Menemukan Cinta dengan Hati

Posted on Updated on

cintaKepada yang terus disibukkan dengan kesenangan duniawi, maka aku mengajakmu untuk kembali menemukan keindahan cinta. Dengan hatimu yang terasing dari kesadaran pekerti, layaklah bagi diriku untuk selalu mengingatkan tentang kebutuhanmu di negeri yang abadi. Negeri yang takkan ada lagi kesempatan untuk memperbaiki diri, kecuali menikmati hasil dari tingkah laku di dunia.

Orang yang selalu melakukan urusan akherat – dengan catatan tidak melupakan kewajiban dunianya – akan memperoleh hasil bagi kebutuhan dunia dan akheratnya. Sedangkan mereka yang hanya disibukkan dengan urusan dunia, bisa dipastikan tidak akan mendapatkan hasil apapun untuk kebutuhan akheratnya nanti. Semua yang ia lakukan itu hanya akan terus membebaninya, bahkan menjadikan dirinya tersisih dari pribadi yang baik dan beruntung di hadapan-Nya.

Makanya, jadikan dirimu sebagai sosok yang mengenal lebih dekat hakekat Allah, dengan mengabaikan yang selain-Nya. Sebab, nafsu pribadi yang telah mengenal Diri-Nya akan menghilang jika di sandingkan dengan makhluk. Ia tidak merasa tertarik dengan makhluk yang pasti kefanaannya, lantaran ia telah senang dengan janji Kekasihnya. Janji bagi para hamba yang mencintai-Nya dengan sepenuh hati. Sebaliknya, merasa takut akan ancaman dan kemurkaan-Nya.

Orang yang telah benar penghambaannya akan sibuk mencari bekal bagi kebutuhan akherat, sedangkan orang munafik akan terus disibukkan dengan kesenangan duniawinya. Tiap hari orang Mukmin mempersiapkan bekal karena merasa puas dalam kehidupannya, namun orang kafir selalu memenuhi kebutuhan syahwatnya lantaran ia selalu kekurangan. Demikian keseluruhan harapan hati dan jiwanya. Bila orang beriman menginginkan kesenangan di dunia dan akherat, maka orang kafir hanya menginginkan dunia semata. Akherat adalah negeri yang abadi, sedangkan duniawi ini  hanyalah bersifat sementara.

Ya. Ini pun akan berbeda dalam tingkat tujuan bagi kedua golongan manusia ini. Tujuan orang Mukmin yang mengenal Allah adalah untuk berdekatan dengan-Nya, tetapi orang-orang yang kufur tidak menghiraukan tentang hal itu. Mereka pun tidak memiliki ketersambungan rasa kepada-Nya, atau memahami bahwa tidak akan ada yang bisa abadi di dunia ini. Sehingga yang tertinggal adalah kesamaan perilaku antara dirinya dengan binatang liar.

Inilah sejujurnya yang sering ku lihat darimu hai kalangan awam. Aku melihatmu berdiri, rukuk, sujud dan duduk dengan ragamu, namun hatimu tidak pernah melakukan hal yang sama. Engkau tidak pernah keluar dari sangkar tradisi, tidak juga meninggalkan forum ritualitas, sebab dirimu tak pernah berubah dari kebiasaan belaka. Sehingga, sebaiknya engkau bersikap jujur dan benar dalam usaha mencari Kekasihmu. Karena kejujuran akan membuatmu terlepas dari banyak kecelakaan, sedangkan kebenaran akan mengantarkan dirimu pada keselamatan.

Orang yang lapar tidak perlu lagi diberi tahu tentang enaknya nasi hangat beserta lauk pauknya. Begitu pun bagi diri yang telah mengetahui bahwa kejujuran dan kebenaran adalah keindahan, sebab ia telah senang menjadikannya sebagai kebiasaan dalam kehidupan. Sedangkan kewajiban tidak lagi dirasakan sebagai keharusan yang mengikat.

Untuk itu, janganlah seorang di antara kalian memakan duri yang jelas akan melukaimu. Jangankan untuk memakannya, mendekatinya saja bisa membahayakan keselamatan. Sehingga tidak ada ruginya bila engkau menghayati tentang makna kebaikan perilaku. Karena segala sesuatu yang negatif akan diketahui sebelum ia terjadi. Dan jika Tuhan meridhai, maka yang namanya keselamatan pasti akan kau dapatkan.

