang-orang kafir bergelut melawan gelombang air yang menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkaman maut yang sudah sedia menerkam mereka di dalam lipatan gelombang-gelombang itu.
      Lalu, setelah air bah itu telah mencapai puncak keganasannya, maka habis binasalah kaum Nabi Nuh AS dan siapa saja yang kafir dan zalim di dunia, terkecuali mereka yang tetap beriman kepada Allah SWT. Dan sesuai dengan kehendak dan hukum Allah SWT, maka kemudian surutlah lautan air tersebut dengan hilang di telan oleh bumi. Setelah airnya surut semua, kemudian bertambatlah kapal Nabi Nuh AS itu di atas sebuah bukit yang bernama Judi (terletak di Turki yang sekarang di sebut pegunungan Ararat).
      Jadi, menurut keyakinan saya yg berdasarkan keterangan Al-Qur`an di atas, maka banjir Nuh memanglah melanda seluruh dunia. Terbukti bahwa di berbagai bangsa di dunia meski mereka beda benua, banyak yang menceritakan tentang kejadian banjir Nuh ini dalam berbagai median (lisan dan non lisan)… silahkan di koreksi lagi pendapat Anda.
      Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya… 🙂

        Neriatu said:
        Agustus 14, 2012 pukul 10:18 pm

        Maaaantaaaap!!! analisa yang sangat berwasasan sekali.. semoga mas oedi dapat menampilkan artikel yang lebih menarik lagi.. hehe.. lanjutkaaannnn mas!!!

        Duden said:
        Juli 28, 2015 pukul 8:59 am

        Maaf saudara ku sepengetahuan saya tidak ada satu ayat pun di Alquran yang mengatakan bahwa seluruh bumi tenggelam justru alkitab ada mengatakan seperti itu. Yang bener dari Allah yang salah dari saya. Syukron

        Teguh Setia Prabowo said:
        April 20, 2022 pukul 2:40 am

        Ijin share Boss 🙏🙏

    Bukti Nusantara Pusat Peradaban Dunia | Galery ilmiah said:
    Maret 2, 2012 pukul 3:03 am

    […] Pertanyaannya adalah: “Apakah leluhur kita sudah punya peradaban di 6500 tahun yang lalu?”. Menurut saya, tentu ada dan bahkan lebih tua dari itu. Baca: Nusantara, pusat peradaban dunia atau Asal usul bangsa Nusantara, asli keturunan Nabi Nuh AS. […]

    bahar said:
    Maret 8, 2012 pukul 11:36 am

    ok banget nih………sayang pemerintah kita cuma sibuk dengan masalahnya sendiri, boro..boro…mikirin …….masalah yang bisa membangkitkan semangat dan kepercayaan diri bangsa
    untuk bisa kembali ke masa kejayaan untuk membentuk atlantis ke dua……..mmmm…..beginilah adanya……..

      oedi responded:
      Maret 11, 2012 pukul 4:58 am

      Yup.. setuju banget deh… emang begitu pemerintah kita khususnya para pemimpin negeri ini yang hanya sibuk dg urusan mereka sendiri, yang ujung2nya hanya sekitar harta dan jabatan saja… ya akhirnya beginilah bangsa kita, selalu tertinggal dan menjadi budak bagi negara lain… dan lebih buruknya lagi, sekarang hanya menunggu waktu hukuman dari Yang Maha Kuasa untuk di hancurkan karena tidak mau bersyukur dan terus larut dalam kekufuran…
      Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    andremuslim said:
    September 9, 2012 pukul 4:34 pm

    Te O Be Mas……
    Alhamdulillah… syukron utk tulisannya

      oedi responded:
      September 10, 2012 pukul 6:52 am

      Syukurlah kalau senang dengan tulisan ini, terimakasih juga karena masih mau berkunjung, semoga tetap bermanfaat.. 🙂

    Bani ADAM said:
    Januari 11, 2013 pukul 4:24 pm

    kalau saya ngak akan percaya dengan teori2 manusia??selama teori itu bertentangan dengan ALQUR’AN,apalagi yang buat teori orang2 Kafir Barat,wong sejarah bangsa Indonesia saja yang buat orang2 KAfir Belanda,semua ada kepentingan dan maksudnya,jangan asal percaya dengan orang barat,akan lebih afdol tanya dengan ulama2 Islam,refrensinya ALQUR’AN pasti akurat dan tidak meleset.,terima kasih.

    Wonk Alus said:
    Januari 27, 2013 pukul 5:10 am

    teruskan saja kajiannya.. kang pro dan kontra itu biasa dalam kehidupan ini, manusia memang tempatnya salah karena dari kesalahan kita tahu kebenaran.. itulah kesempurnaan manusia di berikan akal agar terus menyempurnakan hidupnya.. dan insyaallah sampeyan akan tau asal- usul sebongkah tanah liat yang dijadikan Allah menjadikan sosok manusia pertama dimuka bumi ini..( ALIF… LAAAAAAM…. MIIIM )

      oedi responded:
      Agustus 28, 2013 pukul 1:26 pm

      Amiin… semoga kita diberi tahu yang sesungguhnya oleh-Nya 🙂
      Iqra` ; baca/pelajari/berfikir. Salah itu manusia, karena itu kita bisa menuju kebenaran sejati. Hanya Tuhan yang benar, karena itu Dia-lah yang menentukan kejadian. Kita hanyalah makhluk, maka dari itu sudah menjadi kodrat-Nya sebagai tempatnya salah, sehingga kita harus terus belajar dan mengkaji.
      Okey, terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    Yunus said:
    Februari 28, 2013 pukul 10:44 am

    Artikel yg sangat menarik.. Memang benar sejarah harus dipelajari lg. Apalagi dg keadaan bangsa ini yg semakin carut marut tak tentu arah dan tujuan. Sekarang bangsa ini sedang terjajah, bangsa ini sedang terluka, bangsa ini sedang bingung, bangsa ini sedang terlunta2 dg permasalahan di dalam bangsa ini sendiri. Semoga blog2 bgus seperti ini bisa di baca oleh warga bangsa ini. Dan tersadarkan kembali bahwa bangsa ini bisa besar kembali dg pemimpin yg lbih baik dr pemimpin2 yg pernah ada. Sungguh di sayangkan pemimpin saat ini lbih memilih egonya daripada kebesaran bangsanya sendiri2. Masyarakatnya di doktrin kebudayaan2 luar dst sehingga lupa akan kebudayaan sndiri terlebih lg lupa akan sejarah bangsa ini. Di tunggu blog2 anda yg lain. Wassalam.

