Terasing di Keramaian

Posted on

Wahai kekasihku.
Kali ini aku tak berharap kau mengasihi ku, tak pula ingin engkau mempedulikan ku.
Aku hanya ingin berkata dengan tulus, maka dengarkanlah.

Bahwa telah datang kesunyian dalam diriku, di tahun yang ke empat ini.
Dimana-mana aku merasa terasing di antara mereka.
Meskipun aku berada di tengah keramaian kota dan manusia,
Kehampaan kian terasa sampai membuatku jenuh.
Dimana-mana dalam setiap pembicaraan, yang ku dengar hanyalah seputar duniawi.
Mereka lupa, seolah-olah tak ada yang lain kecuali itu.
Seolah-olah kematian takkan datang menjemputnya.

Padahal dunia ini hanyalah sementara, ada yang lainnya, yang kekal abadi.
Tapi mereka telah benar-benar lupa dengan tak menyadari bahwa dirinya terlupa.
Sedangkan di akherat nanti mereka akan selamanya hidup.
Di dunia inilah tempat membekali diri, untuk kemana ia nanti.
Entah senang (surga) ataupun sedih (neraka) harus tetap dijalani.

Makanya apapun hal ihwal tentang duniawi ini, juga segala bentuk materinya, hanyalah semu belaka.
Tak ada yang istimewa kecuali akhlak mulia dan iman yang tulus kepada-NYA.
O.. Dunia memang telah menghardikku, membenciku dengan terus mengusirku jauh dari hiruk pikuknya.
Namun aku tetap merasa senang dalam keterasingan ini.
Dan berharap akan ada masa yang baru, yang didalamnya terdapat peradaban yang sejati.

Jambi, 01 Syawal 1440 H/05 Juni 2019 M
Harunata-Ra

32 respons untuk ‘Terasing di Keramaian

    awandoku said:
    Juni 6, 2019 pukul 4:09 pm

    Iya mas Oedi, sama juga
    Entah mengapa sangat menikmati keterasingan ini, dan terasa ada begitu dorongan yang kuat untuk menyendiri. Namun apa daya waktu masih belum mendukung untuk melakukan semua itu.

    Ya, nampaknya harus bersabar dulu dan membaca kegiatan manifestivasi Sang Pencipta, sepertinya masih banyak yang harus dipelajari.

    Entahlah karena diri ini tak mengerti apa itu cinta, hanya bisa bertahan dan bersabar sampai sang Pencipta menghendaki, jika sudah waktunya pasti akan terbuka lebar jalannya.

    Salam Rahayu kang

      Asyifa said:
      Juni 8, 2019 pukul 12:50 am

      Subhanallah…..luar biasa mas
      Sungguh sangat beruntungnya para hamba yg saat ini sdng trlempar jauh dr hiruk pikuk dunia dngn sgla isinya…karena dibalik itu semua ada kebahagian hakiki yg akan menyambut dn menantikannya…..

      Dn smg para hamba yg masih dinina bobokkan oleh hiruk pikuk dunia ini sgera bangun dr mimpi panjangnya ini supaya bisa selamta pada kemurkaan yg menantikannya…

        Harunata-Ra responded:
        Juni 9, 2019 pukul 7:54 am

        Syukurlah kalo suka dg puisi ini, semoga ttp bermanfaat ya mbak Asyifa.. 🙂

        Iya mbak, semoga kita ttp di antara yg terasing di akhir zaman ini.. Dan semoga kita bisa selamat dan atau diselamatkan nanti..

      Harunata-Ra responded:
      Juni 9, 2019 pukul 7:52 am

      Rahayu juga mas…

      Iya mas, keterasingan itu bisa dinikmati banget kok.. bahkan terkadang emang lebih enakan terasing kok, karena hati bisa lebih tenang dan fokus..

      Ya kita hanya bisa manut dg skenario-NYA, biarlah semuanya ttp berjalan apa adanya.. Tugas kita adalah berserah diri (tawakal) dan selalu eling lan waspodo..

        Asyifa Wahida said:
        Juni 18, 2019 pukul 5:38 am

        Aamiin ya rabbal alamiin …….
        enggih mugi2 kemawin mas

        Harunata-Ra responded:
        Juni 18, 2019 pukul 9:40 am

        Aamiin.. 🙂

    Kuntidewi said:
    Juni 9, 2019 pukul 5:01 am

    Di tahun yg ke 4 ini ??? Tak apa2……
    Akan tetapi, hidup tetap hrs di jalani dg baik dn benar , ini barulah awal untuk sampai ke pada akhir , krn akhir adalah awal ……, Mari kita sama-sama bersiap menyambutnya……
    Krn hari yg paling di nantikan akn segera tiba ,

      Harunata-Ra responded:
      Juni 9, 2019 pukul 7:57 am

      Terima kasih mbak Kuntidewi karena masih mau berkunjung, semoga ttp bermanfaat.. 🙂

        Kuntidewi said:
        Juni 13, 2019 pukul 12:27 am

        Maaf sebelumnya mas , seseorang yg mas nya maksud dlm tulisan sampean ini , pastilah dia adalah seseorang yg sangat indah dn terahasia kan mas …..??!