Dengan alasan yang serupa, maka disanalah engkau akan menemukan dimana cinta itu bersemayam. Engkau tidak perlu memperlihatkan kejantanan dan kekuasaan kepadanya. Lantaran ia lebih jantan dan kuasa dari dirimu. Ia adalah makhluk terbesar yang pernah diciptakan-Nya di dalam waktu. Yang dengan kuasa-Nya pula, maka ia bisa mempengaruhi semua makhluk yang tinggal di bawah kolong langit.

Cinta adalah dia yang selalu dekat dengan kebaikan, bahkan ia pun adalah kebaikan itu. Cinta pun tidak akan membawa siapa saja ke dalam lembah kehinaan, karena yang ada hanyalah kemuliaan. Sehingga ketika dirimu bisa bersanding dengannya dan terus mengikuti dimana pun dia berada, maka peluang untuk bisa mendekati-Nya semakin terbuka lebar. Engkau akan senang bersamanya, karena hanya dengan begitulah engkau pun akan senang berdekatan dengan Diri-Nya. Dan ketika engkau telah senang berdekatan dengan Sang Kekasih sejati, maka tiada alasan untuk tunduk dalam kesedihan.

Namun, engkau hai orang-orang dungu tidak mempedulikan hal ini. Engkau tidak pernah memahami kenapa Tuhan senang melakukan sesuatu yang terkadang di luar keinginanmu. Atau sering bertentangan dengan hasrat syahwatmu. Padahal dari setiap kepatuhan dan pembangkanganmu itu tidak lantas menguntungkan atau merugikan bagi-Nya. Justru engkaulah yang sangat memerlukan semua itu. Engkau pun tidak akan keluar dari kebutuhan itu, lantaran dirimu hanya makhluk yang fana.

Makanya, Dia pun selalu mengampuni kesalahan namun keras dalam menetapkan hukum-Nya. Dan ketika terjadi kedurhakaan yang membuat-Nya murka, maka tiada alasan bagimu untuk dilepaskan dari jerat keadilan. Hukuman yang mesti dirasakan di dalam penjara-Nya (Neraka).

O… Janganlah menjadi pribadi yang terus menghendaki sebagian dari kejahatan, karena menghendaki kebaikan di rasa sangat mengerikan. Itu terbukti saat dirimu telah menolak sebagian dari kehendak-Nya dalam Al-Qur`an dan Sunnah Nabi-Nya. Contohnya, penolakan terhadap hijab dan urusan poligami. Padahal engkau juga tahu, bahwa hanya mengikuti ketentuan-Nya saja, maka hidupmu akan bahagia.

Ungkapkan cintamu itu dengan cara yang sebenarnya. Cinta yang tidak sedikit pun meragui kehendak dari Kekasihmu. Karena kekasih yang sesungguhnya telah merelakan dirinya sebagai pengabdi yang setia. Tidak akan ada perselingkuhan, sebab ia telah mencintai-Nya dengan tulus. Dan ketika ia telah mengikuti setiap perintah-Nya, maka disanalah ia akan bisa menemukan cinta dengan hati.

Begitu pun ketika seseorang mengajak untuk melakukan kebaikan, maka atas nama Tuhannya, itu adalah ajakan baginya pula. Urusan cinta juga sama, jika seseorang menganjurkan orang lain untuk mencintai, maka itulah anjuran baginya terlebih dulu. Sehingga, ketika semua pribadi telah menyadari tentang kewajiban yang sesungguhnya, maka segala yang baik dan indah akan terwujud dengan mudah. Termasuk cinta, yang bisa hadir dalam kehidupan hanya karena semua orang mengusahakan ia ada dalam kesehariannya.