      oedi responded:
      Agustus 28, 2013 pukul 1:03 pm

      Amiin.. semoga demikian, dan semoga saja lebih banyak lagi yang mau membagi pengetahuan sejarahnya, khususnya mengenai Nusantara. Karena kita tidak akan beradab dan maju bila tak mengenal diri kita sendiri. Lalu bagaimana caranya? ya salah satunya dengan mengetahui sejarah masa lalu bangsa kita sendiri. Karena dulu, di tanah Nusantara ini pernah ada peradaban yang sangat maju dan berteknologi super… itulah para nenek moyang kita yang tersebar dari Samudera Hindia hingga kepulauan Solomon di Samudera Pasifik.
      Okey, terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat…. silahkan di tunggu tulisan berikutnya… 🙂

    nargansalmun@yahoo.com said:
    Maret 29, 2013 pukul 7:17 am

    SHUBAHANALLAH ALLAHU AKBAR,,,BRAVO AMIGO,,,,luar biasa saudaraqu,,,jujur aj aq pribadi sdari kecil sering kali mengalami alam yg g nyata dbawa k babad sejarah zaman bahela,,bahkan sering dianggap gila kl aq cerita bahwa bangsa aria sklipun leluhurny dr sini,,,smg sang khalik sll memberikan petunjuk sempurna urusan dnia maupun akhirat,,,btw mang lg peroses alam akan percpatan kembaliny tatanan dunia bru,,,itupun akan terasa bgi orang2 yg sll mencari petunjuk n sll menggargai perjuangan n peninggalan para walileuhurny….doa n dorongan energi ruh n batin sll kupanjatkan d kubrikan padamu kisanak,,,SALAM RINDU SLL,R NARGAN SALMUN AS RADEN BADUY AS MORGAN VON LAREBA ALBANTANY…..

      oedi responded:
      Agustus 28, 2013 pukul 1:20 pm

      Amiin ya Rabb, semoga Tuhan terus memberikan bimbingan, kemudahan dan ridha-Nya untuk kita semua…
      Hmmm… Terkadang orang yang menganggap seseorang itu gila ya lantaran memang dia tidak bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang dia anggap gila itu, atau karena dia sendiri tidak memiliki kemampuan seperti yang dimiliki oleh orang yang dia angga gila… jadi emang sangat sulit untuk nyambungnya, karena hal-hal yang sebagaimana Anda rasakan biasanya di luar nalar dan logika kebanyakan orang… padahal sangat banyak hal-hal ghaib di luar sana, yang hanya bisa diketahui dengan menggunakan mata batin (indera keenam), hanya sedikit yang bisa nyambung dan kita harus maklum untuk itu.. 🙂
      Insya Allah tidak akan lama lagi bangsa ini akan kembali ke jati dirinya yang sebenarnya… ia akan bangkita, bahkan melebihi leluhurnya dulu, meskipun sebelumnya harus mengalami bencana yang sangat besar…
      Salam rinduku juga… semoga kita dipertemukan di alam nafsani…

    aman setiawan said:
    Juni 16, 2013 pukul 5:52 am

    skarang sudah ada suatu pergerakan di mana indonesia akan mengujudkan atlantis ke dua…..
    tunggu 30 tahun ke depan indonesia akan melebihi peradaban di sluruh dunia!

      oedi responded:
      Agustus 28, 2013 pukul 12:55 pm

      Insya Allah tidak akan selama itu, semoga Tuhan mempersingkat waktunya… 🙂

    Denny Indrawan said:
    Juli 22, 2013 pukul 9:35 pm

    Teori bagus untuk acuan pemikiran. Ada beberapa hal yang perlu diingat tentang sifat2 buruk dari suatu bangsa. Nusantara ini diwarisi oleh 3 bangsa besar yang membawa juga sifat buruknya, 1. Menjual dengan timbangan yang tidak benar, dari Arab. 2. Menyuap atau angpow, dari Tiongkok. 3. Penggolongan derajat manusia atau kasta, dari India.
    Kesemuanya perlu jadi pemikiran.

    Denny Indrawan said:
    Juli 22, 2013 pukul 9:45 pm

    Kita juga jangan lupa setiap bangsa ada sifat buruknya, kita campuran 3 bangsa besar, yang sifat buruk: 1. Memberat timbangan penjualan, dari Arab. 2. Menyuap atau angpow, dari Tiongkok. 3. Kasta, penggolongan derajat manusia, dari India. Semoga jadi bahan pemikiran.

      oedi responded:
      Agustus 28, 2013 pukul 1:21 pm

      Terimakasih atas kunjungan, dukungan dan informasinya, semoga bermanfaat.. 🙂

    Syarifuddin Simbolon said:
    Agustus 26, 2013 pukul 12:18 pm

    Bani Adam : Ada baiknya jangan terlalu cepat atau menuduh orang lain sebagai orang kafir.Sepertinya anda belum memahami mukmin dan muslim oleh karena itu anda mengatakan atau menganggap selain muslim adalah kafir.Trimakasih.

    Syarifuddin Simbolon said:
    Agustus 26, 2013 pukul 12:31 pm

    Oedi :Boleh dikatakan bahwa di Indonesia sangat jarang yang memperhatikan hal-hal yang anda tulis.Barangkali membaca dan mempelajari Al Kitab (Bibel) dapat memperkaya tulisan anda.penelitian ahli sejarah dari Inggeris dan ahli matematika nuklir dari Brazil (jika saya tidak keliru) tentang The Lost Atlantik yakni Indonesia sejalan dengan tulisan anda.Jika bangsa Nusantara Indonesia ternyata adalah Ibu Peradaban janganlah pula itu membuat kita bangga apalagi sombong melainkan agar menjadikan kita semakin banyak dan pandai bersyukur atas segala rahmat yang Allah berikan kepada kita Bangsa Indonesia.Mengenal diri dengan mempelajari sejarah adalah bagian dari kewajiban kita sebagai manusia beriman kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa sebab ada tertulis,”jika mengenal diri inshaAllah mengenal Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, tidak sesat atau disesatkan oleh syetan yang tidak lain adalah musuh yang nyata bagi orang beriman (mukmin) kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana membimbing dan melindungi anda guna memberi pencerahan kepada Bangsa Indonesia yang saat ini saya gambarkan pada situasi sesat atau disesatkan bagai disesatkan oleh ular naga berbulu/mengaku Garuda.Aamiin

      oedi responded:
      Agustus 28, 2013 pukul 12:42 pm

      Amiin ya Rabb, terimakasih atas kunjungan, dukungan dan doanya, semoga bermanfaat… 🙂
      Terimakasih juga untuk informasinya, semoga kita semua gemar mengenal dan mengali sejarah bangsa kita sendiri, karena dengan begitu kita akan lebih mengenal tentang siapa diri kita. Dan ketika kita bisa mengenali diri kita sendiri, niscaya kita akan mengenal Tuhan kita “Man arofa rabbahu, faqotfa robbahu”, yang tentunya akan membawa pada hidup dan kehidupan yang damai, makmur dan sejahtera.
      Semoga bangsa ini bisa cepat tercerahkan kembali, sehingga bisa bangkit dan mengatur kehidupannya di alam yang terang benderang… meskipun sebelumnya akan mengalami bencana yang besar… 🙂

