Nusantara, Pusat Peradaban Dunia

Posted on Updated on

Saudaraku, melanjutkan pembahasan sebelumnya, mari sekali lagi kita membaca, membuka mata dan hati serta memperluas wawasan tentang sejarah kebesaran bangsa ini. Mari kita lebih kritis dan semangat dalam menggali tentang kehidupan para leluhur kita terdahulu. Karena yakinlah bahwa semakin kita berusaha menelusurinya, maka akan semakin bertambahlah rasa percaya diri dan bangga menjadi orang Nusantara.

Untuk lebih memperjelasnya, mari ikuti penelusuran berikut ini:

1. Bangsa yang unggul
Tentang peradaban Jawa (Peradaban Atlantis) dikaitkan dengan kiprah Bani Israel, ada fakta yang menarik apabila Anda berkunjung ke situs resmi Israel, misalnya di Kantor Perdana Menteri Israel dan Kantor Kedubes Israel di seluruh dunia terpampang nama Ibukota Israel : JAFFA TEL AVIV / JAVA TEL AVIV / JAWA TEL AVIV, dan MAHKOTA RABBI YAHUDI yang menjadi imam Sinagog memakai gambar RUMAH JOGLO JAWA. Dengan demikian apakah Bani Israel merasa menjadi keturunan Jawa? Yang disebut Jawa adalah seluruh Etnik Nusantara yang dulunya penghuni Benua Atlantis sebelum dikirim banjir besar – banjir Nabi Nuh AS – oleh Allah SWT. Setelah banjir besar, benua ini pecah menjadi 17.000 pulau yang sekarang disebut Indonesia. Hanya beberapa etnik yang masih tersisa, selebihnya menjadi cikal bakal bangsa-bangsa di dunia, antara lain bangsa India, Cina (termasuk Jepang, korea, mongol), Eropa, Israel, Arab, dan Indian (silahkan baca hasil penelitian Prof. Santos selama 30 tahun tentang Benua Atlantis terbitan Gramedia).

Dalam bahasa Jawi Kuno, arti Jawa adalah benar, moral atau akhlaq. Maka dalam percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang bahwa ia “ora jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”. Sebutan jawa ini sejak dulunya dipakai untuk menyebut keseluruhan wilayah Nusantara. Penyebutan etni-etnik sebagaimana berlaku saat ini adalah hasil taktik politik de vide et impera para penjajah. Sejak zaman Benua Atlantis, Jawa memang menjadi pusat peradaban karena dari bukti-bukti fosil manusia purba tertua di seluruh dunia sebanyak 6 jenis fosil, 4 diantaranya ditemukan di Jawa.

Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan (India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Al-Qur’an “Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud Al-Qur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.

Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Buddha di Cina, mereka menyatakan sama-sama belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan asal mereka masing-masing, di India mereka namakan sebagai “Ajaran Hindu”, di Cina mereka namakan “Ajaran Buddha”. Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu, Buddha dan Al-Qur’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM AS, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa-bangsa selain ARAB. Bukti lain bahwa Ajaran Buddha berasal dari Jawa adalah adanya prasasti yang ditemukan di Cand-candi Buddha di Thailand maupun Kamboja yang menyatakan bahwa candi-candi tersebut dibangun dengan mendatangkan arsitek dan tukang-tukang dari Jawa, karena memang waktu itu orang Jawa dikenal sebagai bangsa tukang yang telah berhasil membangun “CANDI BOROBUDUR” sebagai salah satu keajaiban dunia.

Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, bahwa sebenarnya “CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang dibangun oleh “TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai “ARSY RATU SABA”, sejatinya PRINCE OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa. Sementara patung-patung di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Buddha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam surga yang menjadikan Nabi Sulaiman AS sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang dan berambut keriting (perhatikan patung Nabi Sulaiman AS di Candi Borobudur).

Hasil riset tersebut juga menyimpulkan bahwa “SUKU JAWA” disebut juga sebagai “BANI LUKMAN”, karena menurut karakternya suku tersebut sesuai dengan ajaran-ajaran LUKMANUL HAKIM, sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an. Perlu diketahui bahwa satu-satunya nabi yang termaktub dalam Al-Qur’an, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman AS dan negeri yang beliau wariskan ternyata diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan SU yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo serta meninggalkan negeri bernama SLEMAN di Jawa Tengah.

Nabi Sulaiman AS mewarisi kerajaan dari Nabi Daud AS yang dikatakan di dalam Al-Qur’an dijadikan sebagai Khalifah di Bumi (menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud AS juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi (membuat senjata dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu) dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung. Di Nusantara, yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA”, menurut Dr. Daoed Yoesoef nama Syailendra berasal dari kata saila dan indra, saila = gunung dan indra = raja.

Jadi sebenarnya Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina bukan keturunan Israel asli yang hanya terdiri dari 12 suku, tapi mereka menamakan diri suku ke 13 yaitu Suku Khazar (yang asalnya dari Asia Tengah) hasil perkawinan campur Bani Israel yang mengalami diaspora dengan penduduk lokal, posisi suku Khazar ini mayoritas di seluruh dunia. Sedang Yahudi asli (bani Israel) telah menghilang yang dikenal sebagai suku-suku yang hilang “The Lost Tribes” yang mana mereka pergi ke timur dan banyak yang menuju ke “THE PROMISED LAND” yaitu Indonesia. Wallahu`alam.

2. Bukti pendukung kejayaan peradaban
Masa lampau Indonesia sangat kaya raya. Ini dibuktikan oleh informasi dari berbagai sumber kuno. Kali ini kami akan membahas kekayaan tiap pulau yang ada di Indonesia. Pulau-pulau itu akan kami sebutkan menjadi tujuh bagian besar yaitu Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda kecil, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.

A. Sumatera – Pulau Emas
Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Swarnadwipa (“pulau emas”) atau Swarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.

Pada masa Dinasti ke-18 Fir’aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339 SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua – daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir’aun Mesir kuno.

Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.

Kini kekayaan mineral yang dikandung pulau Sumatera banyak ditambang. Banyak jenis mineral yang terdapat di Pulau Sumatera selain emas. Sumatera memiliki berbagai bahan tambang, seperti batu bara, emas, dan timah hitam. Bukan tidak mungkin sebenarnya bahan tambang seperti emas dan lain-lain banyak yang belum ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa orang yakin sebenarnya Pulau Sumatera banyak mengandung emas selain dari apa yang ditemukan sekarang. Jika itu benar maka Pulau Sumatera akan dikenal sebagai pulau emas kembali.

B. Jawa – Pulau Padi
Dahulu Pulau Jawa dikenal dengan nama JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “Pulau Padi” dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan “Jawadwipa” dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas dan perak, kaya dengan tambang emas”, sebagai salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya “negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-pulau, antara lain pulau “Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”.

Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.

Di Pulau Jawa ini juga berdiri kerajaan besar Majapahit. Majapahit tercatat sebagai kerajaan terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan kepulauan Nusantara meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Dalam catatan Wang Ta-yuan, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan kunjungan biarawan Roma tahun 1321, Odorico da Pordenone, menyebutkan bahwa istana Raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.

Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.

Raffles pengarang buku: The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.”

Kini pulau Jawa memasok 53 persen dari kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi banyak terdapat di Pulau Jawa karena memiliki kesuburan yang luar biasa. Pulau Jawa dikatakan sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa. Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika.

Hasil pertanian pangan lainnya berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga benyak terdapat di Jawa, misalnya kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpokat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak,apel, anggur serta rambutan. Bahkan di Jawa kini dicoba untuk ditanam gandum dan pohon kurma. Bukan tidak mungkin jika lahan di Pulau Jawa dipakai dan diolah secara maksimal untuk pertanian maka Pulau Jawa bisa sangat kaya hanya dari hasil pertanian.

C. Kepulauan Sunda kecil (Bali, NTB dan NTT) – Kepulauan Wisata
Ptolemaeus menyebutkan, ada tiga buah pulau yang dinamai Sunda yang terletak di sebelah timur India. Berdasarkan informasi itu kemudian ahli-ahli ilmu bumi Eropa menggunakan kata Sunda untuk menamai wilayah dan beberapa pulau di timur India. Sejumlah pulau yang kemudian terbentuk di dataran Sunda diberi nama dengan menggunakan istilah Sunda pula yakni Kepulauan Sunda Besar dan Kepulauan Sunda Kecil. Kepulauan Sunda Besar ialah himpunan pulau besar yang terdiri dari Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan Sunda Kecil merupakan gugusan pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor.

