Penemuan Candi di UII

Posted on Updated on

Telah ditemukan sebuah bangunan yang diperkirakan adalah sebuah candi dari peninggalan kerajaan jawa di masa silam. Bangunan ini ditemukan di lokasi pembangunan perpustakaan pusat UII (Universitas Islam Indonesia) Yogyakarta. Tepatnya berada di kawasan kampus terpadu UII Jl. Kaliurang Km. 14.4.

Di lokasi ini ditemukan susunan batu yang dilengkapi dengan ukiran khas pada sudut bangunannya. Bangunan yang baru ditemukan ini untuk sementara diperkirakan adalah sebuah pagar yang mungkin mengitari sebuah bangunan candi.

Bangunan “pagar” ini ditemukan setelah para pekerja kontraktor bangunan sedang menggali lubang-lubang yang akan digunakan sebagai pondasi bangunan perpustakaan. Setelah menggali sekitar kedalaman 3 meter maka ditemukanlah susunan batu yang ditata dengan rapi dan terdapat juga ukiran disana.

Gambar. Foto: Relief dan mozaik Candi yang ditemukan di UII

Sekilas ralief dan mozaik yang terdapat pada bangunan ini akan mirip dengan yang terdapat pada komplek bangunan Candi Boko (arah selatan Candi Prambanan). Namun ini baru sekedar asumsi penulis.

Gambar. Foto: Mozaik pada komplek bangunan di candi Boko

Gambar: Foto. Bangunan dan gapura candi Boko

Lokasinya juga tidak di satu tempat saja melainkan di beberapa lubang galian. Mungkin akan ditemukan lagi di sekitar lokasi ini dalam radius 50 meter.

Sebagai tambahan dibawah ini saya kutipkan informasi dari KOMPAS.COM :

Sebuah struktur yang diduga kuat sebagai bagian dari candi zaman Mataram Kuno ditemukan dalam suatu penggalian proyek pembangunan perpustakaan di kampus Universitas Islam Indonesia, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (12/12/09). Candi itu diperkirakan berusia lebih dari seribu tahun dan kemungkinan berstruktur besar.
Awalnya, candi ditemukan oleh pekerja proyek yang tengah menggali tanah untuk kolom-kolom fondasi tiang bangunan perpustakaan baru di kampus UII Jalan Kaliurang. “Penemuan terjadi Jumat pagi kemarin, awalnya pekerja mengira itu batu biasa. Tapi setelah digali lebih jauh, ternyata batu itu ada ukiran-ukirannya,” ujar Asnawi salah satu staf pengawas proyek.
Dari 24 kolom berukuran 3 x 3 meter dengan kedalaman 3,5 meter itu, tiga kolom di antaranya terdapat batu-batu candi. Satu bagian yang diduga sebagai pinggiran candi masih tersusun rapi dengan panjang 2,7 meter dan lebar 50 centimeter.
Beberapa batuan candi ada yang rusak karena penggalian sempat menggunakan alat berat. Tadinya, kolom fondasi ini hanya akan digali sedalam 3 meter. Tapi karena ada perubahan rencana, maka ditambahkan kedalamannya 50 centimeter. “Kalau tidak ada penambahan itu, kemungkinan candi ini tidak akan terungkap,” ujar Asnawi.
Ketua Kelompok Kerja Perlindungan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta Indung Panca Putra langsung menurunkan tim ke lapangan pada Sabtu pagi. Indung juga mengatakan telah meminta pelaksana proyek dan pihak kampus untuk menghentikan sementara pembangunan perpustakaan itu untuk penelitian lebih jauh terhadap candi tersebut.
Dari perkiraan sementara, Indung juga mengatakan candi itu berasal dari abad IX-X Masehi pada zaman kerajaan Mataram Kuno. Namun, raja yang memerintahkan pembangunan serta fungsi candi ini, apakah untuk pemakaman atau pemujaan, masih harus diteliti lebih jauh.

Dilokasi penemuan situs, kini mulai dikunjungi oleh masyarakat dan mahasiswa yang penasaran dengan penemuan baru ini. Bahkan Rektor UII Prof. Edi Suwandi Hamid dan beberapa jajarannya turut hadir untuk melihat lebih dekat tentang keberadaan situs bersejarah ini.

Dikarenakan penemuan situs ini maka untuk sementara waktu pembangunan perpustakaan di hentikan sampai mendapatkan kepastian tentang langkah dan kebijakan Universitas selanjutnya.

Semoga dengan ditemukannya situs bersejarah ini, maka kita sebagai generasi bangsa dapat terpacu untuk tidak melupakan sejarah dan merenda hari esok dengan semangat kemajuan dan kebangkitan.