    bathin said:
    Oktober 8, 2013 pukul 6:29 pm

    Bagus mas oedi artikelnya,semoga mas selalu mendapat petunjuk dan bimbingan dari Alloh SWT…Al-Qur’an adalah Firman Alloh dan kita umat Islam wajib membacanya,mempelajari serta mendalami seluruh isinya, salah satu Surah di Al-Qur’an yaitu Surah Saba..mungkin ada petunjuk mengenai sejarah Nusantara juga di surah ini… Andaikan Negeri/Negara kita bernama Nusantara mungkin bangsa kita akan lebih baik he.he.he..Insya Alloh kedepannya Bangsa kita akan lebih baik dan akan kembali jaya..Sholawat untuk negeriku dan bangsangku,trims mas oedi untuk artikelnya untuk kami semua!!!

      oedi responded:
      Oktober 9, 2013 pukul 3:46 am

      Subhanallah… alhamdulillah jika demikian anggapannya.. terimakasih juga atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat… 🙂
      Amiin ya Rabb, terimakasih atas doanya, semoga Anda juga senantiasa mendapat petunjuk dari-Nya.
      Al-Qur`an itu sangat misterius, artinya sangat banyak isyarat Tuhan di dalam sana, yang perlu di kaji secara lebih luas, karena sebenarnya sangat banyak informasi tentang kehidupan manusia di masa lalu, tapi ya memang bahasa Al-Qur`an sebagian besarnya terdiri dari kiasan, tidak menjelaskan secara langsung dan detil… sehingga perlu pemahaman yang lebih dalam baru bisa benar-benar memahaminya..
      Terkait dg surat Saba` di dalam Al-Qur`an, Alhamdulillah, karena tinggal di Jogja, saya dan kawan-kawan sempat meneliti hingga ke Candi Ratu Boko, candi Borobudur, dan kabupaten Wonosobo, tujuan kami saat itu adalah menggali informasi tentang kisah sebenarnya dari Nabi Sulaiman AS dan Ratu Bilqis. Setelah berhari-hari meneliti, kami mendapat sebuah kesimpulan dan yakin bahwa Negeri Saba sebagaimana yang telah disebutkan di dalam Al-Qur`an sebagai negerinya Ratu Bilqis sebenarnya berada di antara Jogja dan Wonosobo, bukan di Yaman. Bahkan kedaton dan kaputren dari Ratu Bilqis sendiri menurut kami sebenarnya berada di tempat yang sekarang di kenal dengan Candi Ratu Boko yang berada di Jogja.
      Sementara itu, candi Borobudur sendiri adalah candi yang semua reliefnya sebenarnya bercerita tentang kisah Nabi Sulaiman AS dan Ratu Bilqis, bukan tentang kisah Sidharta Gautama. Bahkan patung2 orang yang ada di candi itu bukanlah patung Buddha melainkan sebuah petunjuk tentang sikap dan sifat terbaik untuk manusia jika ia sedang bertafakur. Ini memang sesuai dengan syariat untuk manusia di zaman itu dan jauh sekali bedanya dengan syariat Islam sekarang, makanya posisi patungnya – jika saat ini – justru di anggap sebagai sikap duduk bersemedi dalam ajaran Hindu Dharma atau Buddha. Padahal sebenarnya itu adalah sikap duduk tafakur dalam syariat Islam di zaman itu, yang dibawa oleh Nabi Sulaiman AS, khususnya untuk orang-orang di Nusantara.
      Insya Allah, nanti sejarah Nusantara ini akan diluruskan kembali…. 🙂

        abudia said:
        Juni 12, 2016 pukul 4:30 am

        Cerita kaitan Nabi Sulaiman, Ratu Bilqis, Candi Borobudur, Candi Ratu Boko itu diteliti & dituliskan oleh KH Fahmi Basya

        bambangsindoro said:
        September 30, 2016 pukul 11:42 pm

        Untuk memperluas wawasan tentang klaim bahwa Candi Borbudur dan Istana Ratu Boko berkaitan, bahkan merupakan peninggalan Nabi Sulaiman, silakan baca buku “BOROBUDUR Warisan Umat Manusia” 2015, karya Dr. Daoed Joesoef, Menteri DikBud tahun 1978 yang juga sangat terlibat dalam restorasi Candi Borobudur, sehingga lebih memahaminya daripada Fahmi Basya.
        Buku lain berjudul “MISTERI BOROBUDUR -Candi Borobudur Bukan Peninggalan Nabi Sulaiman”-2014, karya Seno Panyadewa. Buku ini mengupas klaim Fahmi Basya secara rinci, disertai bukti-bukti sejarah dan arkeologi.

    Bang Oyi said:
    Maret 21, 2014 pukul 7:36 am

    Reblogged this on Ayah33’s Blog and commented:
    Leluhur kita adalah Nabi Nuh AS ?

    muji said:
    Mei 8, 2014 pukul 4:55 am

    mantapppp bang..??

      oedi responded:
      Mei 15, 2014 pukul 7:17 am

      Okey.. terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    Deasy said:
    Agustus 1, 2014 pukul 6:50 am

    Saya sangat kagum dengan tulisan mas, semangat terus, sehingga kami bisa mendapatkan ionformasi yang berguna mengenai nusantara dan peradaban dunia

    Achmad Chaerudin said:
    Agustus 21, 2014 pukul 11:04 am

    mas oedi , saya ingin bertanya , pada zaman nabi apa mahabrata itu terjadi ?

      oedi responded:
      Agustus 27, 2014 pukul 9:04 am

      Hmmm.. setahu saya yang jelas tidak dalam masa salah satu Nabi-nabi yang 25 itu, tapi nabi yang lainnya, karena memang ada banyak lagi Nabi yang lain selain yg 25 itu, misalnya Nabi Syish AS, Nabi Khidir AS, Nabi Maliq AS, Nabi Daniel AS, dll. Dan maaf untuk sekarang saya masih belum bisa menyebutkan siapa Nabi itu, karena belum waktunya… tapi disini saya bisa bilang kalau kisah perang Mahabharata itu terjadi di antara zaman Nabi Nuh AS dan Nabi Ibrahim AS.

