Surat Cinta untuk Jodohku

Posted on Updated on

Assalamu`alaikum wr wb.
Demi Dzat yang diriku ada dalam kekuasaan-Nya, kukirimkan salam kemesraan yang menjadi keinginan untuk tersampaikan. Dalam napas hidup dan kehidupan, diriku yang berada di dalam genggaman tangan-Nya, bermunajat tulus atas nama cinta yang membuhul langit kerinduan. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan kesehatan yang wal afiat.

Jodohku.
Bagaimana kabarmu disana? Ini kusampaikan, karena yang kuinginkan kau selalu dalam anugerah kesehatan dan rahmat-Nya. Sehingga di hati ini senantiasa terhaturkan doa tulus kehadirat-Nya. Mengharapkan kodrat Tuhan terlimpah bagimu dalam wujud yang baik dan terarah dalam kebenaran yang hakiki.

Wahai jodohku.
Dalam kerinduan ini, kutanyakan pula perihal kisah kehidupanmu sehari-hari. Apakah penuh dengan makna perjuangan kebenaran dan semangat yang hakiki? Dan apakah setelah semua kewajiban dunia itu kau tunaikan, dirimu tidak pernah melupakan kebutuhan bagi negeri akherat? Sehingga terus melengkapinya dengan menunaikan semua kewajiban ibadah, mengerjakan tadarus Al-Qur`an dan qiyamul lail?

Jodohku.
Dalam kesempatan yang bergulir dan meski tak pernah bertemu denganmu, ku kirimkan salam rindu cinta ini. Senantiasa ku sampaikan kemesraan cinta yang menembus batas ruang dan waktu. Semua terus menjadi pengobat kangen yang meski tidak mengobati hatiku yang sungguh sangat merinduimu.

Wahai jodohku.
Dimanakah adanya dirimu kini? Di alam duniakah engkau berada atau masih tenang di alam malakut?
Sebab, segala usahaku untuk dapat menemukanmu tak kunjung berhasil. Setiap perjuangan yang terejawantahkan dalam gerak-gerik kehidupan, masih tetap tidak bisa menjumpaimu dalam kemesraan.

O.. jodohku.
Apakah kau juga memikirkanku? Apakah hingga kini kau masih terus mengharapkan pertemuan kita bisa terlaksana? Karena ketahuilah, bahwa  itulah yang selalu kurasakan. Tidak ada yang dapat mengubahnya dari perasaanku, sebab segala perjuangan hidup di lurus jalan-Nya ini hanya demi mengabulkan harapan terbaikmu.

Duhai jodohku.
Jujur ku katakan bahwa dalam menuliskan surat ini, maka aku merasakan kedekatan hati yang tidak bisa dijelaskan. Kepadamu, kurasakan seolah-olah aroma kesturi dirimu lekat di hidungku. Wajahmu yang menawan bersinar indah menyilaukan bola mataku. Ku lihat pula bahwa senyum manismu membalas tatapanku dengan ketulusan. Sungguh suasana yang sangat mengharukan.

Ya jodohku.
Entah mengapa, ketika ku pandangi luasnya langit malam, kulihat bintang kerinduanmu disana begitu gemerlapan. Saking terangnya, ia pun berpantulan dengan bintang kerinduanku disini. Sehingga apakah ini pertanda nyatanya kebersamaan kita? Dan meski hingga kini kita belum pernah bertemu, mungkinkah ini bukti nyata bahwa hati kita tetaplah satu dalam cinta?

O.. jodohku.
Sungguh kuingin segera bertemu denganmu. Begitu besar harapan ini, hingga disepanjang malam yang dingin kurasakan bahwa suara jangkrik tak lagi dapat menghibur. Hembusan sepoinya angin hanya semakin menambahkan duka di hati. Sebab, hingga kini kita masih tetap terpisah diantara jarak dan waktu. Sedangkan pertemuan masih merupakan misteri yang terbesar.

Namun jodohku.
Kupesankan pada diriku dan dirimu untuk tidak menjadi hamba yang kufur atas nikmat-Nya. Teguhkan hati dengan kepercayaan diri yang tinggi, bahwa kita tetap akan sudi berjalan pada arah yang benar dan sesuai perintah Tuhan. Yakinkan diri kita bahwa hanya dengan mengikuti setiap perintah-Nya saja dan menjauhi semua larangan-Nya lah kita akan merasakan puncak kebahagiaan pertemuan dan ketenangan yang hakiki.