        Harunata-Ra responded:
        Juni 13, 2019 pukul 3:34 am

        Hmm.. sebenarnya bisa siapa aja sih mbak, khususnya bagi mrk yg sedang merasa terasing di keramaian.. 🙂

        Kuntidewi said:
        Juni 13, 2019 pukul 12:18 pm

        Ya…….., Di tahun yg ke empat ini…….,

        Kuntidewi said:
        Juni 15, 2019 pukul 2:44 am

        Yg mas katakan benar. Di tahun yg ke 4 ini , sungguh sangat2lah berat dn melelahkan hati. Rasa hati ingin untuk segera rehat tetapi………..sang waktu msh belum mau ……

        Harunata-Ra responded:
        Juni 16, 2019 pukul 1:08 am

        Ow gitu yah.. Bersabar aja mbak.. Semoga diberikan kelapangan dan ketenangan.. 🙂

        Kuntidewi said:
        Juni 17, 2019 pukul 7:40 am

        Seperti nya sy mengenalinya mas nya . Tersamarkan dlm rupa dan nama jg wujud dari wadag yg ada.

        Harunata-Ra responded:
        Juni 17, 2019 pukul 9:57 am

        Oh ya? Waaah hebat mbaknya bisa sampai tau gitu.. kereen.. 🙂

        Kuntidewi said:
        Juni 20, 2019 pukul 5:38 pm

        Apa itu hebat dn keereenn ya mas ??! Kok sy baru tau ya.. Apakah hebat dn keereenn yg mas maksudkan itu semacam makanan ato minuman ya mas ya ??! Kasih tau sy doong , ya..ya…😇😇🤗

        Harunata-Ra responded:
        Juni 22, 2019 pukul 10:51 am

        Itu loh mbak, kue yg didalamnya ada kurma yg diisi sama keju parut trus dilapisi pake coklat panas.. enaknya di makan setelah dibekukan di freezer dulu.. hehe.. 😀

    ajar wedhatama said:
    Juni 10, 2019 pukul 1:43 am

    sugeng riyadi mas oedi, maaf lahir bathin nggih. terus berharap, semoga kita termasuk yang selaku dilimpahi petunjuk 🙏

      Harunata-Ra responded:
      Juni 13, 2019 pukul 3:28 am

      Nggih sami2lah mas Ajar, maafkan saya kalo selama ini ada salah kata dan tindakan ke sampeyan..
      Aamiin.. Semoga kita bisa jadi lebih baik lagi saat skr dan yg akan datang.. 🙂

      Harunata-Ra responded:
      Juni 13, 2019 pukul 3:28 am

      Nggih sami2lah mas Ajar, maafkan saya kalo selama ini ada salah kata dan tindakan ke sampeyan..
      Aamiin.. Semoga kita bisa jadi lebih baik lagi saat skr dan yg akan datang.. 🙂

    Bunga said:
    Juni 10, 2019 pukul 3:07 am

    Sugeng riyadi Mas Oedi😊🙏 selamat lebaran Mas,, mohon maaf lahir Dan batin nggih Mas 😊🙏 terus berkarya Mas Dan terimakasih atas setiap ilmunya 😊🙏 salaam Rahayu 🙏

      Harunata-Ra responded:
      Juni 13, 2019 pukul 3:30 am

      Nggih sami2lah mbak Bunga, maaf ya kalo selama ini saya pernah salah kata dan tindakan ke mbaknya.. Ngapunten nggih.. 🙂
      Nuwun ya mbak utk dukungannya selama ini.. Rahayu bagio.. 🙂

      Harunata-Ra responded:
      Juni 13, 2019 pukul 3:30 am

      Nggih sami2lah mbak Bunga, maaf ya kalo selama ini saya pernah salah kata dan tindakan ke mbaknya.. Ngapunten nggih.. 🙂
      Nuwun ya mbak utk dukungannya selama ini.. Rahayu bagio.. 🙂

    Maulana said:
    Juni 16, 2019 pukul 9:18 am

    Mas oedi coba kupas ratu balqis dung….sejarahnya kok rancu..ada yg blg manusia ada yg bilang jin…trus mengenai kecantikannya..apa setingkat dengan ken dedes dari indonesia..suwun mas