    Aki nolednad said:
    Agustus 25, 2014 pukul 4:35 am

    Saya belum paham, karna waktu perahu berlayar yang ikut bukan anak2 beliau tpi umat nabi nuh yg beriman ikut jumlahnya lebih banyak dari anak, nabi nuh. Yg tentu saja bukan bin Nuh. Apakah turunan mrka terputus begitu saja? Karna setelah di amati bangsa-2 dunia slalu mengait bin Nuh. Kemanakah orang2 beriman yg ikut perahu beliau?.. Yg jelas bukan Bin Nuh.. Apa mereka tak punya andil dala penurunan bangsa2??. Terima kasih

      oedi responded:
      Agustus 27, 2014 pukul 9:12 am

      Hmmm.. Bagaimana kalau setelah banjir selesai beliau menikah lagi, nah dari pernikahan itulah lahir keturunannya yang lain, yang selanjutnya meneruskan silsilah beliau…

    Aki nolednad said:
    September 4, 2014 pukul 1:12 pm

    Aku heran dengan cerita orang tua dulu ”Bahwasanya pada
    jaman yang telah
    lampau sekali, tatar
    Sunda adalah daerah
    perairan yang hanya
    terdapat satu daratan
    yang tidak terlalu luas
    (jaman air). Daerah
    tertinggi dari daratan
    itu adalah puncak dari
    sebuah gunung yang
    kini disebut
    Galunggung. Pada
    jaman itu puncak
    Galunggung adalah
    daratan tertinggi di
    tatar Sunda. Pada hari
    yang diberkahi, tibalah
    sebuah perahu besar
    yang memuat banyak
    sekali manusia dan
    hewan peliharaan.
    Sebagian orang-orang
    perahu itu turun dan
    tinggal menetap
    membangun komunitas
    manusia yang baru.
    Itulah nenek moyang
    manusia Sunda
    sekarang.” entah bener tidak karna kaya saur sepuh. seolah pendaratan umat nabi Nuh yg ikut perahu bertahap yg akhirnya di gunung judiy.

    Arif Abdullah Firdaus said:
    Oktober 12, 2014 pukul 2:26 pm

    Yang kita khawatirkan adalah hancurnya Indonesia Atlantis Purba jilid II, karena tidak belajar dari kesalahan I

      oedi responded:
      Oktober 13, 2014 pukul 10:21 am

      Hmmm dengan tidak berniat untuk mendahuli takdir Tuhan, maka jika dilihat dari apa yg sudah terjadi akhir-akhir ini, khususnya di tanah Nusantara ini, tentu tidak menutup kemungkinan bahwa kehancuran itu bisa terjadi lagi.. karena memang tidak banyak orang – khususnya para pemimpin – yang mengambil hikmah dari mengapa kaum-kaum terdahulu di azab oleh Tuhan… Dan menurut kaca mata saya, bahkan sebenarnya bangsa ini sudah kembali mengulangi kesalahan-kesalahan fatal itu, hampir si semua lini kehidupan…
      Oke. Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, tetap semangat dan semoga bermanfaat.. 🙂

        Arif Abdullah Firdaus said:
        Oktober 28, 2014 pukul 5:03 am

        Terima kasih om, semoga para pemimpin kita diberi Hidayah oleh Tuhan YME..Amin…

    Tatang Ruchiat said:
    Oktober 17, 2014 pukul 1:38 am

    alhamdulillah ternyata penduduk sundaland adalah awal dari peradaban seluruh dunia kita harus bangga menjadi leluhur semua bangsa2 di dunia.Sundaland ternyata atlantis.

      oedi responded:
      Oktober 17, 2014 pukul 11:26 am

      Ya begitulah faktanya, dan kita harus bangga dengan lebih mencintai negeri ini dan terus berusaha membangkitkan kejayaannya sekali, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.. karena nanti akan ada kebangkitan yang besar…
      Oke. Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    Raden Nuh Adalah | Cara Daftar said:
    November 9, 2014 pukul 7:30 am

    […] Asal usul bangsa nusantara (asli keturunan nabi nuh as […]

    esa said:
    Desember 31, 2014 pukul 8:11 am

    Spasang manusia ‘turun’ ke bumi di suatu daratan yg sangat luas n subur dgn lautnya,mlahirkn anak2 yg brmcm2 ‘rupa’. Dgn ‘ptunjuk’ ‘agama’ dari ‘Nama Ssmbahan Yg Maha Tunggal’ n Nama sifat2Nya dgn ‘1 bahasa n aksara’.’Keluarga bsar’ itu mmbangun pradaban budaya(bangunan,pralatan,kndaraan,pakaian,dll). Brsambung.

    esa said:
    Desember 31, 2014 pukul 8:56 am

    Sungguh pradaban budaya dgn ‘teknik’ yg tinggi n ‘canggih’. Anak2 mmiliki keahlian kcrdasaan,ada ahli bangunan,dll. Ada 2 anak diantarany diprintahkn ayahny agar ‘mmprsmbahkn’ ‘hasil trbaik dr keahlian ‘prtanian prkbunan’ kpdNya. ‘Dgn hati tdk tulus’ slh 1 anak mmprsmbahkn hsil yg buruk,n anak 1nya lg mmprsmbahkn hsil trbaik. Ditolaklah hsil yg buruk n diterimalah hsil yg trbaik olehNya. Tanpa setahu ortu n saudara2 lainya n dgn hati dengki,dsb maka dibunuhlah saudarany yg prsmbahny diterima olehNya. Pmbunuhn prtama x dimuka bumi. Dlm kbingungan n kptusasaan akn dibagaimanakn jasad saudaranya,tiba2 dia mlihat ‘2 burung gagak’ brkelahi,slh 1 ga2k yg mati dikubur ditanah oleh yg hidup,maka dia kuburkn jasad saudaranya.Kuburan prtama x di muka bumi. Brsambung.

    esa said:
    Desember 31, 2014 pukul 9:49 am

    Stlah ortu mrk mninggal,anak2ny smakin branak pinak brgnrasi,seiring brjalany wkt sbagian bsar mlupakn ‘ajaranNya’ n mmprskutuknNya. Maka olehNya diutus ‘slh 1 saudara’ mrk agar kmbali ke ‘jalan yg bnar’ namun sdikit yg ‘sadar’. Maka diutus kmbali juga dari ‘slh 1 saudara’ mrk,malah mrk makin ingkr mmprsekutuknNya dgn mmbuat n mminta2 kpd ‘patung2 ‘uyut2’ mrk yg bsar n indah. Sangat sdikit yg msh ttap ‘briman’ bsrta utusanNya yg ahli ‘prkapalan’ diperintahknNya mmbuat ‘Kapal’ utk mmuat mrk yg msh ttap briman,spasang hewan,tumbuhan,dll utk mnylamatkn diri dr ‘azabNya’ Maka dihncurkn pcahknlah daratan yg sangat luas itu dgn bncana Banjir prtama yg sangat bsar sehingga mnjadi bbrapa benua n pulau2 bsar kcil. Stlah Banjir reda maka ‘org2 yg ada dikapal’ msg2 klompok mmbangun kmbali pradaban budaya yg serupa dari awal di benua2 pulau2 itu dgn bahasa n aksara yg msh sama. Brsambung.