Sehingga, manusia yang telah memiliki cintalah yang kelak dipilih oleh Tuhan bagi kehidupan ini. Ia adalah wali yang menjaga keamanan dunia dari kehancuran yang tak terbayangkan. Sebab, orang yang telah mendalam cintanya akan senantiasa berkata kepada hari, bahwa “Begitu  kasihan dirimu karena telah dikhianati oleh manusia kufur. Setiap harimu, semakin banyaklah engkau disakiti dengan beraneka macam jenisnya, dan sangat sedikit pula yang terus mengasihimu dalam cinta suci kepada-Nya. Engkau menyadarinya, tapi bukan berarti tidak pernah ada, lantaran aku terus memuja Tuhanku agar engkau tidak binasa sebelum kehendak-Nya”

Namun, apabila keadaan ini terus meninggi kejelekannya, atau kian banyak yang meninggalkan cinta sejati, maka hukum-Nya akan berlaku secara otomatis. Semua makhluk yang ditugaskan untuk segera menurunkan bencana dengan kekuatan kehendak-Nya akan datang. Yang akan meluluhkan lantakkan hati dan jiwa mereka yang durhaka.

Untuk itu, jangan terbiasa dengan sesuatu yang memanjakan dirimu, tetapi terbiasalah merasa jijik terhadapnya. Hindarkanlah dirimu dari rasa cinta berlebihan kepada makhluk, demi fokus kepada-Nya. Dengan begitu, maka engkau akan terputus dari seluruh makhluk, kecuali dengan-Nya.

Wahai manusia, serahkanlah diri kalian kepada-Nya, baik dalam cinta dan kesetiaan. Hendaklah engkau menjadikan kehidupanmu saat ini demi mendapatkan kehidupan yang sesungguhnya nanti. Sebab, segala yang ada di dunia ini adalah secuil dari milik-Nya. Banyak lagi kepunyaan-Nya yang tak bisa kau ketahui karena berada di luar batasan waktu, sehingga apakah engkau tetap saja dalam pembangkangan?

Oleh karena itu, jangan sampai engkau menyakiti hamba-Nya yang shalih, karena ia adalah harta-Nya yang sangat berharga. Kilauan cahaya hatinya dapat mengalahkan pancaran intan berlian. Yang senantiasa memenuhi alam malakut lalu memantul ke alam nafsani.

Lalu, jangan pernah abaikan mereka yang alim ini, karena apabila engkau bergembira dengan ketaatan yang banyak, maka semuanya akan menjadi tercela karena kesombonganmu itu. Engkau tidak pantas angkuh dengan mereka yang tampak hina dan miskin ini, sebab semua kemuliaan dan kekayaan telah berada di genggaman tangannya. Lahiriahnya kaya, bahkan batinnya pun mulia. Sedangkan dirimu, tidak sedikitpun sebanding dengan dia dalam segala hal, kecuali hinanya harta duniawi.

Inilah sikapmu yang ada selama ini. Engkau telah banyak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan maksud Tuhan. Dia menghendaki agar aturan dan hukum-Nya – yang di bawa Rasulullah SAW – senantiasa dibuktikan dalam pengamalan yang benar, tapi baru saja kau lakukan, maka dirimu sudah menambahkannya dengan nafsumu. Engkau sengaja melakukan itu hanya untuk menunjukkan keterpelajaran dirimu. Sehingga, bagaimana ini bisa dikatakan pengagungan terhadap risalah Tuhan? sedangkan engkau tidak jauh berbeda dengan Bani Israil di masa Taurat, Zabur dan Injil.

Untuk itu, banyaklah di antara kalian yang membuat karya Tuhan tampak agung, sedangkan maksud sebenarnya hanya untuk menonjolkan diri sendiri. Engkau pun memolesnya dengan “kesucian” yang luar biasa, padahal jelas tampak hina di dalam kemuliaan-Nya. Sehingga, betapa pun usahamu itu dijalankan, maka dirimu tampak bodoh dari maksud Tuhan, kemudian larut dalam hasrat keinginan demi memuaskan syahwat.

O… Untuk mencapai kesucian, engkau tidak perlu menambahkan yang sudah dipatenkan. Justru sebaliknya engkau hanya mengamalkannya dengan tulus dan polos. Gunakan daya akal dan pikiranmu, tetapi bukan untuk membuat sesuatu yang baru, melainkan untuk mengkaji hakekat yang terkandung di dalamnya secara benar. Mintalah hidayah Allah untuk sudi menyertai usahamu dalam hidup, dengan begitu, maka dirimu akan berlaku zuhud dan mencintai-Nya sampai mati.