Daerah Kepulauan Sunda kecil ini dikenal sebagai daerah wisata karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Sejak dulu telah ada yang berwisata ke daerah ini. Perjalanan Rsi Markandiya sekitar abad 8 dari Jawa ke Bali, telah melakukan perjalanan wisata dengan membawa misi-misi keagaman. Demikian pula Empu Kuturan yang mengembangkan konsep Tri Sakti di Bali datang sekitar abad 11. Pada tahun 1920 wisatawan dari Eropa mulai datang ke Bali. Bali di Eropa dikenal juga sebagai the Island of God.

Di Tempat lain di Kepulauan Sunda Kecil tepatnya di daerah Nusa Tenggara Barat dikenal dari hasil ternaknya berupa kuda, sapi, dan kerbau. Kuda Nusa tenggara sudah dikenal dunia sejak ratusan tahun silam. Abad 13 M Nusa Tenggara Barat telah mengirim kuda-kuda ke Pulau Jawa. Nusa Tenggara Barat juga dikenal sebagai tempat pariwisata raja-raja. Raja-raja dari kerajaan Bali membangun Taman Narmada pada tahun 1727 M di daerah Pulau Lombok untuk melepas kepenatan sesaat dari rutinitas di kerajaan.

Daerah Sunda Kecil yang tidak kalah kayanya adalah Nusa Tenggara Timur, karena di daerah ini terdapat kayu cendana yang sangat berharga. Cendana adalah tumbuhan asli Indonesia yang tumbuh di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Cendana dari Nusa Tenggara Timur telah diperdagangkan sejak awal abad masehi. Sejak awal abad masehi, banyak pedagang dari wilayah Indonesia bagian barat dan Cina berlayar ke berbagai wilayah penghasil cendana di Nusa Tenggara Timur terutama Pulau Sumba dan Pulau Timor. Konon Nabi Sulaiman memakai cendana untuk membuat tiang-tiang dalam bait Sulaiman, dan untuk alat musik. Nabi Sulaiman mengimpor kayu ini dari tempat-tempat yang jauh yang kemungkinan cendana tersebut berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Kini Kepulauan Sunda kecil ini merupakan tempat pariwisata yang terkenal di dunia. Bali merupakan pulau terindah di dunia. Lombok juga merupakan salah satu tempat terindah di dunia. Sementara itu di Nusa tenggara Timur terdapat Pulau yang dihuni binatang purba satu-satunya di dunia yang masih hidup yaitu komodo. Kepulauan Sunda kecil merupakan tempat yang misterius dan sangat menawan. Kepulauan ini bisa mendapat banyak kekayaan para pelancong dari seluruh dunia jika dikelola secara maksimal.

D. Kalimantan – Pulau lumbung energi
Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut. Kalimantan dalam berita-berita China (T’ai p’ing huan yu chi) disebut dengan istilah Chin li p’i shih. Nusa Kencana” adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno. Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P’ulo Chung). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.

Pada zaman dulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.

Di Kalimantan berdiri kerajaan Kutai. Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara. Nama Kutai sudah disebut-sebut sejak abad ke 4 (empat) pada berita-berita India secara tegas menyebutkan Kutai dengan nama “Quetaire” begitu pula dengan berita Cina pada abat ke 9 (sembilan) menyebut Kutai dengan sebutan “Kho They” yang berarti kerajaan besar. Dan pada abad 13 (tiga belas) dalam kesusastraan kuno Kitab Negara Kertagama yang disusun oleh Empu Prapanca ditulis dengan istilah “Tunjung Kute”. Peradaban Kutai masa lalu inilah yang menjadi tonggak awal zaman sejarah di Indonesia.

Kini Pulau Kalimantan merupakan salah satu lumbung sumberdaya alam di Indonesia memiliki beberapa sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, diantaranya adalah batubara, minyak, gas dan geothermal. Hutan Kalimantan mengandung gambut yang dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit listrik maupun pemanas sebagai pengganti batu bara. Yang luar biasa ternyata Kalimantan memiliki banyak cadangan uranium yang bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Disamping itu Kalimantan juga memiliki potensi lain yakni sebagai penyedia sumber energi botani atau terbaharui. Sumber energi botani atau bioenergi ini adalah dari CPO sawit. Pulau Kalimantan memang sangat kaya.

E. Sulawesi – Pulau besi
Orang Arab menyebut Sulawesi dengan nama Sholibis. Orang Belanda menyebut pulau ini dengan nama Celebes. Pulau ini telah dihuni oleh manusia sejak 30.000 tahun yang lalu terbukti dengan adanya peninggalan purba di Pulau ini. Contohnya lokasi prasejarah zaman batu Lembah Besoa.

Nama Sulawesi konon berasal dari kata “Sula” yang berarti pulau dan “besi“. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi. Bessi Luwu atau senjata Luwu (keris atau kawali) sangat terkenal akan keampuhannya, bukan saja di Sulawesi tetapi juga di luar Sulawesi. Dalam sejarah Majapahit, wilayah Luwu merupakan pembayar upeti kerajaan, selain dikenal sebagai pemasok utama besi ke Majapahit, Maluku dan lain-lain. Menurut catatan yang ada, sejak abad XIV Luwu telah dikenal sebagai tempat peleburan besi.

Di Pulau Sulawesi ini juga pernah berdiri Kerajaan Gowa Tallo yang pernah berada dipuncak kejayaan yang terpancar dari Sombaopu, ibukota Kerajaan Gowa ke timur sampai ke selat Dobo, ke utara sampai ke Sulu, ke barat sampai ke Kutai dan ke selatan melalui Sunda Kecil, diluar pulau Bali sampai ke Marege (bagian utara Australia). Ini menunjukkan kekuasaan yang luas meliputi lebih dari 2/3 wilayah Nusantara.

Selama zaman yang makmur akan perdagangan rempah-rempah pada abad 15 sampai 19, Sulawesi sebagai gerbang kepulauan Maluku, pulau yang kaya akan rempah-rempah. Kerajaan besar seperti Makasar dan Bone seperti yang disebutkan dalam sejarah Indonesia timur, telah memainkan peranan penting. Pada abad ke 14 Masehi, orang Sulawesi sudah bisa membuat perahu yang menjelajahi dunia. Perahu pinisi yang dibuat masyarakat Bugis pada waktu itu sudah bisa berlayar sampai ke Madagaskar di Afrika, suatu perjalanan mengarungi samudera yang memerlukan tekad yang besar dan keberanian luar biasa. Ini membuktikan bahwa suku Bugis memiliki kemampuan membuat perahu yang mengagumkan, dan memiliki semangat bahari yang tinggi. Pada saat yang sama Vasco da Gama baru memulai penjelajahan pertamanya pada tahun 1497 dalam upaya mencari rempah-rempah, dan menemukan benua-benua baru di timur, yang sebelumnya di rintis Marco Polo.

Sampai saat ini Sulawesi sangat kaya akan bahan tambang meliputi besi, tembaga, emas, perak, nikel, titanium, mangan semen, pasir besi/hitam, belerang, kaolin dan bahan galian C seperti pasir, batu, krikil dan trass. Jika saja dikelola dengan baik demi kemakmuran rakyat maka menjadi kayalah seluruh orang Sulawesi.

F. Maluku – Kepulauan rempah-rempah
Maluku memiliki nama asli “Jazirah al-Mulk” yang artinya kumpulan/semenanjung kerajaan yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil. Maluku dikenal dengan kawasan Seribu Pulau serta memiliki keanekaragaman sosial budaya dan kekayaan alam yang berlimpah. Orang Belanda menyebutnya sebagai ‘the three golden from the east’ (tiga emas dari timur) yakni Ternate, Banda dan Ambon. Sebelum kedatangan Belanda, penulis dan tabib Portugis, Tome Pirez menulis buku ‘Summa Oriental’ yang telah melukiskan tentang Ternate, Ambon dan Banda sebagai ‘the spices island’.