    esa said:
    Desember 31, 2014 pukul 11:44 am

    Slh 1 benua brpradaban trtinggi dr benua2 lainy yg brpradaban lbh tinggi n tinggi. Benua tu pusat pradaban ‘kedua’,pnduduknya ‘pnjlajah bnua2 lain’,pun juga pusat brkumpulnya pnduduk2 bnua2 lainya,n pusat prniagaan,pndidikan,dll. Bnua itu dgn bnua2 lainya kmbali msh ttap ingkar dgn ajaranNya. Maka diutuslah utusan2Nya trmasuk mngutus ‘slh 1 utusanNya’ ke bnua pusat pradaban itu. Stlah utusanNya meninggal,kmbali bnyak pnduduknya itu melupakn ‘ajaranNya’,maka dihncurknlah benua itu dgn bncana banjir bsar ‘kedua’ yg mnghncurkn mmcahknya mnjadi bbrapa pulau bsar n ribuan pulau kecil. Brsambung.

    esa said:
    Desember 31, 2014 pukul 12:09 pm

    Stlah banjir kedua mereda,maka mulai dr awal lg pnduduk2 di msg2 pulau2 bsar kcil mmbangun pradaban n budayanya, brsuku2,brbahasa braksara2 utk ‘mngejar’ ktrtinggalan pradaban dgn pnduk2 atau bangsa2 di bnua2 lainya akibat bncana banjir. Mulailah kmbali mnjalin hubungan dgn bangsa2 bnua lain,sbagian dari mrk kawin campur dgn ‘bangsa2 itu,’ktrunan campuran’ dgn ‘pnampakan brbda2’ namun ttap saling mnjalin kmbali prsaudaraan yg smpat trputus. Brsambung.

    esa said:
    Desember 31, 2014 pukul 12:54 pm

    Slanjutny datanglah bangsa2 ktrunan slh 1 ‘anak nenek moyang,dia pmbunuh prtama x saudaranya di muka bumi’ dgn pura2 brniaga namun mnjajah,n ada juga ‘pnjajah’ dr bangsa lainnya’ mnghncurkn tanah air prsaudaraan ‘ras murni n ‘ras campuran’,maka trjadilah prlawanan2 n ‘prlawanan’ sampai skrng. Tdk sdikit pula ‘ras pngkhianat’ ikut ‘menjajah’,sampai 1 ktika di masa dpan muncul ‘Sang Ratu Adil’ mnghncurkn smua bntuk pnjajahan. Trmksh. Bgs artikel2nya.

      oedi responded:
      Januari 5, 2015 pukul 5:45 am

      Terima kasih juga mas Esa karena masih mau berkunjung di blog ini… semoga tetap bermanfaat 🙂
      Hmmm… tentang apa yang sampeyan uraiakan, saya gak bisa berkomentar apa-apa dulu, karena saya juga masih menelusuri fakta sejarah yang sebenarnya, dan yang saya ketahui ada versi lain – yang menurut saya lebih meyakinkan dan mendekati kebenaran yang hilang selama ini – dari kisah kehidupan anak-anak Adam AS, dari dulu hingga sekarang ini… 🙂

    mars said:
    Februari 26, 2015 pukul 3:11 am

    Kenapa jika memang dulu Indonesia peradaban besar, sluruh penduduk Indonesia bodoh (maaf, maksudnya bila diranking dari selruh negara di dunia intelegency kita pringkat hampir terakhir dan penemuan kita yang diakui pun cuman 75 buah, sedangkan jepang saja ada 1000 buah)? Yang kedua, seolah-olah dunia ini kembali menjadi bayi, dimana tidak ada yang tahu satupun bagaimana sejarah jaman dulu. Pastinya kalau memang peradaban besar yang mana usianya hingga beratus-ratus abad (padahal sekarang saja masih abad 21), pasti ada teknologi yang maha canggih yang bisa menyimpan kemajuan kita. Sehingga ketika bencana besar pun, berbagai penemuan itu bisa terselamatkan (kecuali kiamat besar yang tidak bisa diselematkan) dan kita tinggal melanjtkan lagi penemuan maha dahsyat kita setelah bencana usai (misal roket atau peswat luar angkasa). Selain itu buktinya masa nabi Nuh yang ditemukan di gunung baru2 ini juga kapal kayu jati bukan mesin maha canggih. Mohon penjelasannya? Terima Kasih. (jika ada kata kurang berkenan mohon maaf) 🙂

    Fic Rifky said:
    Mei 6, 2015 pukul 6:32 am

    Sundaland itu sunda tanah pasundan ,dan apa benar istri raja mesir itu dari tanah sunda.

      oedi responded:
      Mei 12, 2015 pukul 7:15 am

      Ya setahu saya begitu mas…
      Makasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    Puro said:
    Juni 4, 2015 pukul 5:10 am

    alhamdulillah….makasih mas, jadi nambah ilmu penegetahuan tentang asal usul bangsa indonesia. klo memang dulu kita adalah bangsa yg besar dan punya peradaban hebat yg pertama tentunya sy bangga menjadi bagian bangsa indonesia. bangsa ini bisa menjadi hebat klo masyarakatnya mau bljr dr sejarah dan mengikuti ajaran ajaran yg di bawa oleh para nabi terdahulu. seperti yang di kutip dlm Al Qur’an berikut :
    ” Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” (Q.S Ar Ruum 30:30)
    jadi untuk membangun suatu peradaban yg lebih maju maka kita kembali lagi kepada apa yg telah di turunkan dari Alloh SWT untuk manusia Al Qur’an dan Hadist nya. sebelumnnya sy ucapkan terimakasih ke mas eodi yg telah memuat artikel ini. semoga dgn artikel ini membawa kemaslahatan bagi kita semua….aamiin.
    semangat teruuus…..mas oedi !!!

      oedi responded:
      Juni 8, 2015 pukul 9:43 am

      Siaaap… makasih atas dukungannya mas, dan terimakasih juga karena sudah mau berkunjung pada tulisan ini, semoga bermanfaat.. 🙂
      Benar sekali mas, untuk bisa bangkit dan berjaya lagi, maka wajid untuk mengetahui dan mengambil pelajaran dari kisah sejarah nenek moyang di masa lalu, karena bangsa Nusantara ini salah satu di antara bangsa yang paling unggul.. Sehingga harus dari sekarang kita pun mengembalikan kejayaan masa lalu itu, dengan mau kembali menggunakan apa yang telah ada di Nusantara ini sejak dulu kala, salah satunya adat dan budaya, hukum dan ketatanegaraan yang sudah diwariskan sejak dulu, ya setidaknya yang ada di masa kerajaan Majapahit, karena itu sudah sangat cukup bahkan sempurna untuk kemajuan peradaban bangsa ini…
      Sebagai tambahan info tentang bangsa Nusantara, silahkan baca artikel ini: https://oediku.wordpress.com/2015/03/17/bukti-kejayaan-nusantara-sistem-yang-sesuai-dengan-kultur-bangsa/ dan https://oediku.wordpress.com/2015/04/18/sejarah-hebat-bangsaku-nusantara/