Dan jodohku.
Jangan pula kita menjadi pribadi yang terus larut dalam kesenangan duniawi yang sesaat ini. Sebab, dunia ini akan tetap menjadi negeri kebenaran selama kita pun sudi membenarkannya. Ia pun akan mengantarkan pada kemuliaan, saat kita sendiri mau memuliakannya. Sehingga, jika seseorang hanya memikirkan dunia, maka ia akan merasakan kesusahan lantas berakhir dengan kehancuran.

Untuk itu jodohku.
Setiap perbuatan tercela yang dilakukan akan mendapatkan hisap sejak di dunia ini (laknattullah), sedangkan perbuatan yang haram tentu akan memperoleh ganjaran yang sangat menyakitkan di Neraka. Sehingga, biasakan dirimu dalam memperhatikan setiap tingkah laku di kehidupan ini. Jangan sampai ada diantara waktu-waktunya terlaksana dalam kemaksiatan dan pembangkangan terhadap ketentuan-Nya. Sebab, yang demikian hanya akan mengantarkan diri pada penyesalan dan ketidaktenangan dalam hidup. Engkau pun hanya akan terus berpacu dengan sesuatu yang tidak bisa memuaskanmu. Yang pada akhirnya akan membawa pada bencana dan keputusasaan belaka.

Baiklah kekasihku sayang…
Tiada lagi yang dapat kusampaikan dalam kesempatan kali ini. Dan meski tak puas rasanya bila belum bertemu langsung denganmu, namun lega hatiku karena masih diberikan kesempatan untuk menyampaikan kerinduan lewat surat ini. Dan bila kau membacanya, maka balaslah ia dengan kecintaan yang senantiasa tidak mengalahkan cinta kepada-Nya. Nantikanlah perjumpaan kita dengan tidak beristikharah, tapi bermunajat agar kita segera dipersatukan dalam cinta-Nya.

Salam hormat dan cinta dari seorang yang selalu mengagumi dan menunggumu.

Yogyakarta, 20 Oktober 2011
Mashudi Antoro (Oedi`)

25 respons untuk ‘Surat Cinta untuk Jodohku

    Andika said:
    Oktober 20, 2011 pukul 8:55 am

    suatu tulisan yang berasal dari curahan hati akan bermakna beda…. dan lebih mengena
    beruntunglah bagi orang yang dinantikan oleh mas 🙂

    Kupesankan pada diriku dan dirimu untuk tidak menjadi hamba yang kufur atas nikmat-Nya. Teguhkan hati dengan kepercayaan diri yang tinggi, bahwa kita tetap akan sudi berjalan pada arah yang benar dan sesuai perintah Tuhan. Yakinkan diri kita bahwa hanya dengan mengikuti setiap perintah-Nya saja dan menjauhi semua larangan-Nya lah kita akan merasakan puncak kebahagiaan pertemuan dan ketenangan yang hakiki
    kata-kata yang bagus mas… penuh nasihat dan ajakan untuk selalu dijalan allah
    bener-bener kata yg bersayap

    makasi ya mas linknya

      oedi responded:
      Oktober 20, 2011 pukul 9:21 am

      Amiiinn ya Robb, semoga demikian adanya Dik, semoga mas nanti tidak mengecewakannya… dan memanglah demikian harapan hati ini dalam mengarungi bahtera kehidupan… 🙂
      Makasih ya atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat… 😀

    Tiimah said:
    Oktober 20, 2011 pukul 10:05 am

    “Subhanallah,,,
    Alangkah indah bait demi bait dr rangkaian surat tuk seseorg yg dinanti, kehadirannya segera,,,
    Curahan hati yg sangat menyentuh, penuh pesan + nasehat kesabaran dlm sebuah penantian panjang,,,
    Semoga org yg dituju surat curahan hati ini, sgr membaca, membalas, dibukakan jalan olehNYA tuk sgr dijemput, hadir disisi yg tengah menanti,,,
    (⌣́_⌣̀) Makasih banyak mz oedi, jgn lupa undangannya segera ya, heeeeee 🙂
    Good luck !!!