      Harunata-Ra responded:
      Juni 16, 2019 pukul 5:52 pm

      Hmm.. Permintaan masnya persis dg yg pernah diminta oleh bbrp orang temen.. Info dan data2nya pun sudah saya tuliskan.. Namun kini belum waktunya utk di share mas.. Ada protap yg harus diikuti.. Maaf ya.. 🙏😊

        Maulana said:
        Juni 17, 2019 pukul 12:03 pm

        Ah ga sopan nih…mas oedi…hihihi

        Maulana said:
        Juni 17, 2019 pukul 12:06 pm

        Hahaha dasar mas oedi..kalo yg cantik2 aj ga mw di share..yo wis aku tak nunggu protapnya dibuka biar jelas…jadi tau kenapa nusantara jadi pusat dunia..bahkan peradaban

        Harunata-Ra responded:
        Juni 18, 2019 pukul 2:23 am

        Hehe.. bisa aja masnya.. 😀
        Oke, silahkan di tunggu, semoga gak lama lagi bisa di share.. 🙂

    rakeyan said:
    Juni 17, 2019 pukul 3:53 pm

    Salam Mas Oedi…..

    Tak terasa….. sudah lama Saya tidak berkomentar (hanya menjadi silent reader).
    Nuwun sewu… & Izinkan saya berkomentar (dan berbagi).
    Postingan yg bermakna & menggugah (“para sesama”)……, dan Kita adalah manusiawi

    Suro diro joyodiningrat lebur dening pangastuti
    Mugia Rahayu Sagung Dumadi

      Harunata-Ra responded:
      Juni 18, 2019 pukul 2:50 am

      Salam juga mas Rakeyan.. Iya ya, cukup lama juga… terima kasih karena masih mau berkunjung dan kasih komentarnya.. 🙂

      Hmm.. kalimat “Suro diro joyodiningrat lebur dening pangastuti” itu perlu dilengkapi dg kalimat “Rawe-rawe rantas malang-malang putung” loh mas.. Semoga cepat terlaksa di Bhumi Nusantara ini lalu menyebar ke seluruh dunia.. 🙂

      Rahayu Bagio..

        rakeyan said:
        Juni 19, 2019 pukul 3:41 am

        Salam Mas Oedi…..

        +++++++++++++++++
        Hmm.. kalimat “Suro diro joyodiningrat lebur dening pangastuti” itu perlu dilengkapi dg kalimat “Rawe-rawe rantas malang-malang putung” loh mas..
        +++++++++++++++++

        EXACTLY, THAT’S TRUE…..
        Matur nuwun Mas Oedi, tetapi……. nuwun sewu Mas ……
        Sementara ini belum dirangkaikan kepada kalimat tsb di atas, karena situasi & kondisinya belum pas
        (dapat ikan-nya jernih air-nya), kelak saatnya tiba….. akan dirangkaian & “dituntaskan.” (“para sesama”).
        Ibarat-nya masih melakoni Nyai Pemekas menghadapi
        Pangeran Citrasoma (Kraton Pengging)…… heheheee…….

        Dan S. Ali Imran 200 (terjemahan-nya) :
        “Hai orang orang yang beriman bersabarlah..!
        dan kuatkanlah (lipat-gandakan) kesabaranmu..!
        dan tetaplah waspada serta bersiap siaga (kuatkanlah ikatan kalian)..!
        dan bertaqwalah kepada ALLAH, niscaya kalian menang (supaya kamu beruntung).”

        Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin…….

        BERGURU-lah (kepada) Masa Lalu & Alam Semesta;
        MENATA-lah (di) Masa Kini dan…..
        MEMPERSIAPKAN-lah (ke) Masa Depan (yg Baik, Benar & Gemilang).

        Btw….. berhubung ada kesamaan SUBSTANTIF antara Syair Jenengan tsb di atas dgn Syair yang sudah Saya buat (bahasa-nya yg berbeda), boleh-kah (mohon izin berbagi) esok lusa Saya sertakan di comment Saya..?

        Ooh yaa……. Ada kalanya Saya bermain di Frekuensi (Gelombang) Delta & Schumann Resonance…….

        Suro diro joyodiningrat lebur dening pangastuti
        Mugia Rahayu Sagung Dumadi

        Harunata-Ra responded:
        Juni 19, 2019 pukul 6:21 am

        Salam juga mas Rakeyan..

        Ow gitu.. ya monggo lah mas.. mau skr atau nanti mah terserah.. Setiap orang pun boleh punya persepsinya sendiri.. dalam hal ini saya cuma sebatas mengingatkan aja.. 🙂

        Ya silahkan aja mas, no problemoo…

        Waaah apaan itu mas? kalo saya mah biasanya cuma main di kebon, sungai, dan hutan kok.. 🙂

Tinggalkan komentar