    […] Pertanyaannya adalah: “Apakah leluhur kita sudah punya peradaban di 6500 tahun yang lalu?”. Menurut saya, tentu ada dan bahkan lebih tua dari itu. Baca: Nusantara, pusat peradaban dunia atau Asal usul bangsa Nusantara, asli keturunan Nabi Nuh AS. […]

    anasaia said:
    September 5, 2015 pukul 11:17 am

    Kesimpulan saya setelah baca tulisan anda penduduk nusantara bukan keturunan Nabi Nuh tapi Nabi Nuh adalah bagian keturunan penduduk nusantara, dan kelanjutannya keturunan Nabi Nuh mengalami campur perkawinan pada jaman2 selanjutnya dengan penduduk nusantara, karena menurut saya keturunan Nabi Nuh menetap di asia tengah dan berpencar di wilayah itu. Dan satu lagi tulisan anda menyebutkan Tanah Jawa (adalah Nusantara) yang menurut saya Nusantara dan tanah Jawa adalah beda, Karena Tanah Jawa adalah bagian Nusantara bukan sebaliknya.

    Wiro 212 sableng said:
    November 2, 2015 pukul 3:20 am

    SUPER EVOLUSI akan terjadi dalam waktu dekat dimana sebagian yg mampu berintegrasi dgn seleksi alam akan bertahan dan pada puncaknya dan manusia kotor yg hina tamak bin kikir entah itu kaya maupun miskin pejabat maupun pengemis yg tdk sejalan dgn ketentuan alam dan atas restu Illahi akan terdegradasi musnah alias raib ditelan bumi hal ini berlaku utk penduduk bumi. SEnyawa baru dgn pelopor semangat dan aji diri akan kejayaan makhluk yg disebut Khalifah ad-din yang keempat akan muncul dari Nusantara akan bangkit yakni dari sunda besar. Sehingga kehidupan peradaban dunia akan kembali gemilang dengan nilai yang lebih mulia dan berakhlakul karimah sesuai dgn arti nilai dari makna Rahmatan Lil Alamien, Sdh banyak klo kita rasasakan akan fenomena alam yg sdh mulai pusing dan muak melihat ulah dan tingkah manusia yg rakus dan dholim terutama dari golongan pengikut2 dajjal al masih yg membabi buta dan berulah diatas bumi ini shg atas ketentuan dewan majelis tujuh akan diputuskan perkara vonis atau punishment dari perbuatan2 tsb. Siapkan diri masing2 tuk menyambut peristiwa akbar dan mencengangkan yg dihimpun dan diselenggarakan oleh institusi maha agung dan maha suci akan Zat dan Energy nya tidak lama lagi. Monggo mental dan perilaku siapaun yg ingin disebut menungso sejati atau sejatine menungso spy disiapkan dgn lebih banyak mendekatkan diri kpd Sang Illahi YaaRabbul Allamien agar tdk terimbas akan seleksi alam, klopun tergerus bersamaangerakan seleksi alam tsb minimal anda tdk mati Sia sia,WASPADALAH Dan semoga kita bisa menyaksikan dan merasakan semua keindahan itu. Amiin.

      oedi responded:
      November 3, 2015 pukul 12:06 am

      Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat… 🙂
      Saya sangat setuju dengan apa yang mas Wiro sampaikan.. memang sudah dekat sekali waktunya pergantian zaman.. semua yang dianggap mitos, legenda dan dongeng justru akan muncul di depan mata, di atas dunia ini… Dan nanti, hanya yang diselamatkan yang akan selamat. Merekalah orang-orang yang tetap berpegang teguh pada hukum dan aturan Tuhan Yang Esa.

    quinnieshe said:
    Desember 17, 2015 pukul 12:01 am

    Sangat menarik dan menambah wawasan. Secara tidak sengaja, dengan mengetahui sejarah Nuswantara dan mengambil hikmahnya, sifat nasionalisme tumbuh dari dalam jiwa.
    Terimakasih informasinya mas Oedi.
    Saya mau cerita nih… Beberapa bulan yang lalu kakak laki-laki saya kenduri di rumah tetangga yang umurnya sudah kira2 80an. Namanya Mbah Katemin. Beliau bercerita tentang Nabi Adam dan Siti Kowo (Hawa). Lalu mbah Katemin juga mengajak mendoakan keturunan Kanjeng Soleman (Nabi Sulaiman AS), ingon2 (peliharaan baik binatang, jin maupun Iblis yg tunduk kepada Nabi Sulaiman AS) dan bangunan Kanjeng Soleman supaya selalu dijaga oleh Gusti Allah.
    Kemudian saya dan kakak saya menyimpulkan bahwa firasat2 binatang tentang suatu kejadian adalah ilmu peninggalan yg diajarkan oleh Nabi Sulaiman AS. Contohnya ayam yang berkokok ditengah malam adalah tanda ada gadis yang hamil diluar nikah, burung gagak yang terbang muter2 di suatu daerah adalah tanda bahwa akan ada orang yang meninggal dan tanda2 hewan lain yang turun menurun kita sering dengar dari orang tua kita.

    Kami tinggal di desa Jeruk, kecamatan Bandar, kab Pacitan.

    Terimakasih mas Oedi. Semoga mas Oedi bisa menambahkan dan menelusuri lebih banyak tentang peninggalan2 masa lalu melalui lesan, dongeng dan lain2.

      oedi responded:
      Desember 22, 2015 pukul 3:13 am

      Amiiin ya Robb.
      Terimakasih juga mas/mbak Quinnieshe atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂
      Hmm.. apa yang mas/mbak alami bukan hal yang baru bagi saya, karena memang saya dibesarkan dalam keluarga yang masih memegang falsafah Jawa. Banyak hal yang mungkin aneh atau bahkan di anggap sesat oleh orang sekarang yang saya dapatkan dari para leluhur saya. Dan setelah saya dewasa dan berusaha menggali lebih dalam tentang siapa orang Jawa sebenarnya, saya justru semakin percaya bahwa apa yang pernah disampaikan oleh leluhur secara turun temurun itu benar. Mereka bercerita berdasarkan fakta, bukan sekedar dongeng pengantar tidur. Dan bagi saya memang Nabi Sulaiman AS itu pernah tinggal di Nusantara, khususnya tanah Jawa, karena itulah nenek moyang kita mewariskan tradisi untuk menghormati dan mendoakan beliau. Leluhur kita juga mengajarkan untuk bersikap hormat pada hewan. Selain itu mereka juga mengingatkan agar kita membaca tanda-tanda dari mereka (hewan) sebagai referensi dalam menjalani kehidupan ini. Siapa lagi yang mengajarkan itu semua kalau bukan Nabi Sulaiman AS yang pernah datang langsung ke Nusantara?