      oedi responded:
      Oktober 22, 2011 pukul 2:44 am

      Amiin ya Robb.. semoga saja demikian adanya… dan begitupun untukmu ku harapkan… 🙂
      Syukurlah bila senang dengan bait-bait surat ini, dan sebagai seorang hamba yang fana ini maka sudah sepantasnya kita bersabar (tapi dg ttp usaha) dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya, terutama mengenai cinta atau harapan akan pasangan hidup, maka kita patutlah berharap yang terbaik yang di ejawantahkan dengan kerinduan dan berusahan menjaga kehormatan diri sebaik mungkin… karena balasannya tentulah akan sebaik apa yang kita usahakan… 🙂
      Makasih ya untuk kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat… 😀

    Om Taphe said:
    Oktober 21, 2011 pukul 7:41 am

    exelent..
    🙂

      oedi responded:
      Oktober 22, 2011 pukul 2:52 am

      Thank b 4… semoga bermanfaat.. 😀

    ika fibri said:
    Oktober 22, 2011 pukul 3:35 am

    Asslamu’alaikum wr. wb.
    Walau ku tak begitu mengenalmu, ku haturkan terimakasih dari hati atas kata2 yg begitu menyentuh hati. Tak terasa airmata ini menetes ketika membaca bait demi bait. Semoga apa yg engkau harapkan segera dikabulkan oleh Alloh SWT. Percayalah Kerinduan yang dirasakan mas oedi kini, itu pulalah yang dirasakan jodoh mas oedi.

      oedi responded:
      Oktober 22, 2011 pukul 3:52 am

      Wa`alaikumsalam…
      Amiiin ya Rabb… semoga demikian adanya… begitu pun yang ku harapkan untukmu… 😀
      Terimakasih juga ku haturkan karena sudi berkunjung dan memberikan komentar yang indah ini, semoga Allah membalasnya dengan kebaikan yang indah pula… 🙂
      Wah benarkah hingga jatuh airmatamu? semoga itu adalah doa dan harapan terbaik kepada-Nya, dan semoga Dia mengabulkan apa yg telah menjadi keinginan terbaikmu… 🙂
      Tak begitu mengenalku? untuk itu dalam kesempatan ini marilah kita saling berkenalan lebih jauh, karena ukhuwah Islamiyah itu sangatlah indah dan membahagiakan…

        ika fibri said:
        Oktober 22, 2011 pukul 4:07 am

        Ya salam kenal yah…. 🙂

        oedi responded:
        Oktober 22, 2011 pukul 4:08 am

        Okey… salam kenal juga… 😀

    retna said:
    Oktober 24, 2011 pukul 3:15 pm

    aduh…. sungguh bahagianya dia…. 🙂
    betapa romantis dan memikat hati… suratnya sj spt ini, andaikata orangnya.. 😀
    trs berkarya ya mas! semangat!!

      oedi responded:
      Oktober 27, 2011 pukul 2:42 am

      Subhanallah… terimakasih ya atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat… 🙂
      Hmm… semoga saja orangnya tetap bisa semisal dg surat ini, karena itu cinta sejati yang selalu diharapkan… begitu pun kuharapkan untukmu… 😀

    ningnong said:
    Oktober 27, 2011 pukul 4:19 am

    eaaaaa…. wes ndang merit ae di’.. 😀

    “Nantikanlah perjumpaan kita dengan tidak beristikharah, tapi bermunajat agar kita segera dipersatukan dalam cinta-Nya.” –> like this!! :mrgreen:

      oedi responded:
      Oktober 27, 2011 pukul 5:55 am

      Hmm… merit karo sopo Nin??
      Okey… makasih ya untuk kunjungan dan dukungannya, semoga tetap bermanfaat.. 🙂

    yustiyani said:
    November 23, 2011 pukul 8:34 am

    Ungkapan Hati yang indah …………..

      oedi responded:
      November 24, 2011 pukul 4:50 am

      Subhanallah… Terimakasih atas kunjungan dan dukungannya, semoga bermanfaat.. 🙂

    Ayatifa said:
    Februari 12, 2012 pukul 6:26 am

    [Nantikanlah perjumpaan kita dengan tidak beristikharah, tapi bermunajat agar kita segera dipersatukan dalam cinta-Nya.]