Pada masa lalu wilayah Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkeh dan pala. Cengkeh adalah rempah-rempah purbakala yang telah dikenal dan digunakan ribuan tahun sebelum masehi. Pohonnya sendiri merupakan tanaman asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands.

Pada 4000 tahun lalu di kerajaan Mesir, Fir’aun dinasti ke-12, Sesoteris III. Lewat data arkeolog mengenai transaksi Mesir dalam mengimpor dupa, kayu eboni, kemenyan, gading, dari daratan misterius tempat “Punt” berasal. Meski dukungan arkeologis sangat kurang, negeri “Punt” dapat diidentifikasi setelah Giorgio Buccellati menemukan wadah yang berisi benda seperti cengkih di Efrat tengah. Pada masa 1.700 SM itu, cengkih hanya terdapat di kepulauan Maluku, Indonesia. Pada abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.

Selain cengkeh, rempah-rempah asal Maluku adalah buah Pala. Buah Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting pada masa Romawi. Melihat mahalnya harga rempah-rempah waktu itu banyak orang Eropa kemudian mencari Kepulauan rempah-rempah ini. Sesungguhnya yang dicari Christoper Columbus ke arah barat adalah jalan menuju Kepulauan Maluku, ‘The Island of Spices’ (Pulau Rempah-rempah), meskipun pada akhirnya Ia justru menemukan benua baru bernama Amerika. Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku.

Kini sebenarnya Maluku bisa kembali berjaya dengan hasil pertaniannya jika terus dikembangkan dengan baik. Maluku bisa kaya raya dengan hasil bumi dan lautnya.

G. Papua – Pulau surga
Papua adalah pulau terbesar kedua di dunia. Pada sekitar Tahun 200 M , ahli Geography bernama Ptolamy menyebutnya dengan nama LABADIOS. Pada akhir tahun 500 M, pengarang Tiongkok bernama Ghau Yu Kua memberi nama TUNGKI, dan pada akhir tahun 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebut nama Papua dengan menggunakan nama JANGGI. Tidore memberi nama untuk pulau ini dan penduduknya sebagai PAPA-UA yang sudah berubah dalam sebutan menjadi PAPUA. Pada tahun 1545, Inigo Ortiz de Retes memberi nama NUEVA GUINEE dan ada pelaut lain yang memberi nama ISLA DEL ORO yang artinya Pulau Emas. Robin Osborne dalam bukunya, Indonesias Secret War: The Guerilla Struggle in Irian Jaya (1985), menjuluki provinsi paling timur Indonesia ini sebagai surga yang hilang.

Tidak diketahui apakah pada peradaban kuno sebelum masehi di Papua telah terdapat kerajaan. Bisa jadi zaman dahulu telah terdapat peradaban maju di Papua. Pada sebuah konferensi tentang lampu jalan dan lalulintas tahun 1963 di Pretoria (Afrika Selatan), C.S. Downey mengemukakan tentang sebuah pemukiman terisolir di tengah hutan lebat Pegunungan Wilhelmina (Peg. Trikora) di Bagian Barat New Guinea (Papua) yang memiliki sistem penerangan maju. Para pedagang yang dengan susah payah berhasil menembus masuk ke pemukiman ini menceritakan kengeriannya pada cahaya penerangan yang sangat terang benderang dari beberapa bulan yang ada di atas tiang-tiang di sana. Bola-bola lampu tersebut tampak secara aneh bersinar setelah matahari mulai terbenam dan terus menyala sepanjang malam setiap hari. Kita tidak tahu akan kebenaran kisah ini tapi jika benar itu merupakan hal yang luar biasa dan harus terus diselidiki.

Papua telah dikenal akan kekayaan alamnya sejak dulu. Pada abad ke-18 Masehi, para penguasa dari kerajaan Sriwijaya, mengirimkan persembahan kepada kerajaan China. Di dalam persembahan itu terdapat beberapa ekor burung Cendrawasih, yang dipercaya sebagai burung dari taman surga yang merupakan hewan asli dari Papua. Dengan armadanya yang kuat Sriwijaya mengunjungi Maluku dan Papua untuk memperdagangkan rempah – rempah, wangi – wangian, mutiara dan bulu burung Cenderawasih. Pada zaman Kerajaan Majapahit sejumlah daerah di Papua sudah termasuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Pada abad XVI Pantai Utara sampai Barat daerah Kepala Burung sampai Namatota ( Kab.Fak-fak ) disebelah Selatan, serta pulau – pulau disekitarnya menjadi daerah kekuasaan Sultan Tidore.

Tanah Papua sangat kaya. Tembaga dan Emas merupakan sumber daya alam yang sangat berlimpah yang terdapat di Papua. Papua terkenal dengan produksi emasnya yang terbesar di dunia dan berbagai tambang dan kekayaan alam yang begitu berlimpah. Papua juga disebut-sebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Papua merupakan surga keanekaragaman hayati yang tersisa di bumi saat ini. Pada tahun 2006 diberitakan suatu tim survei yang terdiri dari penjelajah Amerika, Indonesia dan Australia mengadakan peninjauan di sebagian daerah pegunungan Foja Propinsi Papua Indonesia. Di sana mereka menemukan suatu tempat ajaib yang mereka namakan “dunia yang hilang”,dan “Taman Firdaus di bumi”, dengan menyaksikan puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak dan tumbuhan yang belum pernah tercatat dalam sejarah. Jika dikelola dengan baik, orang Papua pun bisa lebih makmur dengan kekayan alam yang melimpah tersebut.

*****

Demikianlah sedikit tulisan mengenai pulau-pulau di Indonesia yang sangat kaya. Dari tulisan tersebut sebenarnya Indonesia sudah dikenal sebagai bumi yang kaya sejak zaman peradaban kuno. Kita belum tahu peradaban kuno apa yang sebenarnya telah ada di Kepulauan Nusantara ini. Bisa jadi telah ada peradaban kuno dan makmur di Nusantara ini yang tidak tercatat sejarah. Ilmuwan Brazil Prof. Dr. Aryso Santos, menegaskan teori bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis. Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu.

Oppenheimer dalam buku “Eden in the East: the Drowned Continent of Southeast Asia”, mengajukan bahwa Sundaland (Indonesia) adalah Taman Firdaus (Taman Eden). Bahwa Taman Firdaus (Eden) itu bukan di Timur Tengah, tetapi justru di Sundaland. Indonesia memang merupakan lahan yang subur dan indah yang terletak di jalur cincin api (pacific ring of fire), yang ditandai keberadaan lebih dari 500 gunung berapi di Indonesia. Indonesia bisa saja disebut sebagai surga yang dikelilingi cincin api. Tapi terlepas dari benar atau tidaknya kita semua sepakat mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan hasil bumi, laut maupun budayanya.

Kebudayaan asli Indonesia sudah berumur ribuan tahun sebelum peradaban Mesir maupun Mesopotamia mulai menulis di atas batu. Peradaban bangsa Indonesia mungkin memang tidak dimulai dengan tradisi tulisan, akan tetapi tradisi lisan telah hidup dan mengakar dalam jiwa masyarakat kuno bangsa kita.

Alam Indonesia yang kaya-raya dan dirawat dengan baik oleh nenek moyang kita juga menjadi salah satu faktor yang membuat kepulauan nusantara menjadi sumber perhatian dunia. Indonesia merupakan negara yang terletak di khatulistiwa yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah di samping letaknya yang strategis secara geografis. Sumber daya alam tersebut mulai dari kekayaan laut, hutan, hingga barang tambang yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kini mulai banyak ditemukan tambang baru di Indonesia. Orang Indonesia akan terkejut dengan kekayaan alam apa lagi yang akan muncul dari dalam bumi Indonesia ini.

Bumi yang kaya ini jika dikelola dengan baik akan membuat setiap rakyat Indonesia bisa memperoleh kemakmuran yang luar biasa sehingga bisa jadi suatu saat rakyat Indonesia sudah tidak perlu dikenakan pajak seperti saat ini, dan segala fasilitas bisa dinikmati dengan gratis berkat dari kekayaan alam yang melimpah yang dibagi kepada rakyat secara adil. Yang dibutuhkan Indonesia adalah penguasa baik, adil dan pandai yang amat mencintai rakyat dan menolak segala bentuk kebijakan yang menyulitkan masyarakat. Sudah saatnya Indonesia bangkit menuju kejayaannya. Jika hal itu terlaksana Indonesia bisa menjadi negara paling kaya di dunia.