    Rudi Saprudin said:
    Desember 22, 2015 pukul 2:21 pm

    Alhamulillah Ya Robb…saya bisa menemukan blog ini. hati dan jiwa saya bergetar dan merinding membaca artikel dari Mas Oedi walaupun bacanya masih acak tidak berurutan. memambah pengetahuan dan semangat saya untuk mencintai Nusantara. Saya memang sedang mencari semua artikel yang berkaitan dengan tugas dan pekerjaaan sebagai jurnalis mengenai NUSANTARA. dengan tujuan agar semakin muncul jiwa nasionalisme yang berlandaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Semoga Mas Oedi sehat selalu dan diberi kemudahan untuk terus menggali khasanah bangsa. Apalagi tugas kita semakin berat untuk menjelaskan kepada generasi muda untuk bisa lebih mengenal kehebatan Budaya Nusantara. mereka lebih suka mempelajari budaya asing. dengan adanya blog ini akan terjaga kelestarian Nusantara dan para generasi berikutnya bisa menyadari betapa besarnya bangsa ini. Akhir kata saya mohon ijin copas dengan menyebut asal beritanya, agar info/berita ini bisa tersiar lebih kebanyak orang. sehingga orang-orang akan sadar betapa hebatnya Nusantara kita. Terima kasih maju terus dan terus berkarya…semoga Allah SWT memberikan keberkahan, amin.

      oedi responded:
      Desember 25, 2015 pukul 5:17 am

      Iya mas Rudi sama” deh, terimakasih karena mau berkunjung ke blog ini, dan terimakasih juga atas dukungan dan doanya, semoga bermanfaat.. 🙂
      Yang benar sampai seperti itu mas? Wah saya gak ngira.. Moga aja banyak orang yg seperti masnya ketika memdengar dan mengetahui betapa hebatnya bangsa kita sejak dulu.. Dan tentunya semoga banyak pula yang mau terus menggali kebenaran sejarah bangsa Nusantara serta mau membagikannya kepada segenap anak bangsa agar mrk tahu dan makin percaya diri utk membangkitkan jati diri bangsa yg perkasa ini.. Ingin rasanya bisa melihat kejayaan Nusantara lagi, seperti era keemasan nenek moyang kita dulu.. 🙂
      Oh silahkan saja mas di copas, terimakasih karena ttp mau menyertakan sumbernya, semoga bisa membantu, membawa barokah dan bermanfaat.. 🙂

    sasdfsdfsdf said:
    Januari 12, 2016 pukul 5:57 pm

    Mungkin yg nulis teori ini orang sunda lulusan pajajaran pula hahaha

      oedi responded:
      Januari 13, 2016 pukul 2:25 am

      Hahaha makasih atas guyonannya.. luar biasaaaah… 😀

    om sang prabu said:
    Maret 25, 2016 pukul 6:01 pm

    Saya lebih dari percaya malahan mas aplg d dukung dgn penelitian bahwa kapal nabi nuh terbuat dr kayu jati yg brkapur yg d dunia ini hnya ada d jawa bagian selatan.trs jg coba bisa di gogle sejarah kali luk ulo karangsambung kebumen.kali itu bnyak terdapat batuan puebakala yg mnurut sejarah bahwa kali luk ulo itu dasar laut yg terangkat ke permukaan bumi.bisa kita bayangkan bgaimana hebatnya gempa waktu itu.dan saya yakin bahwa nabi nuh adalah orang jawa.maaf jk kurang berkenan.

      oedi responded:
      Maret 28, 2016 pukul 2:17 am

      Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂
      Hmm.. tentang apa yang Anda sampaikan ini saya belum bisa berkomentar, masih banyak yang perlu saya baca, kaji dan pahami tentang sejarah para Nabi dan tentunya kaitannya dengan bangsa Nusantara dahulu… Tapi yang jelas, banyak pemahaman sejarah dari kehidupan manusia di Bumi ini yang selama ini diyakini oleh para ahli, menurut saya pribadi justru banyak sekali yang tidak tepat.. Suatu saat kebenaran akan terungkap.. 🙂

    Deni or mamen said:
    Maret 31, 2016 pukul 9:07 am

    Asalamualaikum,mantap” keren artikel ny bro..izin share blog ny y..,moga bisa jadi hasanah untuk kita semua khusus ny buat saudara2 kita yg sesama hidup di bumi nusantara ini”tnks,wasalam.

      oedi responded:
      April 2, 2016 pukul 3:23 am

      Wa`alaikumsalam…
      Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂
      Oke silahkan saja, tapi tolong tetap disertakan sumbernya..

    ms.umri said:
    Oktober 30, 2016 pukul 3:17 pm

    mantab mas oedi .. oya Sekedar masukan atau saran untuk menganalisa tentang temuan fosil homo … dari trinil.. ada hubungan apa dengan atlantis atau ijazil.. soalnya ada cerita versi dalang jawa bahwa asal usul nenek moyang orang jawa ada darah/gen ijazil..

      oedi responded:
      November 2, 2016 pukul 2:35 am

      Oke, makasih mas Umri karena masih mau berkunjung, semoga tetap bermanfaat.. 🙂
      Hmmm… Ijazil? itu apaan mas? kok namanya mirip dg jin azazil yg akhirnya bergelar iblis itu?