Nb: untuk mengikuti perkembangan terbaru, silahkan klik disini: https://oediku.wordpress.com/2010/01/05/perkembang-penggalian-candi-di-uii/

Yoryakarta, 13 Desember 2009
Mashudi Antoro (Oedi`)

17 respons untuk ‘Penemuan Candi di UII

    putri koto said:
    Desember 13, 2009 pukul 6:19 am

    wah… ga jadi bangun ne perpus tercinta .. >.<

      oedi responded:
      Desember 13, 2009 pukul 6:43 am

      hehe…
      Blm bisa komentar ah… karena ini membutuhkan pemikiran dan pertimbangan yang sangat matang…
      Kita serahkan saja pada yang memiliki kebijakan… dan berdoa semoga yang terbaik untuk semua….

    mozes said:
    Desember 13, 2009 pukul 6:41 am

    assalamu’alaikum….
    kita syukuri dan kita jaga dengan baik

      oedi responded:
      Desember 13, 2009 pukul 6:59 am

      Wa`alaikumsalam…
      Sip… saay setuju dengan itu…
      chayoo…

    jati said:
    Desember 13, 2009 pukul 7:09 am

    lanjutkan pak

    whiewy said:
    Desember 13, 2009 pukul 7:15 am

    Wetz kerennya… umm!!!!! kayanya bentar lagi kampus kita jd salah satu keajaiban dunia dunk!!!!!!!! duch bangganya jadi mahasiswa UII…

    heri said:
    Desember 13, 2009 pukul 10:54 am

    wah bisa2 uii bisa di gusur nih, pindah kampus ni kalo temuan candinya gede… mana belum wisuda lagi….

    fawuri Sweet said:
    Desember 14, 2009 pukul 1:52 am

    Mas fotony kurang jelas…Apalagi ukirannxa..Tp bgus utk mhasiswa yg suka pnelitian….

    priyanto said:
    Desember 18, 2009 pukul 3:16 am

    alhamdulillah
    jadi lebih dekat lihat candinya!!!!!!!!!!

    kaka said:
    Desember 22, 2009 pukul 6:06 am

    ntar klo candinya gede ya kampus UII di candi itu aja,hehehe

    Fadlil Sangaji said:
    Februari 17, 2010 pukul 12:06 am

    Pa Asnawi kie tonggo ku hehe.. UII jadi terkenal dimana – mana gara2 penemuan candi.
    Kalo mahasiswa suntuk main ke candi saja, ga usah bawa kemenyan tapi.
    Ato pas lulusan wisuda trus lanjut foto2nya di candi..
    Cuman UII saja kampus yang punya candi.. hehe..

    hendra praba said:
    Februari 18, 2010 pukul 6:37 am

    foto2 ya di banyakin dong,,

      oedi responded:
      Februari 22, 2010 pukul 3:08 am

      hmmm… tar dech di usahain… karena harus ngikuti perkembangan proses eskavasinya….
      sabar ya… thx b4

    Noer Abdullah said:
    Maret 16, 2010 pukul 5:50 am

    ..klo d lhat dri bntuk,ukiran,serta pahatanny,kayaknya dah mngarah k abad2 modern dch,coz ga jauh beda sma pahatan2 kuil or wihara pd umumnya d zmn skrng,wlpn usia batuan andesit yg mmbedakn…

      oedi responded:
      Maret 18, 2010 pukul 12:02 pm

      terimakasih atas kunjungan dan komentarnya….
      tapi menurut saya justru ukiran di zaman modernlah yang meniru ukiran yang ada pada zaman dahulu,
      khususnya pada candi peninggalan mataram kuno yang ditemukan di UII ini,
      saya memprediksikan bahwa candi ini serentak tertimbunya dengan candi Borobudur ketika terjadi peristiwa letusan yang dahsyat sekitar abad ke 18. “Ingatkan bahwa dulu candi Borobudur juga di temukan oleh arkeolog Belanda dalam kondisi tertimbun, dimana yang ditemukan awalnya hanya puncak kubahnya saja”

    Noer Abdullah said:
    Maret 16, 2010 pukul 5:54 am

    …oh ya ka,trus tampilin poto2 trbaru stelah eskavasi ych…penasaran neh…^_^

      oedi responded:
      Maret 18, 2010 pukul 12:05 pm

      terimakasih atas kunjungannya di blog ini…
      hmmm…. mungkin dalam waktu dekat saya tidak bisa memberikan foto2 terbaru karena proses eskavasi candinya sedang mandek alias dihentikan. kalau tidak salah karena masih menunggu kucuran dana dari pemerintah.
      nanti kalau sudah mulai lg, saya usahakan memberikan foto-foto terbaru… okey

Tinggalkan Balasan ke oedi Batalkan balasan