3. Penutup
Perlu kajian dan penelitian yang lebih mendalam. Namun terlepas benar atau salahnya hasil penelitian diatas, maka patutlah kita sebagai anak bangsa untuk tetap bangga dan percaya diri, bahwa kita bukanlah bangsa yang bodoh dan tertinggal dari bangsa-bangsa lain di dunia. Dan itu terbukti dengan banyak sekali prestasi internasianal yang telah di ukir oleh putra-putri dari negeri ini. Contohnya saja dengan seringnya menjuarai Olympiade tingkat internasional di bidang matematika, fisika dan kimia. Padahal dengan kondisi pendidikan yang “mengenaskan” seperti sekarang ini (bagaimana kalau fasilitas pendidikannya seperti di Jepang ya?). Belum lagi dengan banyaknya ilmuwan dan peneliti kita yang terkenal di seantero dunia, meski tidak untuk di negeri sendiri.

Sungguh disayangkan, dalam hal ini para pemimpin bangsa dan pemerintah kurang memberikan dukungan yang semestinya. Mereka terus disibukkan dengan urusan mereka sendiri dan kerap melupakan urusan rakyat. Mereka terbuai dengan fasilitas dan kemewahan yang telah didapatkan, yang membuat mereka mengabaikan penderitaan rakyat kecil. Sehingga akhirnya bangsa ini semakian morat marit, hukum menjadi memihak, akhlak kian rusak, sistem ketatanegaraan semrawut, kehidupan ekonomi kian terpuruk namun prestasi korupsi kian meningkat di mata dunia. Bahkan tanpa disadari bangsa ini makin tertinggal dan terus saja terjajah oleh bangsa asing.

Ayo saudaraku, mari kita tetap bersemangat dan perkuat kepercayaan diri demi kemajuan bangsa ini. Tinggalkan kebiasaan yang terlalu mengagungkan asing (Barat, dll). Kita mesti mandiri, karena sebenarnya kita lebih unggul dari mereka. Sedangkan masalah kenapa kita masih saja tertinggal dari bangsa maju di dunia, adalah karena mereka (pihak yang tidak senang) tidak menginginkan kita bangkit dan kembali menjadi pemimpin dunia. Kita bukanlah bangsa yang miskin, tapi memang telah dimiskinkan. Dan itu udah terjadi sejak zaman kolonial. Negeri kita bukanlah negeri yang tandus, karena sebenarnya paling kaya di dunia dan bisa memenuhi kebutuhan sendiri (karena semua tersedia di tanah pertiwi ini) bahkan untuk kebutuhan dunia. Sehingga tidak ada alasan untuk terus miskin dan tertinggal.

Semoga dalam waktu dekat Nusantara ini bisa kembali bangkit dan mengulangi sejarah keagungannya. Meski harus melewati besarnya bencana (hukuman Tuhan) dan sulitnya keadaan yang menghadang di depan, InsyaAllah kehidupan di negeri ini akan jauh lebih baik. Kesejahteraan, kedamaian dan kemuliaan bisa kembali di raih. Sehingga tegaklah hukum Tuhan yang sejati dan selamatlah kehidupan manusia di dunia dan akherat.

Yogyakarta, 10 Nopember 2011
Mashudi Antoro (Oedi`)

Referensi:
* http://atlantis-lemuria-indonesia.blogspot.com/2010/02/benarkah-tanah-yang-dijanjikan-bukanlah.html
* http://atlantis-lemuria-indonesia.blogspot.com/2010/02/kejayaan-nusantara-kuno-bukti-bahwa.html

46 respons untuk ‘Nusantara, Pusat Peradaban Dunia

    Agie Putera said:
    November 10, 2011 pukul 3:53 am

    Baru tau saya mas…
    ternyata semua pulau-pulau d.Nusantara begitu kaya akan SDA nya…
    patut d.Syukuri…ini
    tnkhs mas artikelnya….
    sangat bermanfaat ini… 🙂

      oedi responded:
      November 10, 2011 pukul 5:05 am

      Oh ya Gi? wah kebetulan sekali tulisan ini bisa memberi wawasan tentang “siapa” negeri kita ini….
      Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga tetap bermanfaat… 🙂

    Fathimah said:
    November 10, 2011 pukul 4:27 am

    So, good,,,,
    Bagus bangut artikelnya mas, informatif & memberi pandangan luas akan kekayaan nusantara, tetap semangat, semangat & semangat,,,
    Semoga kita semua snantias diberi kekuatan & kesabaran tuk terus maju,,,
    Good Luck Mas Oedi,,, 🙂
    Makasih link-na ya,,,

      oedi responded:
      November 10, 2011 pukul 5:08 am

      Amiiin…. syukurlah bila berkenan…
      Makasih ya atas kunjungan dan dukungannya, semoga tetap bermanfaat.. 🙂
      Ayoo… mulai dari sekarang ini kita bangkit dan membangun kembali pondasi peradaban Nusantara…

    beny said:
    November 10, 2011 pukul 9:36 am

    Amin ya Allah semoga saja nusantara ini bisa kembali memimpin peradaban dunia..seandainya saja pemerintah berani mengambil sikap positif untuk memperjuangkan kemakmuran dan keadilan untuk rakyat dan bisa mengelola tanah nusantara ini dengan baik tidak mustahil rakyat nusantara mengalami ketentraman dan kemudahan dalam ekonomi..semoga saja ada pemimpin yang benar-benar memperjuangkan keadilan untuk rakyat nusantara..dan mengambil kembali kejayaan yang telah hilang di bangsa ini..hemmm trimakasih ya mas atas ifonya sedih melihat keaadaan bangsa nusantara sekarang ini..dulu nya berjaya tapi sekarang di perbudak oleh pemerintah sendirim,pemerintahan yang tidak bertanggung jawab atas hak rakyat dan haus akan kekuasaan sungguh-sunguh serakah para pemimpin indonesia saat ini..memang benar sekarang ini indonesia sangat-sangat merindukan pemimpin yang bisa membangun kjayaan yang lebih tentram, makmur,adil,dan jujur…hemmm semoga saja tulisan mas ini di lihat oleh semua generasi-generasi bangsa indoseia agar bisa membangkitkan kembali kejayaan bangsa ini..sekali lagi terimakasih mas atas link nya.:D semoga Allah memberikan ide-ide yang cemerlang sama mas agar bisa membuat tulisan-tulisan yang bermanfa’at bagi pembaca nya seperti yang sebelum2 nya. heheheee:D

      oedi responded:
      November 15, 2011 pukul 3:52 am

      Iya Ben, terimakasih juga karena masih sempat berkunjung di blog ini, semoga masih tetap mendatangkan manfaat… 🙂
      Ya, marilah mulai dari sekarang kita “berperang” dengan keserakahan dan kebodohan. Kembangkan kemampuan dalam agama dan intelektual, karena kita mesti hidup dengan cara yang seimbang dalam memenuhi kebutuan dunia dan akherat. agar kita pun bisa terus mawas diri dan hidup dengan cara-cara yang benar lagi di ridhai-Nya. Sehingga akan bangkitlah kejayaan Nusantara untuk sekali lagi…

    andika said:
    November 10, 2011 pukul 10:29 am

    itulah indonesia…… seperti lagunya 🙂
    indonesia memiliki kekayaan SDM dan SDA yang banyak, tapi sayang yg bisa mengelola bukan bangsa sendiri malah orang asing (investor) yang menjadikan rakyat indonesia tamu dirumah sendiri. banyak kekayaan alam dan barang” peninggalan sejarah bangsa indonesia yang ada di negri orang. semoga indonesia cepat sadar dan bangkit kembali menjadi salah satu kiblat peradaban dunia amin…….
    terimakasih mas linknya… lanjutkan

      oedi responded:
      November 15, 2011 pukul 3:56 am

      Okey Dik, semoga tetap bermanfaat… 🙂
      Yup, benar sekali Dik, hingga kini sebenarnya kita masih belum merdeka karena masih terjajah oleh asing, khususnya masalah kekayaan alam (tambang di papua, hutan kalimantan, dll). belum lagi bila dilihat dari penjajahan secara ekonomi yang tampak dengan membanjirnya barang impor di negeri ini, padahal sebenarnya tampa barang impor dari bangsa lain kita sih bisa memenuhi kebutuhan sendiri di dalam negeri, bahkan pasti bisa memenuhi kebutuhan bangsa lain di dunia. Karena tanah air kita ini adalah yang paling kaya di dunia.
      Semoga bangsa ini cepat sadar “terutama para pemimpinnya”, karena tentunya kebahagiaan dan kemakmuranlah hasilnya… 🙂

      tatang ruchiat said:
      April 11, 2014 pukul 2:29 pm

      INDONESIA = INI SOENDA ALIAS SUNDALAND = ATLANTIS

        oedi responded:
        April 13, 2014 pukul 12:51 pm

        Okey, terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    Bukti Nusantara Pusat Peradaban Dunia « Perjalanan Oedi_ku said:
    November 15, 2011 pukul 6:26 am