Yogyakarta, 10 April 2013
Mashudi Antoro (Oedi`)

[Cuplikan buku “Kesedihan yang Indah”, karya: Mashudi Antoro]

8 respons untuk ‘Menemukan Cinta dengan Hati

    Nuriya Sri Nuryati said:
    April 10, 2013 pukul 11:02 am

    luar biasa mas oedi,tulisannya bagus sekali…penuh makna dan hikmah di dalamnya,banyak pesan dan peringatan yg tentunya sangat bermanfaat bagi pembacanya,terima kasih banget untuk linknya…..indahnya berbagi dan saling mengingatkan demi terciptanya ukhuah islamiah,di tunggu untuk tulisan berikutnya….tetap semangat !!! cayooo 🙂

      oedi responded:
      April 10, 2013 pukul 3:03 pm

      Subhanallah… terimakasih mbak atas kunjungan dan tanggapannya, semoga tetap bermanfaat…. 🙂
      Hmm.. sudah seharusnya sebagai sesama Muslim kita saling berbagi dan mengingatkan, semoga hal ini semakin banyak dilakoni oleh umat di seluruh dunia.. tujuannya tiada lain adalah untuk kembali membangkitkan semangatuntuk menegakkan Hukum Allah dalam kehidupan ini.. sehingga hasilnya adalah tertatanya kehidupan dan terciptanya kesejahteraan bersama.. 🙂
      Okey.. silahkan di tunggu tulisan berikutnya… 🙂

    arif said:
    April 17, 2013 pukul 5:12 am

    mas oedi miris ya bom di amrik ujungnya muslim dituduh pelaku fitnah betul sdh begitu besar

      oedi responded:
      April 26, 2013 pukul 12:46 pm

      Iya sih, begitulah nasib miris yg bertubi-tubi harus diterima oleh umat Islam, fitnah yang sambung menyambung khususnya sejak runtuhnya WTC. Namun disini kita juga harus berpikir cerdas, mengapa semua itu bisa terjadi? dan mengapa seolah-oleh umat Islam tak berdaya melawannya? Jawabannya adalah karena umat Islam sendiri masih mengekor dengan mereka secara politik dan ekonomi, sehingga memang dibuat tak berdaya. Di tambah lagi dengan masih tercerai-berainya umat Islam di seluruh dunia. Kita masih belum bersatu di dalam satu panji Ukhuwah Islamiyah alias berada dalam satu khilafah yang sesuai dengan manhaj kenabian….
      Okey.. terimakasih atas kunjungannya, kita doakan agar tak lama lagi Islam sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW (tentang kejayaannya) segera terwujud, sehingga membawa pada keadilan, kedamaian dan kesejahteraan… 🙂

    ningnong said:
    Mei 16, 2013 pukul 11:12 am

    luar biasa tulisannya.. menyentil sekali.. trima kasih di’ dah sharing, maap baru dateng bertandang 🙂

      oedi responded:
      Mei 23, 2013 pukul 7:23 am

      Subhanallah… Walhamdulillah… Wallahu Akbar..
      Syukurlah kalau gitu… makasih ya Nin atas dukungannya, emang tulisan ini bertujuan untuk menyentil diri kita akan kelalaian selama ini… moga tetap bermanfaat.. 🙂
      Oh nyante aja lagi, yg penting kan mau berkunjung… masalah waktu ya sebisanya aja… hehe.. 😀

    Retna said:
    Juni 24, 2013 pukul 4:18 pm

    lama…. tak bersua…. syukran dzajillan…. ttp smgt ya!! tulisan yg menggugah hati….

      oedi responded:
      Agustus 6, 2013 pukul 3:52 pm

      Iya neh… sepertinya sedang sibuk sekali… wisudanya gmana mbak? sukses ya… 🙂
      Alhamdulillah kalau mbaknya masih berkenan dengan tulisan saya kali ini, semoga tetap bermanfaat… 🙂
      Makasih loh karena masih mau berkunjung… Tetap SEMANGAT juga ya… 🙂

Tinggalkan Balasan ke oedi Batalkan balasan