    Assalamua’laykum. Bismillah. Mas Oedi, saya belum paham dg makna kalimat tersebut di atas?
    apakah istikharah bukan bagian dari munajat? atau bagaimana? mohon pencerahan…

      oedi responded:
      Februari 12, 2012 pukul 8:06 am

      Wa`alaikumsalam…
      Hmm… coba pahami lagi kalimat saya itu dengan hati yg tenang… sabar dan lapangkan pikiran dg tidak mengkerdilkan cara pandang… dan khusus utk yang ditanyakan (tentang istikharah dan munajat), maka cermati lagi ini dengan hakekat, sudah paham belum hakekat istikharah dan munajat yg dimaksukan di tulisan ini?
      Beristikharah: disini berarti seseorang meminta utk di pilihkan seseorang untuknya diantara banyak pilihan, karena ia masih ragu-ragu.
      Bermunajat: disini berarti seseorang meminta di pilihkan seseorang yg hanya dia saja seorang, karena ia telah yakin kepadanya tentang akhlaknya dg sepenuh hati.
      Nah mungkin mbaknya bingung dg kalimat saya yg seolah-olah saling bertentangan antara beristikharah dg bermunajat. Ya begitulah keindahan bahasa tasawuf dan makrifat, yang jelas bukan berarti secara harfiah maknanya melainkan mengajak untuk lebih mengutamakan tawakkal kepada Allah SWT, dan jelas tidak meninggalkan ikhtiar. Sehingga butuh pemahaman yg khusus.
      Terimakasih atas kunjungan dan pertanyaanya, maaf bila jawabannya tidak memuaskan, maklum saya cuma orang bodoh.. semoga bermanfaat.. 🙂

        Ayatifa said:
        Februari 12, 2012 pukul 10:01 am

        jawaban yg bagus.. yap, saya belum memahami hakekat, makrifat dll.. alhamdulillah jadi menambah wawasan.. terkadang melakukan istikharah bukan karena banyak pilihan lho, bahkan bisa jadi belum ada bayangan siapa yg mau dipilih, tapi tetap melakukan istikharah agar Allah yg mununtun jalan dan mendatangkannya.. mohon pencerahan…

        oedi responded:
        Februari 12, 2012 pukul 12:09 pm

        Loh ini arah pembicaraanya kemana? masih membahas tentang isi tulisan saya apa tidak? sepertinya sudah keluar dari bahasan tulisan saya (surat cinta untuk jodohku) ini..
        Kalau yg mbaknya maksud seperti itu, maka itu namanya berhajat (shalat hajat), kalau beristikharah itu jelas utk agar di bantu memilih mana yg terbaik di antara beberapa pilihan..
        Ingat, ada beristikharah ada pula berhajat. Keduanya pada tingkat hakekat tidak bisa disamakan, karena memanglah dua hal yang berbeda… tempatkan saja sesuatu itu tepat pada tempatnya, agar kita tidak keliru di hadapan-Nya.

        Ayatifa said:
        Februari 12, 2012 pukul 12:58 pm

        bukan saya, tapi saya dapat cerita, ada seorang lakilaki yg sudah beristikharah dari sejak zaman sma agar ditunjukkan jodohnya,,, meskipun beliau belum tahu jodohnya yg mana.. yap, harus lebih jelas memang, lagi shalat hajad atau shalat istikharah agar ndak keliru..

    indah said:
    Mei 2, 2012 pukul 12:41 am

    subhanallah puisi yg indah yg menandakan betapa indahnya yang menciptakan anda..tp ketahuilah jodoh mu pasti datang..tuhan saat ini dan kapan pun pasti mendengarkan suara hati anda..mungkin allah lagi menguji kesabaran anda…atau mungkin tuhan menginginkan cinta anda sepenuhnya dalam makrifat cintanya

      oedi responded:
      Mei 2, 2012 pukul 2:08 am

      Oh… terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.. semoga bermanfaat.. 🙂

    Musa Al Jhony SepertyLabalaba said:
    Mei 8, 2014 pukul 6:09 pm

    الخدوش طيفة تلك الكلمة، اسمح تقليد

      oedi responded:
      Mei 15, 2014 pukul 7:27 am

      Okey, terimakasih atas kunjungannya… 🙂

Tinggalkan Balasan ke Tiimah Batalkan balasan