    […] Perjalanan Oedi_ku Salam kebahagiaan penuh cinta untuk kita semua…. BerandaAboutAdventureBaca yang lainnyaBuku_kuFoto2Puisi_kuTentang_kuTulisan_ku RSS ← Nusantara, Pusat Peradaban Dunia […]

    melly said:
    Desember 2, 2011 pukul 3:36 am

    Mantap, dan saya gak rela klo sampe Papua lepas dari Indonesia..
    Nusantara tanpa Papua bukanlah nusantara.

      oedi responded:
      Desember 2, 2011 pukul 8:27 am

      Yup, saya setuju dengan Anda, tapi kalau melihat perkembangan yang ada di Papua sekarang, bisa saja suatu saat nanti mereka lepas seperti halnya Timor-timur dulu… semua karena pemerintah pusat tidak pernah memandang serius tentang kehidupan masyarakat disana.. mereka di pusat terlalu sibuk dg urusan mereka sendiri hingga melupakan urusan rakyat di daerah…
      Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat… 🙂

    ryan said:
    Desember 4, 2011 pukul 4:40 pm

    sekarang dikenalnya peradaban dunia berada di negara china, tapi saya measa peradaban dunia itu justru indonesia , nah itu di buktikan dengan adanya kerajaan kerajaan yang ada di nusatara, Majapait tentunya kerajaan yang sangat luar biasa dengan menguasai sebagian wilayah asia, penemuan manusai purba pun hampir semua di temukan di indonesia , sungguh luar biasa

      oedi responded:
      Desember 9, 2011 pukul 7:33 am

      Yup, saya setuju dg anggapan Anda, karena demikianlah adanya. Masalah kok selama ini gak ada buktinya di Indonesia? ya itu karena kita sengaja di jadikan bangsa yang tidak bisa bangkit. Buktinya saja kita telah di jajah oleh bangsa Barat (Eropa) dg jalan di adu domba dan di pecah-pecah menjadi suku-suku. Dan sebagian bukti sejarah kita kan ada di Belanda sana toh?
      Jadi, sejarah tentang siapa kita sebenarnya memang telah jauh2 hari di belokkan dan di putar balikkan dg tujuan agar bangsa kita terus menjadi budak mereka (Barat), sehingga tidak bisa bangkit utk memimpin dunia seperti dulu kala.
      Okey.. terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat… 🙂

    Bond said:
    Desember 9, 2011 pukul 8:39 am

    Bagus bikin kita bangga dan lebih percaya diri sebagai orang Indonesia…namun agak rancu mengenai urutan waktu kejadian nya terkesan agak dipaksakan/dicocokan. Terkesan saling silang waktu antara jaman sebelum masehi hingga abad 19. Sriwijaya, Majapahit dan dll tidak usah dicampur adukkan dengan jaman yang jauh sebelumnya cukup cari perbandingan yang dekat2 saja sesuai catatan sejarah yang ada. Kalaupun itu benar bahwa kita mewarisi sejarah dari Atlantis, selisih tahunnya sangat berbeda jauh dan minim catatan sejarah, tidak bisa dikaitkan secara langsung…. Apalagi dikaitkan dengan sejarah peradaban dan agama yang muncul dari Israel/timur tengah yang kemunculannya setidaknya sudah ada catatan sejarahnya. Demikian menurut saya tanpa mengurangi rasa respek saya atas tulisan di atas.

      oedi responded:
      Desember 9, 2011 pukul 11:13 am

      Oh terimakasih atas komentarnya…
      Hmm.. siapa saja berhak untuk bersuara, bahkan meski sumbang sekalipun… dan saya berharap Anda bisa memberikan sesuatu yg jauh lebih baik dari tulisan ini… Sukses… 🙂

    gari said:
    Februari 1, 2012 pukul 8:34 am

    SDA unggul, SDM ???????

      oedi responded:
      Februari 1, 2012 pukul 6:06 pm

      Hmm… emg aneh bangsa ini??
      Makasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat… 🙂

    indrayati said:
    Februari 16, 2012 pukul 1:51 am

    Ijin copas mas….

      oedi responded:
      Februari 17, 2012 pukul 7:27 am

      Silahkan, asal tetap menyertakan sumber tulisannya.. 🙂
      Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    […] di 6500 tahun yang lalu?”. Menurut saya, tentu ada dan bahkan lebih tua dari itu. Baca: Nusantara, pusat peradaban dunia atau Asal usul bangsa Nusantara, asli keturunan Nabi Nuh […]

    Bukti Nusantara Pusat Peradaban Dunia | Galery ilmiah said:
    Maret 2, 2012 pukul 3:03 am

    […] di 6500 tahun yang lalu?”. Menurut saya, tentu ada dan bahkan lebih tua dari itu. Baca: Nusantara, pusat peradaban dunia atau Asal usul bangsa Nusantara, asli keturunan Nabi Nuh […]

    gianmei hadinata said:
    Maret 7, 2012 pukul 2:43 am

    mantap artikelnya,mas. ijin copas ya,mas….terima kasih

      oedi responded:
      Maret 7, 2012 pukul 3:16 am

      Subhanallah.. syukurlah kalau demikian… terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂
      Okey.. silahkan saja asalkan tetap disertakan sumbernya.. 🙂

    habib said:
    April 10, 2012 pukul 11:54 am

    AlhamduliLLAH mas oedi memaparkan artikel seperti ini, dan sebelumnya saya mengucapkan Terimakasih kepada Media Kearsipan Nasional dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) edisi 56 Th 2011/Edisi Khusus dari judul ” Beranda Depan Negara Dalam Bingkai NKRI” dari cover depannya gambar Peta Kuno Nusantara “Indie Orientalis” lalu saya search di google dan akhirnya berjodoh dengan artikel mas oedi ini “Nusantara, Pusat Peradaban Dunia”, kalo boleh saran mas, jalin kerjasama dengan ANRI, mudah-mudahan Artikel ini bisa menjadi dasar ataupun tambahan pemikiran yang positif untuk di kembangkan oleh ANRI. dan saya yakin tidak saat ini saja kita butuh, karena satu saat ataupun berabad saat nanti warisan ini pasti akan di butuhkan anak bangsa. sekali lagi terimakasih untuk semuanya. sukses mas.

      oedi responded:
      April 10, 2012 pukul 7:26 pm

      Iya mas, sukses juga untuk sampeyan, terimakasih juga karena sudah mau berkunjung di blog ini, semoga bermanfaat.. 🙂
      Wah syukurlah bahwa pertemuan dan perkenalan kita ini di awali dengan sesuatu yang positif, karena sesuatu yang dimulai dengan yg positif maka akan mendatangkan hal yg positif pula… 🙂
      Jadi, saya sangat senang dg “perjodohan” kita ini. Dan bila sampeyan tertarik dengan hal yg berbau Nusantara, maka untuk menambah wawasan silahkan baca tulisan saya berikut ini: https://oediku.wordpress.com/2011/11/15/bukti-nusantara-pusat-peradaban-dunia/#more-4329, insyaAllah bermanfaat.. 🙂
      Oh tentu dunk, saya sangat senang dg saran yang membangun, wong demi memperbaiki kekurangan diri kok… dan masalah menjalin kerjasama dg ANRI, maka akan saya pertimbangkan lg… karena saya sulit percaya lagi, lantaran pengalaman mengatakan masih kurang disiplinnya kinerja dari aparat disana… sehingga di khawatirkan usaha saya nanti hanya berakhir di “teras rumah” saja, alias cuma dibaca doang.. hehe.. 🙂

    budiyono jayus said:
    Agustus 9, 2012 pukul 9:59 am

    good cukup informatip

    cahyo widodo said:
    Oktober 26, 2012 pukul 6:01 pm

    Ilmu sejarah menjadi MAWUT kalau caranya begini……..dalam mempelajari sesuatu dan menyampaikan sesuatu tidak semestinya kita menggunakan imajinasi……