    Wagiman said:
    November 3, 2016 pukul 3:02 am

    Asslmkm Pak , sy mau tanya kenapa banyak org bilang bangsa israel itu juga ada hubungannya dng jawa tolong jelaskan pak? mksh n salam

      oedi responded:
      November 5, 2016 pukul 3:03 am

      Wa`alaikumsalam…
      Hmm tentang hal itu saya emang pernah baca, tapi ya sebatas baca saja, tidak untuk terus mengkajinya.. Sebatas yang saya tau ada beberapa versi tentang hubungan itu, dan sampai saat ini saya belum bisa membenarkan atau menyalahkannya wacana itu, mana yg benar, karena saya memang belum melakukan penelurusan. Jadi silahkan mas Wagiman tanyakan langsung pada mereka yang lebih paham dan ahli dalam hal itu… Maaf sebelumnya.. 🙂

    ericka said:
    Januari 30, 2017 pukul 9:16 am

    Waaah saya baru ketemu web ini, setelah saya punya buku tentang Banjir Bah Nabi Nuh karangan Yusep Rafiqi, tapi belum selesai bacanya hihihi dan ada sebuah file PDF tentang asal usul nusantara .. saya suka baca sejarah, dan semakin penasaran dengan Nusantara .. terima kasih ya mas sudah share ilmu disini 🙂

      oedi responded:
      Februari 10, 2017 pukul 3:08 am

      Iya mbak/mas Ericka, terimakasih juga atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂
      Seeplah kalo gitu, dengan menyukai sejarah artinya kita bisa belajar untuk menyukai kehidupan.. dengan menyukai kehidupan, itu artinya kita pun akan banyak belajar untuk hidup dalam kebaikan dan kebenaran.. inilah point terpentingnya.. 🙂

    Niskala said:
    Maret 7, 2017 pukul 11:24 am

    Bangsa kita adalah nuh kembali yg lengkap. Yafith, sam dan ham genetika nya menyatu kembali jadi bangsa kita. Potensi yg lengkap, potensi positif dan negatif kita melebihi bangsa manapun. Hitler, yahudi, romawi mereka hanya memiliki satu garis keturunan. Itulah kenapa alasannya bangsa kita di tempatkan di ring of fire. Kita akan selalu di ingatkan dengan Nya.

      oedi responded:
      Maret 10, 2017 pukul 3:05 am

      Oke, terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.. semoga bermanfaat.. 🙂
      Apapun itu, kita tetap harus bangga sebagai anak bangsa Nusantara, karena tentunya Tuhan sudah memberikan kelebihan sendiri bagi bangsa kita ini. Tentunya disini harus sadar diri dan mau membangkitkan kejayaannya sendiri.. Semoga tak lama lagi, meskipun harus ditempuh dengan jalan perang atau bencana alam (azab Tuhan)…. 🙂

    man said:
    Mei 7, 2017 pukul 12:52 pm

    jika atlantis adalah tempat pendaratan bahtera nabi nuh,bermakna semasa banjir besar everest turut tenggelami air……….

      oedi responded:
      Mei 10, 2017 pukul 5:03 am

      Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂
      Hmm… itu bisa saja terjadi, karena menurut saya di masa Nabi Nuh AS topografi wilayah dunia tentu sangat berbeda dengan sekarang. Artinya di masa lalu bisa jadi pengunungan Himalaya bukanlah daratan yang tertinggi di dunia. Bisa jadi daratan yang tertinggi saat itu justru ada di tempat lain, Nusantara misalnya. Tapi kemudian di semua tempat yg lain itu terus berubah ketinggiannya, sementara daratan Nusantara menurun lalu sebagian besarnya tenggelam dan menjadi lautan.. Tinggallah kini pegunungan Himalaya dengan puncaknya Everest itu menjadi yang tertinggi di dunia..

    imaukumbang said:
    Agustus 3, 2017 pukul 7:49 am

    Reblogged this on Imau Kumbang.

    Sultan said:
    Januari 2, 2018 pukul 8:17 am

    lanjut bang, bang oedi yang terhormat coba ke dnsi aerah maluku di sana ada kerajaan tertua sebelum sriwijaya dan majapahit adalah kerajaan Nunusaku dan terjadi bah yang besar, mungkin ada reverensi lain terhadap Nusantara

      oedi responded:
      Januari 2, 2018 pukul 2:32 pm

      Seeeplah.. Terima kasih atas kunjungan dan dukungannya mas Sultan, semoga bermanfaat.. 🙂
      Wah mantap tuh kalo emang ada kerajaan tertua disana, coba masnya bisa kasih cerita, lebih bagus lagi tuh.. 🙂

    Dimy said:
    Februari 24, 2018 pukul 5:47 am

    Atur konjuk bekti tetep ing tekad wening ing penggalih, jembaring panggraos dumateng Hyang Wenang soho kagem Ibu Jagad Gumelar, kagem poro leluhur kawulo Nggih Leluhur Bongso LEMURIA, kagem leluhur Tanah Jowo Dwipo soho poro kutub wonten papan pangngonan mriki Nuswantoro kanti seserahan aji…
    HOooooommmmmm _/\_
    HOooooommmmmm _/\_
    HOooooommmmmm _/\_

      oedi responded:
      Februari 28, 2018 pukul 6:14 am

      Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    Krishna said:
    Oktober 2, 2018 pukul 10:01 am

    mas mau koreksi dikit… Kerajaan Langkasuka bukan di India tapi di Malaysia utara perbatasan dengan Siam/ Thai.. tepatnya di Pattani.. disini anda menuliskan : Datuk Pawang Marga berdiam di Swarnabumi bagian Utara dan Datuk Banda berdiam di Langkasungka India… Langkasuka adalah kerajaan Melayu kuno yang letaknya di Pattani bukan di India

      Harunata-Ra responded:
      Oktober 3, 2018 pukul 5:26 am

      Iya mas Krisna, itu memang keliru.. yg benar emang di sekitar antara Thailand dan Kedah-Malaysia skr..
      Terima kasih atas koreksinya… 🙂

    Zein said:
    Mei 10, 2019 pukul 12:30 pm

    Kelahiran nabi adam kan antara 5000SM… Ko atlantis tahun 9000SM udh banjir aja sblm nabi adam lahir 😪

      Harunata-Ra responded:
      Mei 11, 2019 pukul 3:51 am

      Angka 5.000 SM itu hanya satu dari beberapa versi ttg kehidupan Nabi Adam AS.. Ilmu pengetahuan terus berkembang, sehingga sejarah bisa terus direvisi, karena informasinya pun terus berubah dan diperbaiki..

      Fadly said:
      Mei 12, 2019 pukul 10:05 pm

      menurut banyak cerita, orang2 jaman dulu masa hidupnya bisa sampai ribuan tahun…

      jadi nabi adam turun k bumi pada 5000SM itu kurang tepat menurut saya..

    Fadly said:
    Mei 12, 2019 pukul 10:25 pm

    tulisannya cukup menarik..

    yang pasti setiap informasi harus dikaji lebih dalam lagi, cari sumber yg lain, dan dicocokkan..

    dari sekian banyak versi sejarah, pasti ada 1 atau 2 cerita yang mirip.. sisanya bisa di eliminasi…

    dan yang sudah pasti, nenek moyang indonesia itu adalah seorang pelaut 😂
    entah pelaut dari mana yang datang kesini

      Harunata-Ra responded:
      Mei 13, 2019 pukul 2:12 pm

      Terima kasih mas Fadly atas kunjungan dan komentarnya, semoga bermanfaat.. 🙂

Tinggalkan komentar