Mari Jatuh Cinta Lagi

Posted on Updated on

Duhai kekasihku. Dirimu sesungguhnya memiliki potensi untuk dapat berhubungan langsung dengan-Nya. Yang dengannya pula akan menghantarkanmu pada puncak kebahagiaan. Namun, itu tidak akan bisa terwujud bila jiwamu tidak memiliki cinta. Sebab, kebahagiaan yang sejati tidak bisa di peroleh hanya dengan indrawi, tidak pula dengan kesenangan badani. Melainkan hanya dengan kenikmatan yang dirasakan dalam bentuk cinta yang suci.

Bila engkau masih saja mencintai kenikmatan-kenikmatan alam materi dan semua kesenangan ragawi, maka jelas engkau masih dalam posisi yang rendah. Sebab, kecintaan seperti ini hanya akan memalingkan jiwa dari alam metafisik (spritual). Bahkan kecintaan dalam hal ini adalah wujud nyata mengikuti nafsu hewaniah, sehingga pasti memalingkan diri pada kesenangan sejati di negeri keabadian (akherat).

Sungguh, kenikmatan jasmani saja tanpa di iringi dengan kesenangan ruhani, tidak akan mendapatkan cinta. Sebab, cinta adalah buah dari kesenangan ruhani. Sedangkan makrifat (mengenal Tuhan) adalah bonus yang pasti di dapatkan dari Sang Kekasih bila ia mencintai-Nya. Sehingga lepaskanlah setiap kecintaan terhadap keinginan badani. Penuhi saja secukupnya dan jangan pernah berlebihan, niscaya engkau akan mendapatkan kebahagiaan sejati.

“Sungguh ku merindukan-Mu hingga tak terungkap dalam kata-kata. Cintaku ini meski tersembunyi, namun lebih bergelora dari yang terlihat. Dan seandainya tubuh ini tak berbatas, maka ku ingin selalu disamping-Mu. Agar aku dapat menyatu dengan-Mu seutuhnya”

Ya. Berpalinglah dari kesenangan indrawi. Menetaplah pada persepsi nonjasmaniah. Sebab, hal ini akan banyak menghilangkan kecintaan pada hawa nafsu yang telah akrab denganmu. Dan ketika dirimu bisa mencintai keindahan dan kenikmatan ruhani, maka bisa dipastikan itulah kesempurnaan cinta. Bahkan saat jiwamu hanya mencintai keindahan dan kenikmatan ruhani, maka semua yang terurai di alam materi akan berkumpul. Ia akan berubah menjadi kekuatan dan terkonsentrasi pada satu objek, yaitu Sang Kekasih tercinta.

“Terpesonaku akan keindahan-Nya. Dia tampak agung dalam Dzat-Nya. Tampak sangat nyata dalam cahaya-Nya yang benderang. Namun bukan karena itu aku menghamba-Nya, melainkan takzim dalam kemuliaan-Nya”

Untuk itu pahamilah, bahwa Allah SWT adalah sumber cahaya yang menyinari langit dan bumi. Dia pula Sang Maha Cinta, yang senang membagikannya kepada hamba-Nya. Sehingga mengapa kau tidak senang menerima cinta-Nya dengan tulus mencintai-Nya dalam segala hal? Atau mengapa kau tidak mau setia kepada-Nya, dengan terus mengikuti apa saja yang Dia inginkan (Al-Qur`an dan Sunnah)? Padahal itu pasti akan membuatmu bahagia dan selamat dari musibah.

“O.. Cintaku telah membuatku cemburu. Dengan penglihatanku, wajah-Mu membayang di semua ciptaan-Mu, hingga terus menjadi ujian bagiku. Dan saat seseorang hendak mendekati-Mu, aku pun larut dalam kecemburuan”

O.. betapa indahnya bisa jatuh cinta. Dan jatuh cinta yang paling indah adalah hanya kepada-Nya. Dan apabila cinta itu telah menguasai dirimu, maka kau akan rela mengorbankan semua yang ada hanya untuk-Nya. Bahkan dirimu sendiri kau rasa bukan dirimu, melainkan Sang Kekasih. Sehingga akan selalu melakukan apa saja yang disenangi dan diinginkan oleh Kekasihmu.

“Duhai Kekasihku. Kian hari ku lihat Engkau bertambah indah di mataku. Tiap waktu, semakin ku suka apa pun yang Kau lakukan. Dan karena jiwaku senantiasa di jiwa-Mu, maka setiap Kau ceria tentu semakin ku cinta”

Maka dari itu kekasihku, mari kita jatuh cinta lagi. Sebab, dicintai hanya akan lengkap dengan mencintai. Cahaya hanya bisa menyatu dengan Cahaya. Dan ketika diri telah benar-benar memahami tentang kelembutan dan kedalaman makna cinta sejati, maka bersiaplah dengan kebahagiaan.

Yogyakarta, 27 Desember 2011
Mashudi Antoro (Oedi`)

[Cuplikan dari buku “Kajian Hati, Isyarat Tuhan”, karya: Mashudi Antoro]

6 respons untuk β€˜Mari Jatuh Cinta Lagi’

    beny maulana said:
    Desember 27, 2011 pukul 6:10 am

    wahhh terimaksihmas atas linknya kata-katanya kren mas..itu baru bener-bener Cinta sejati. tapi masalahnya mau nggak ya Allah nerima cinta awak hahhahaaha sekali lagi makasih mas oedi. πŸ˜€

      oedi responded:
      Desember 27, 2011 pukul 6:14 am

      Iya Ben, sama2 lah..
      Subhanallah… semoga tetap bermanfaat ya.. πŸ™‚
      Nah tergantung sebatas mana kau bisa mencintai-Nya? maka akan seperti itu pula Allah.

    fadlilsangaji said:
    Desember 27, 2011 pukul 9:13 pm

    alrait mas bro… I’m ready falling in love.. πŸ˜€ tq remainder~nya yak.. :p

      oedi responded:
      Desember 29, 2011 pukul 5:13 am

      Okey mas bro… mari kita jatuh cinta lagi… πŸ™‚
      Makasih juga Fa atas kunjungan dan dukungannya, semoga tetap bermanfaat.. πŸ™‚

    retna said:
    Desember 28, 2011 pukul 5:20 am

    o…. so.. sweet…. i’m ready for in love again… πŸ˜€

      oedi responded:
      Desember 29, 2011 pukul 5:14 am

      Seep… mari jatuh cinta lagi, biar indah kehidupan ini… πŸ™‚
      Sekali lagi, makasih karena masih bersedia berkunjung di blog ini, semoga tetap bermanfaat.. πŸ™‚

Tinggalkan Balasan ke retna Batalkan balasan