    Arifin young milanello said:
    April 2, 2013 pukul 2:53 am

    bangja jadi orang indonesia..khususnya jadi orang jawa,meski fakta2 itu belum tentu dan 100% kbenaranya,

    Jasrin Talib|JT (@Jasrin1453) said:
    Mei 23, 2013 pukul 4:17 pm

    Akhirnya ketemu artikel mantap, setelah menyaksikan berita2 televisi yang membuat kita menjadi minder sebagai bangsa Indonesia, terimakasih mas artikel ini akan mengembalikan rasa percaya diri generasi muda menatap bangsa yang dirundung masalah… 🙂

      oedi responded:
      Agustus 17, 2013 pukul 5:28 pm

      Subhanallah… terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat…
      Ayo tetap semangat! percaya diri, bahwa bangsa kita pasti bisa bangkit dan kembali memimpin dunia..

    Sandi Kaladia said:
    November 23, 2013 pukul 4:48 am

    PUSAT PERADABAN DUNIA BUKAN NUSANTARA TAPI SUNDA & TITIK PUSATNYA ADALAH PARAHYANGAN, DENGAN CATATAN JANGAN MENSTIGMA SUNDA SEBAGAI POTENSI ETNIS & LOKAL GENIUS, TAPI POTENSI GLOBAL & UNIVERSAL GENIUS.
    JANGAN SALAH MAKOM DAN JANGAN COBA-COBA BERBICARA LOKAL GENIUS, SEBAB POTENSI MANUSIA SUNDA MINIMAL GLOBAL GENIUS, BAHKAN UNIVERSAL GENIUS. SUNDA AKAN MENGECIL KETIKA BERBICARA LOKAL GENIUS, SEBAB SUNDA SESUNGGUHNYA PEMILIK OTORITAS “HIPER MAKOM”.
    Jika Manusia Sunda berbicara Lokal Genius, maka akan terjebak menjadi manusia “PANAS BARANAN”. Inilah salah satu contoh Manusia Sunda dengan wawasan UNIVERSAL GENIUS:
    —————————————————————————-
    MANDALAJATI NISKALA
    Seorang Filsuf Sunda Abad 21
    Menjelaskan Dalam Buku
    SANG PEMBAHARU DUNIA
    DI ABAD 21,
    Mengenai
    HAKEKAT DIRI

    Salah seorang peneliti Sunda yang sedang menulis buku
    “SANG PEMBAHARU DUNIA DI ABAD 21,
    bertanya kepada Mandalajati Niskala:
    “Apa yang anda ketahui satu saja RAHASIA PENTING mengenai apa DIRI itu? Darimana dan mau kemana?
    Jawaban Mandalajati Niskala:
    “Saya katakan dengan sesungguhnya bahwa pertanyaan ini satu-satunya pertanyaan yang sangat penting dibanding dari ratusan pertanyaan yang anda lontarkan kepada saya selama anda menyusun buku ini.
    Memang pertanyaan ini sepertinya bukan pertanyaan yang istimewa karena kata “DIRI” bukan kata asing dan sering diucapkan, terlebih kita beranggapan diri dimiliki oleh setiap manusia, sehingga mudah dijawab terutama oleh para akhli.
    Kesimpulan para Akhli yang berstandar akademis mengatakan BAHWA DIRI ADALAH UNSUR DALAM DARI TUBUH MANUSIA.
    Pernyataan semacam ini hingga abad 21 tidak berubah dan tak ada yang sanggup menyangkalnya. Para Akademis Dunia Barat maupun Dunia Timur banyak mengeluarkan teori dan argumentasi bahwa diri adalah unsure dalam dari tubuh manusia. Argumentasi dan teori mereka bertebaran dalam ribuan buku tebal. Kesimpulan akademis telah melahirkan argumentasi Rasional yaitu argumentasi yang muncul berdasarkan “Nilai Rasio” atau nilai rata-rata pemahaman Dunia Pendidikan.
    Saya yakin Andapun sama punya jawaban rasional seperti di atas.
    Tentu anda akan kaget jika mendengar jawaban saya yang kebalikan dari teori mereka.
    Sebelum saya menjawab pertanyaan anda, saya ingin mengajak siapapun untuk menjadi cerdas dan itu dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana.
    Coba kita mulai belajar melacak dengan memunculkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kata DIRI, JIWA dan BADAN, agar kita dapat memahami apa DIRI itu sebenarnya. Beberapa contoh pertanyaan saya susun seperti hal dibawah ini:
    1)Apa bedanya antara MEMBERSIHKAN BADAN, MEMBERSIHKAN JIWA dan MEMBERSIHKAN DIRI?
    2)Apa bedanya KEKUATAN BADAN, KEKUATAN JIWA dan KEKUATAN DIRI?
    3)Kenapa ada istilah KESADARAN JIWA dan KESADARAN DIRI sedangkan istilah KESADARAN BADAN tidak ada?
    4)Kenapa ada istilah SEORANG DIRI tetapi tidak ada istilah SEORANG BADAN dan SEORANG JIWA?
    5)Kenapa ada istilah DIRI PRIBADI sedangkan istilah BADAN PRIBADI tidak ada, demikian pula istilah JIWA PRIBADI menjadi rancu?
    6)Kenapa ada istilah KETETAPAN DIRI dan KETETAPAN JIWA tetapi tidak ada istilah KETETAPAN BADAN?
    7)Kenapa ada istilah BERAT BADAN tetapi tidak ada istilah BERAT JIWA dan BERAT DIRI?
    8)Kenapa ada istilah BELA DIRI sedangkan istilah BELA JIWA dan BELA BADAN tidak ada?
    9)Kenapa ada istilah TAHU DIRI tetapi tidak ada istilah TAHU BADAN dan TAHU JIWA?
    10)Kenapa ada istilah JATI DIRI sedangkan istilah JATI BADAN dan JATI JIWA tidak ada?
    11)Apa bedanya antara kata BER~BADAN, BER~JIWA dan BER~DIRI?
    12)Kenapa ada istilah BER~DIRI DENGAN SEN~DIRI~NYA tetapi tidak ada istilah BER~BADAN DENGAN SE~BADAN~NYA dan BER~JIWA DENGAN SE~JIWA~NYA?
    13)Kenapa ada istilah ANGGOTA BADAN tetapi tidak ada istilah ANGGOTA JIWA dan ANGGOTA DIRI?
    Beribu pertanyaan seperti diatas bisa anda munculkan kemudian anda renungkan. Saya jamin anda akan menjadi faham dan cerdas dengan sendirinya, apalagi jika anda hubungkan dengan kata yang lainnya seperti; SUKMA, RAGA, HATI, PERASAAN, dsb.
    Kembali kepada pemahaman Akhli Filsafat, Ahli Budaya, Akhli Spiritual, Akhli Agama, Para Ulama, Para Kyai dan masyarakat umum BAHWA DIRI ADALAH UNSUR DALAM DARI TUBUH MANUSIA. Mulculnya pemahaman para akhli seperti ini dapat saya maklumi karena mereka semuah adalah kaum akademis yang menggunakan standar kebenaran akademis.
    Saya berani mengetasnamakan Sunda, bahwa pemikiran di atas adalah SALAH.
    Dalam Filsafat Sunda yang saya gali, saya temukan kesimpulan yang berbeda dengan pemahaman umum dalam dunia ilmu pengetahuan.
    Setelah saya konfirmasi dengan cara tenggelam dalam “ALAM DIRI”, menemukan kesimpulan BAHWA DIRI ADALAH UNSUR LUAR DARI TUBUH MANUSIA. Pendapat saya yang bertentangan 180 Derajat ini, tentu menjadi sebuah resiko yang sangat berat karena harus bertubrukan dengan Pendapat Para Akhli di tataran akademik.
    Saya katakan dengan sadar ‘Demi Alloh. Demi Alloh. Demi Alloh’ saya bersaksi bahwa diri adalah UNSUR LUAR dari tubuh manusia yang masuk menyeruak, kemudian bersemayam di alam bawah sadar. ‘DIRI ADALAH ENERGI GAIB YANG TIDAK BISA TERPISAHKAN DENGAN SANG MAHA TUNGGAL’. ‘DIRI MENYERUAK KE TIAP TUBUH MANUSIA UNTUK DIKENALI SIAPA DIA SEBENARNYA’. ‘KETAHUILAH JIKA DIRI TELAH DIKENALI MAKA DIRI ITU DISERAHTERIKAN KEPADA KITA DAN HILANGLAH APA YANG DINAMAKAN ALAM BAWAH SADAR PADA SETIAP DIRI MANUSIA’.
    Perbedaan pandangan antara saya dengan seluruh para akhli di permukaan Bumi tentu akan dipandang SANGAT EKSTRIM. Ini sangat beresiko, karena akan menghancurkan teori ilmu pengetahuan mengenai KEBERADAAN DIRI.
    Aneh sekali bahwa yang lebih memahami mengenai diri adalah Dazal, namun sengaja diselewengkan oleh Dazal agar manusia sesat, kemudian Dazal menebarkan kesesatan tersebut pada dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan ‘DI UFUK BARAT’ maupun ‘DI UFUK TIMUR’.
    Sebenarnya sampai saat ini DAZAL SANGAT MEMAHAMI bahwa DIRI adalah unsur luar yang masuk menyeruak pada seluruh tubuh manusia. DIRI merupakan ENERGI KEMANUNGGALAN DARI TUHAN SANG MAHA TUNGGAL. Oleh karena pemahaman tersebut DAZAL MENJADI SANGAT MUDAH MENGAKSES ILMU PENGETAHUAN. Salah satu ilmu yang Dia pahami secara fasih adalah Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu. Ilmu ini dibongkar dan dipraktekan hingga dia menjadi SAKTI. Dengan kesaktiannya itu Dia menjadi manusia “Abadi” dan mampu melakukan apapun yang dia kehendaki dari dulu hingga kini. Dia merancang tafsir-tafsir ilmu dan menyusupkannya pada dunia pendidikan agar manusia tersesat. Dia tidak menginginkan manusia mamahami rahasia ini. Dazal dengan sangat hebatnya menyusun berbagai cerita kebohongan yang disusupkan pada Dunia Ilmu Pengetahuan, bahwa cerita Dazal yang paling hebat agar dapat bersembunyi dengan tenang, yaitu MENGHEMBUSKAN ISU bahwa Dazal akan muncul di akhir jaman, PADAHAL DIA TELAH EKSIS MENCENGKRAM DAN MERUSAK MANUSIA BERATUS-RATUS TAHUN LAMANYA HINGGA KINI.
    Ketahuilah bahwa Dazal bukan akan datang tapi Dazal akan berakhir, karena manusia saat ini ke depan akan banyak yang memahami bahwa DIRI merupakan unsur luar dari tubuh manusia YANG DATANG MERUPAKAN SIBGHOTALLOH DARI TUHAN SANG MAHA TUNGGAL. Sang Maha Tunggal keberadaannya lebih dekat dari pada urat leher siapapun, karena Sang Maha Tunggal MELIPUT SELURUH JAGAT RAYA dan kita semua berada TENGGELAM “Berenang-renang” DALAM LIPUTANNYA.
    Inilah Filsafat Sunda yang sangat menakjubkan.
    Perlu saya sampaikan agar kita memahami bahwa Sunda tidak bertubrukan dengan Islam, saya temukan beberapa Firman Allohurabbul’alamin dalam Al Qur’an yang bisa dijadikan pijakan untuk bertafakur, mudah-mudahan semua menjadi faham bahwa DIRI adalah “UNSUR KETUHANAN” yang masuk ke dalam tubuh manusia untuk dikenali dan diserah~terimakan dari Sang Maha Tunggal sebagai JATI DIRI, sbb:
    1)Bila hamba-hambaku bertanya tentang aku katakan aku lebih dekat (Al Baqarah 2:186)
    2)Lebih dekat aku daripada urat leher (Al Qaf 50:16)
    3)Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kami disegenap penjuru dan pada nafasmu sendiri (Fushshilat 41:53)
    4)Dzat Allah meliputi segala sesuatu (Fushshilat 41:54)
    5)Dia (Allah) Bersamamu dimanapun kamu berada (Al Hadid 57:4)
    6)Kami telah mengutus seorang utusan dalam nafasmu (AT-TAUBAH 9:128)
    7)Di dalam nafasmu apakah engkau tidak memperhatikan (Adzdzaariyaat 51:21)
    8)Tuhan menempatkan DIRI antara manusia dengan qolbunya (Al Anfaal 8:24)
    9)Aku menciptakan manusia dengan cara yang sempurna (At Tin 95:4)
    Jawaban mengenai APA DIRI ITU. DARIMANA & MAU KEMANA (Sangkan Paraning Dumadi), akan saya jelaskan secara rinci dan tuntas pada sebuah buku.

    Di masa kini ke depan Sunda akan melahirkan Para Filsuf Handal yang siap menghancurkan kesalahan cara berpikir & manipulasi ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh Para Filsuf Dunia.
    MARI KITA MEMBUAT KARYA FILSAFAT AGAR KITA MENJADI SEORANG FILSUF, YANG BERTANGGUNG JAWAB MENGHADIRKAN KEMBALI KEBENARAN ILMU SANG MAHA PENCIPTA, sebagai mana yang dilakukan oleh Filsuf Sunda Mandalajati Niskala, yang sebagian hipotesisnya sbb:

    1) Menurut para akhli di seluruh Dunia bahwa GRAVITASI BUMI EFEK DARI ROTASI BUMI.
    Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala SALAH BESAR, bahwa Gravitasi Bumi TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN ROTASI BUMI. Sekalipun bumi berhenti berputar Gravitasi Bumi tetap ada.

    2) Bahkan kesalahan lainnya yaitu semua akhli sepakat bahwa panas di bagian Inti Matahari mencapai 15 Juta Derajat Celcius.
    Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala panas Inti Matahari SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN”.
    Beliau menambahkan:“KALAU TIDAK PERCAYA SILAKAN BUKTIKAN SENDIRI”.

    3) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala sangat logis menjelaskan kepada banyak pihak bahwa MATAHARI ADALAH GUMPALAN BOLA AIR RAKSASA YANG BERADA PADA RUANG HAMPA BERTEKANAN MINUS, SEHINGGA DI BAGIAN SELURUH SISI BOLA AIR RAKSASA TERSEBUT IKATAN H2O PUTUS MENJADI GAS HIDROGEN DAN GAS OKSIGEN, YANG SERTA MERTA AKAN TERBAKAR DISAAT TERJADI PEMUTUSAN IKATAN TERSEBUT. Suhu kulit Matahari menjadi sangat panas karena Oksigen dan Hidrogen terbakar, tapi suhu Inti Matahari TETAP SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN.

    4) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala menegaskan: “CATAT YA SEMUA BINTANG TERBUAT DARI AIR DAN SUHU PANAS INTI BINTANG SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN. TITIK”.

    5) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Gravitasi ditimbulkan oleh adanya massa pada suatu Zat.
    Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala: “GAYA GRAVITASI BUKAN DITIMBULKAN OLEH ADANYA MASSA PADA SEBUAH ZAT ATAU BENDA”.
    Mandalajati Niskala menambahkan: “Silahkan pada mikir & jangan terlalu doyan mengkonmsumsi buku2 Barat.

    6) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala membuat pertanyaan di bawah ini yang cukup menantang bagi orang-orang yang mau berpikir:
    a) BAGAIMANA TERJADINYA GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
    b) BAGAIMANA MENGHILANGKAN GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
    c) BAGAIMANA MEMBUAT GAYA GRAVITASI DI PLANET LAIN YG TIDAK MEMILIKI GAYA GRAVITASI?

    7) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Matahari memiliki Gaya Gravitasi yang sangat besar.
    Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala Matahari tidak memiliki Gaya Gravitasi tapi memiliki GAYA ANTI GRAVITASI.

    8) Pernyataan yang paling menarik dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala yaitu:
    “SEMUA ORANG TERMASUK PARA AKHLI DI SELURUH DUNIA TIDAK ADA YANG TAHU JUMLAH BINTANG & JUMLAH GALAKSI DI JAGAT RAYA, MAKA AKU BERI TAHU, SBB:
    a) Jumlah Bintang di Alam Semesta adalah 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000
    b) Jumlah Galaksi di Alam Semesta adalah 80.000.000.000.000
    c) Jumlah Bintang di setiap Galaksi adalah sekitar 13.000.000.000.000

    9) Dll produk Filsafat seluruh cabang ilmu dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala YANG SIAP MENCENGANGKAN DUNIA seperti Wahyu Cakra Ningrat, Trisula Weda, Sangkan Paraning Dumadi, Manunggaling Diri, Sastra Jendra, Filsafat Ilmu Pengetahuan & Jagat Raya, dll.

    Selamat berfilsafat
    @Sandi Kaladia

      oedi responded:
      November 23, 2013 pukul 12:37 pm

      Wah informasi yang sangat menarik… terimakasih atas kunjungan, dukungan dan informasinya… 🙂
      Hmm.. dalam hal ini lalu apa bedanya Nusantara dan Sunda?? karena sebenarnya keduanya itu sama saja, hanya sekedar istilah yg di buat oleh orang sekarang… padahal sebenarnya keduanya adalah sama saja..
      Ya. Ada yang menarik perhatian saya ketika membaca komentar ini, terutama tentang hakekat “Diri”. Seandainya Anda atau sang filsuf (Mandalajati Niskala) bisa mendalaminya lagi sampai di – setidaknya – tiga lapis dari yang sudah di jelaskan di atas, tentu akan lebih menarik dan semakin indah adanya… silahkan di gali lagi lebih dalam – setidaknya hingga tiga lapis lagi – karena jika Sang Diri meridhainya, insya Allah akan ketemu kok apa itu sebenarnya “Diri sejatining manungsan”. Karena yang sudah di jelaskan di atas tidak salah tetapi belum lengkap, sehingga menjadi belum benar… silahkan di gali lagi, semoga di mudahkan oleh-Nya… 🙂
      Satu catatan dari saya: “Setiap pribadi harus bisa menjadi orang “Sunda” terlebih dulu, baru akan bisa menjadi orang “Jawa” yang sejati”. Dan jika ini benar-benar terjadi dalam waktu dekat, Insya Allah bangsa ini akan memimpin dunia sekali lagi dalam keadilan.. 🙂

    wawan sopyan said:
    Maret 8, 2014 pukul 9:01 am

    mantaf surantap, kalau membaca artikel ini saya dibuat bertekuk lutut, sebab mau gak mau itu semua adalah keyakinan saya yang mendekati 100%, tadinya saya masih bertanya dalam hati apakah ada orang yang sependapat dengan keyakinan saya, yang datangnya tiba – tiba alias ujug – ujug dalam hati, termasuk kaitannya keyakinan saya tentang korelasi antara sunda besar- sunda kecil dengan Jawa. kalau merunut terhadap kejadian 10.000 tahun ke belakang, terjadinya meleletusnya gunung toba purba, gunung krakatau, peristiwa airbah Nuh ditemukannya posil bahtera Nuh di TURki yang bahan kayunya Kayu jati yang hanya tumbuh di negeri kita, masa terakhir mencairnya es (pleistosen ), dan ditemukannya situs gunung padang, dan manusia purba tertua di dunia yang terdapat di trinil dan tagokgapu bandung, kemudian seni arsiktektur percandian di Indonesia yang begitu indah dan detail, coba bandingkan dengan viramida yang katanya terbesar daN tertua di dunia kita bandingankan reliefnya dan huruf Purbanya dengan yang ada di candi Bororbudur, pasti dengan jujur kita akan mengakui bahwa percandian kita segalanya. Apakah dengan itu tidak cukup membuktikan bahwa kita ini adalah induk peradaban dunia ?

      oedi responded:
      Maret 8, 2014 pukul 12:43 pm

      Saya pribadi menyakini bahwa bangsa Nusantara dulunya adalah induk dari semua peradaban di dunia, bahkan hingga hari ini…
      Okey, terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    wawan sopyan said:
    Maret 8, 2014 pukul 9:06 am

    MAAF SEBAGAI TAMBAHAN, RELIEF DI CANDI BOROBUDUR MENGAMBARKAN BUDAYA DAN ISTIADA GLOBAL, SEDANGKAN VIRAMIDA GINZA HANYA MENGGAMBAR KEBUDAYAAN ADAT ISTIADAT LOKAL LEMBAH MESOPOTAMIA., COBA ANDA LEBIH MENELITI LAGI KE CANDI SUKUK, BAHKAN LEBIH MENGAMMBARKAN BUDAYA SECARA KONPREHENSIP DUNIA, BERARTI NENEK MOYANG KITA TELAHN TAHU SEGALANYA, DAN YANG LENIH NTAHU SEGALANYA DAPAT MEMBUKTIKAN SENIORITAS DALAM PERADABAN DUNIA.

      oedi responded:
      Maret 8, 2014 pukul 12:44 pm

      Okey, terimakasih atas kunjungan, dukungan dan masukannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    tatang ruchiat said:
    April 11, 2014 pukul 2:47 pm

    INDONESIA = INI SOENDA ALIAS ATLANTIS SUNDALAND NEGRI SUNDA SUPER POWER PURBA
    Setelah terjadi banjir terpecah menjadi 2 bagian
    1. Kepulauan sunda besar= sumatra,kalimantan,jawa
    2. Kepulauan sunda kecil = bali, lombok ,flores,dll

      oedi responded:
      April 13, 2014 pukul 12:53 pm

      Hmm… terimakasih atas informasinya… semoga Nusantara segera bangkit dan menjadi mercusuar dunia…:)

    Yoesoef ariematea said:
    Mei 12, 2014 pukul 12:48 am

    wow…sy tertarik dengan 12 suku bangsa Israel itu.
    tetapi sebenarnya yg tertulis di alkitab itu keturunannya bangsa yahudi ada 13,
    yg ke -13 itu adalah ” DINA ” .apa karena dia anak perempuan sehingga ia tak dianggap ke 12 suku bangsa Israel?.sehingga dianggap suku yg hilang dan hengkang ke negeri lain ” Indonesia ” / the lost tribes..? who knows.

      oedi responded:
      Mei 15, 2014 pukul 7:33 am

      Hmm.. untuk hal ini saja belum bisa berkomentar, takut salah…
      Okey, terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat… 🙂

    daniel said:
    Mei 12, 2014 pukul 12:59 am

    ada satu rumor bahwa salah satu murid jesus yaitu yusuf arimatea ,( org yg kaya ) mati dan di kuburkan di salah satu gua di atas bukit ya terdapat di dataran tinggi tana toraja.- see ico dan mengurbankan/menyembelih banyak hewan kurban dan memberi makan kepada banyak orang
    kemudian keluarga maupun saudara berkain putih yg ditinggalkan wajib berpuasa selama 30 hari.

      oedi responded:
      Mei 15, 2014 pukul 7:36 am

      Hmm… untuk masalah ini saya belum bisa berkomentar, karena saya pun baru mengetahuinya sekarang.. takut salah bicara.. Silahkan deh bagi teman2 yang lainnya yang sudah tau atau bahkan punya analisisnya untuk nimbrung disini…
      Okey, terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    maswwidiatmoko said:
    Desember 17, 2014 pukul 10:04 am

    Reblogged this on maswwidiatmoko.

    […] peradaban di 6500 tahun yang lalu?”. Menurut saya, tentu ada dan bahkan lebih tua dari itu. Baca: Nusantara, pusat peradaban dunia atau Asal usul bangsa Nusantara, asli keturunan Nabi Nuh […]

Tinggalkan komentar